Penghargaan

Zainal Asikin dan Teknokra Raih Penghargaan Saidatul Fitriah-Kamaroeddin 2020

 Oleh Christian SaputroZAINAL Asikin Jurnalis TerasLampung.com dan Unit Kegiatan Penerbitan Mahasiswa (UKPM) Teknokra Universitas Lampung (Unila) meraih Penghargaan Saidatul Fitriah dan Kamaroeddin.Zainal Asikin (DOKPRI)Pengumuman tersebut disampaikan pada Acara Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Aliansi Jurnalis Independen (AJI) yang berlangsung secara virtual lewat Zoom, Jumat 11/9) lalu.Sekretaris AJI Bandar Lampung Dian Wahyu Kusuma saat membacakan sambutan penghargaan mengatakan, tahun ini, panitia menerima sebanyak 20 karya jurnalistik. Setelah diseleksi tim kurator, terdapat tiga karya yang menjadi nomine Penghargaan Saidatul Fitriah. Ketiganya, Jebolnya Benteng Perlindungan Anak karya Tim Radar Lampung TV, Pasien BPJS Meninggal di Selasar RSUDAM Lampung karya Zainal Asikin dari TerasLampung.com, dan Pria Jahanam Berseragam Kuning Kunyit karya Majalah Tempo. Karya Radar Lampung TV dan Tempo ihwal kekerasan seksual di Lampung Timur.“Pengurus bersama kurator memutuskan bahwa Penghargaan Saidatul Fitriah 2020 diberikan kepada Zainal Asikin dari media online TerasLampung.com dengan karya jurnalistik bertema ‘Meninggalnya Pasien BPJS di Selasar RSUDAM Lampung’,” kata Dian saat membacakan sambutan penghargaan yang disiarkan di akun YouTube AJI Bandar Lampung.Pengurus dan tim kurator menilai, Zainal konsisten meliput fenomena pelayanan terhadap pasien BPJS di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), yang notabene milik Pemprov Lampung. Konsistensi Zainal memperlihatkan tanggung jawab seorang jurnalis atas liputannya. Meninggalnya pasien BPJS di selasar RSUDAM merupakan potret buram pelayanan kesehatan yang selama ini kerap dikeluhkan diskriminatif terhadap pasien BPJS.Pemberitaan berseri ini kemudian menjadi perhatian publik Lampung, bahkan hingga nasional. Berbagai kalangan mulai dari Ombudsman Lampung, LBH Bandar Lampung, hingga anggota DPRD Lampung bersuara dan mendesak evaluasi terhadap pelayanan pasien BPJS, khususnya di RSUDAM. Anggota DPR RI, seperti Rahmad Handoyo dari Komisi IX, juga turut mendesak dilakukann ya evaluasi.“Selain itu, pihak BPJS datang ke rumah orangtua pasien yang meninggal di Lampung Selatan. Selain menyampaikan simpati dan maaf, BPJS menyatakan akan melakukan evaluasi terhadap fasilitas kesehatan (faskes) yang memberi pelayanan,” ujar Dian.Alhasil, lanjut dia, Pemprov Lampung dengan melibatkan Inspektorat melakukan evaluasi internal. Hasil evaluasi internal kemudian diserahkan kepada Ombudsman Lampung. Dalam verifikasi kurator kepada Ombudsman Lampung, pemprov melalui inspektorat mengevaluasi menyeluruh terkait pelayanan di RSUDAM.Setidaknya, ada dua hal besar yang menjadi perhatian dan sedang dalam pembenahan. Pertama soal proporsi antara jumlah tenaga medis yang memberikan pelayanan dengan jumlah ruangan dan pasien yang wajib diberi pelayanan. Kedua, kesejahteraan terutama tenaga kesehatan yang mesti ditingkatkan. Pembenahan itu sedang dilakukan di tengah terbentur pandemi Covid-19.