Cerita inspirasi

5 Pengusaha Muda Sukses Indonesia Dibawah 20 Tahun

Profil Pengusaha Muda Indonesia

daftar pengusaha muda

1. Hamzah Izzulhaq

Biografi Hamzah Izzulhaq, pengusaha muda kelahiran Jakarta, 23 April 1993, sudah memiliki bakat berbisnis semenjak masih kecil. Pebisnis bertipe ulet dan tak takut rugi meskipun gagal. Baginya banyak kegagalan adalah hal biasa, seperti ketika ia berbisnis pin bergambar.

Dimana Hamzah Izzulhaq, secara tidak sengaja merusakan alat ketika mengerjakan pesanan. Kamu tau itu harganya mahal loh. Titik balik pengusaha Hamzah ini, yakni ketika dia mengikuti satu buah seminar tentang waralaba

Bermodal nekat dan optimis, dia meminta kedua orang tuanya memberikan modal hingga Rp.75 juta. Dia lantas membeli bisnis yang telah berjalan cukup lama. Hamzah membeli franchise bimbingan belajar serta hak miliknya seharga Rp.175 juta.

Hanya punya modal 75 juta, Hamzah Izzulhaq mencoba meyakinkan sang pemilik waralaba itu, untuk bisa membeli bisnis waralaba secara menicicil. Padahal uang tersebut merupakan milik orang tuanya yang seharusnya untuk dibelikan mobil.

Sekarang bisnis Hamzah Izzulhaq berkembang pesat beromset Rp.360 juta/semester. Ia tidak hanya membelikam orang tuanya mobil baru tetapi membuka bisnis lain; bisnis sofa bed.

2. Lambertus Darian

Tak banyak cerita tentang biografi Lambertus Darian, kecuali pengusaha muda yang satu ini sudah memiliki banyak bisnis sejak awal. Tidak seberuntung Hamzah, dirinya pernah ditipu tetapi berkat kerja kerasnya kembali bangkit segera, dan dia adalah tipe yang berhitung cermat.

Selain itu dia mampu berbisnis banyak hal, dan juga fokus investasi. Dia paham investasi saham perusahaan lain. Inilah yang membuatnya lebih menonjol. Lambertus Darian pernah bekerja menjadi sales perusahaan importir diumur 16 tahun dan mendapatkan penghargaan Top New Sales 2010.

Dia pernah mendapatkan omset penjualan 95 juta dalam satu bulan. Berjalan waktu, Lambertus Darian memiliki saham 25% PT. Trijaya Mekar Mandiri, sebuah perusahaan peralatan rumah tangga. Ia juga memiliki merek dagang sendiri yaitu produk cairan pembersih kamar mandi.

Lentas ditambah menjadi distributor produk Stick Jelly Food dan jahe merah instant Cap Cangkir Mas. Terkhir, ia sukses mendirikan organisasi Komunitas Bisnis Anak Muda, dimana ia menjadi foundernya, membahas aneka hal sekitar bisnis anak muda.

3. Farah Farce

Biografi Farah Farce masih 17 tahun, ketika dirinya membuka bisnis produk original impor sendiri. Dia memasarkan produknya melalui situs pribadi dan media sosial miliknya. Farah Farce mengaku rahasia suksesnya adalah sifatnya yang mudah bergaul.

Ia berkenalan dengan penulis “the Power of Kepepet”, Jaya Setiabudi. Dia menjadi mentor sekaligus membuat bisnis pengusaha muda ini melejit tinggi. Farah kemudian menjadi agen penjualan produk- produk dari luar negeri seperti China, Thailand, Singapura, Inggris dan Vietnam.

Farah Farce bahkan memiliki brand miliknya sendiri yaitu Farce. Apakah yang membedakannya dari Darian atau Hamzah, pertama, adalah karena pergaulannya yang luas, punya cita rasa fashion, dan mampu mendesain apa produknya sendiri.

4. Valentina Meiliyana

Berbeda dengan Farah, biografi Valentina Meiliyana, hanya berfokus penjualan produk karyanya sendiri. Ia sudah dikenal berbakat sejak kecil. Sejak 2008, Velentina telah fokus mengembangkan desainnya dibantu oleh penjahit terbaik lulusan sekolah mode, Inti Mode.

Pengusaha muda ini memberi nama mereknya Selkius Maxwell, yang juga produk andalan Valentina Meiliyana Shoes. Dia tidak hanya menjual sepatu pesanan (custom), tetapi juga berbagai pakaian jadi.

Ia mengaku hanya belajar secara otodidak dari majalah dan televisi. Dia pernah dilibatkan sebagai perancang sepatu saat peragaan busana kelulusan sekolah mode, La Selle Graduation Show 2011.

Omset perbulannya dari Rp.45 juta hingga Rp.50 juta. Farah dan Valentina punya satu kesamaan yakni sama- sama tertarik di dunia fashion. Yang membedakannya, ketika Farah belajar impor juga, Valentina fokus pada pengembangan produk sendiri baru soal penjualan.

5. Yasa Singgih

Pengusaha muda satu ini punya cerita lucu. Biografi Yasa Singgih menjual produk yang hanya dibuat satu malam yaitu kaos oblong bergambar Bung Karno. Parahnya, Yasa bukannya mmbuat desain melalui Photoshop tetapi malah memilih Microsoft Word.

Berbeda dengan Farah dan Valentina, Yasa Singgih sama sekali tak punya kemampuan mendesain sendiri, namun dia tau prospek bisnis fashion. Tak ayal satu bulan berjualan, Yasa hanya menjual dua kaos dan kaos yang kedua dibeli sang Ibu lantaran kasihan.

Terdorong buku berjudul “the Power of Kepepet”, ia pun pergi ke pasar Tanah Abang. Bermodal 4 juta, ia membeli selusin pakaian jadi dan bingung harus diapakan.

Beda dengan Farah, ia mengambil pasar yang dekat dengannya, asumsinya adalah bisa menjual lebih murah tapi kualitas barang terjamin. Yasa Singgih sendiri jadi cukup percaya diri dalam hal memilih produk. Di rumah, ia terkejut sendiri atas ulahnya, semakin kepepet semakin menjadi.

Dia akhirnya berhasil menjual semuanya karena tak mau rugi dan akhirnya balik modal. Dari bisnis gila ini, ia kemudian berbisnis sendiri yaitu bisnis tempat nongkrong bernama “In Teh Kopi”. Bisnis utamanya toko online bernama “Men’s Republic”, bisnis pakaian yang berfokus pada pria.

Soal desain Yasa, jika penulis lihat, tak terlalu mengambil pusing. Fokusnya ada brand awareness ditambah kemampuannya untuk melihat peluang.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top