“Melalui karya jurnalistiknya, Zainal Asikin berkontribusi besar memengaruhi kebijakan pemerintah untuk publik di Lampung, utamanya dalam bidang kesehatan. Karya jurnalistik tersebut juga kental dengan keberpihakan kepada kaum marginal, yang rentan terhadap diskriminasi, dalam hal ini pelayanan kesehatan. Zainal pun diketahui sebagai jurnalis yang konsisten membuat karya jurnalistik yang inspiratif dan mendidik. Zainal Asikin juga jurnalis, yang sepanjang pengetahuan kami, konsisten dan teguh memegang dan menjalankan prinsip serta etika jurnalistik,” kata dia.Penghargaan KamaroeddinSementara itu, Penghargaan Kamaroeddin diberikan kepada UKPM Teknokra Unila. Ketua AJI Bandar Lampung Hendry Sihaloho yang membacakan Penghargaan Kamaroeddin menyatakan, Teknokra melalui aktivitasnya, antara lain menggelar diskusi ihwal rasialisme terhadap Papua menyuarakan kebebasan ekspresi. Meski mengalami teror dan serangan digital, Teknokra tak gentar.Keberanian Teknokra melangsungkan diskusi di bawah ancaman layak diapresiasi. Apa yang mereka lakukan adalah menjaga nilai-nilai demokrasi dan hak publik. Diskusi sebagai bentuk kebebasan ekspresi merupakan ranah kebebasan pers yang mesti dilindungi.“Selain itu, dalam berbagai kesempatan, Teknokra turut bersikap atas aksi-aksi represif terhadap pers mahasiswa maupun kekerasan kepada jurnalis kampus. Sikap ini manifestasi dari spirit AJI, yakni menjaga kebebasan pers,” ujar Hendry.AJI Bandar Lampung konsisten memberi Penghargaan Saidatul Fitriah dan Kamaroeddin sejak 2008. Salah satu tujuannya, mendorong jurnalis melahirkan karya jurnalistik yang berkualitas. Selain itu, sebagai ikhtiar dalam menjaga dan merawat kebebasan pers.Saidatul Fitriah Award untuk karya jurnalistik yang berdampak bagi publik dan kehidupan di masyarakat. Sedangkan Penghargaan Kamaroeddin diberikan kepada individu atau kelompok masyarakat atau lembaga yang berkontribusi positif terhadap jurnalisme, kemerdekaan pers, demokrasi, dan hak asasi manusia di Lampung. []Sumber: SumateraPost.com, 13 September 2020Berikut Daftar Penerima Penghargaan Saidatul Fitriah dan KamaroeddinPenerima Penghargaan Saidatul Fitriah• Bambang Eka Wijaya, kolumnis Buras/Pemimpin Umum Lampung Post (2008)• Amirudin Sormin, jurnalis Lampung Post (2009)• Agus Susanto, jurnalis Lampung Post (2010)• R. Didik Budiawan, jurnalis Tribun Lampung (2011)• Adolf Ayatullah Indrajaya, Pemimpin Redaksi Lampung Ekspres Plus (2012)• Ari Suryanto, jurnalis Radar Lampung dan Noval Andriansyah, jurnalis Tribun Lampung (2013)• Endri Y, jurnalis Koran Editor (2014)• El Shinta, jurnalis Lentera Swara Lampung (2015)• Febi Herumanika  Rudiyansyah, Firman Luqmanulhakim, Deni Zulniyadi, dan Effran Kurniawan, tim jurnalis Lampung Post (2016)• Rizky Panchanov, jurnalis Radar Lampung (2017)• Imelda Astari dan Yudi Virgo, jurnalis Duajurai.co (2018)• Noval Andriansyah, wartawan Tribun Lampung (2019)• Zainal Asikin, jurnalis TerasLampung.comPeraih Penghargaan Kamaroeddin• Asrian Hendi Caya, dosen FE Unila (2008)• Syarief Makhya, dosen FISIP Unila (2009)• Agus Sri Danardana, Kepala Kantor Bahasa Lampung (2010)• Ibnu Khalid, mantan Ketua AJI Bandar Lampung (2011)• Juniardi, Ketua Komisi Informasi Provinsi Lampung (2012)• Mukri Friatna, aktivis lingkungan hidup (2013)• Udo Z Karzi (Zulkarnain Zubairi), jurnalis dan budayawan muda (2014)• Wahrul Fauzi Silalahi, Direktur LBH Bandarlampung (2015)• Siti Noor Laila, anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (2016)• — ditiadakan (2017)• Iswadi Pratama, sutradara Teater Satu Lampung (2018) • — ditiadakan (2019)• Unit Kegiatan Penerbitan Mahasiswa (UKPM) Teknokra Unila (2020) 


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top