Profil Pengusaha Madu Wawan Darmawan
Orang pasti berpikir bahwa madu pramuka adalah jenis madu. Ternyata awal mula madu Pramuka yaitu kisah wirausaha alam. Orang berpikir ini bukanlah merek dagang atau brand usaha. Awal mula madu Pramuka ternyata adalah sebuah perusahaan asal Cibubur.
Diproduksi sejak tahun 1973, oleh perusahaan PT. Madu Pramuka Cibubur, Jakarta Timur, yang awalnya bernama Pusat Perlebahan Apriri Pramuka. Didirikan dan diplopori oleh Sekjen Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Letjen TNI (Purn) H. Mashudi, yang juga mantan Gubernur Jawa Barat.
Mereka menampung aktifitas peternakan lebah di lingkungan Gerakan Pramuka. Singkat ceritanya kepala usahanya mengusulkan kepada Bapak Mashudi, usulannya agar dirubah menjadi Perseroan terbatas, inilah awal kisah wirausaha perusahaan madu Pramuka.
Kisah Wirausaha Madu Pramuka
Pria setengah baya ini memang bukan orang baru dalam dunia bisnis. Di tahun 1998, dirinya pernah bekerja di satu perusahaan asing. Kemudian mengundurkan diri buat mengelola madu pramuka.
Dia benar fokus menggarap bisnis Apriari. Semuanya ditatap bertahap olehnya. Hingga Wawan bisa meningkatkan produksinya. Keuangan organisasi terbut perlahan menanjak. Di tahun 2005, dia lah yang mengusulkan Apriari dijadikan perusahaan, dan akhirnya mengelola sampai terkenal.
“Saat ini, produksi madu kami 10- 15 ton per- tahun,” terangnya kepada Jawa Post.
Bermodal Madu Pramuka lah pula, pengusaha Wawan mampu membantu banyak orang lewat lapangan pekerjaan. Dari konsep perusahaan budidaya madu lebih produktif dan profesional. Dan fakta lain, perusahaan ini telah membantu banyak peternak lebah di penjuru Indonesia.
Awal Mula Madu Pramuka Bermula Organisasi Masyarakat
Sejak dipimpin dirinya, cabangnya sudah sampai ke Tangerang, Banten, Cirebon, Semarang, Batang, Jogja, Surabaya, dan Sukabumi. Itu adalah cabang penjualah loh. Kalau pusat produksinya masih di dua tempat, yakni Cibubur dan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Selain itu visinya sebagai bagian dari jiwa Organisasi Pramuka masih ada. Bahkan seolah menjadi amunisi buat menarik masyarakat juga. Karena mampu mengisi arus khas di Kwarna Pramuka dan berdikari. Menurut Ketua Kwarnas Adhyaksa Dault, bahwasanya anggaran pemerintah terbatas.
Arus kas dari Madu Pramuka menjadi andalan sekaligus contoh peternak lebah. Bahkan rejekinya tak terputus mampu mensejahterakan 200 orang karyawan. Kak Wawan (sapaan akrab warga Pramuka) tidak cuma memenuhi materi. Bahkan mereka mampu memberangkatkan Haji- Umrah karyawannya.
Diatangan dinginnya, bisnis Madu Pramuka tak cuma jualan madu. Dia mampu mengekstensifikasi bisnis. Seperti berjualan peralatan beternak lebah, penyedian bibit lebah, jadi tempet pelatihan lebah, tempat pengobatan tradisional (sengetan lebah atau Apitherapy).
Disini juga sebagai wahan rekreasi edukasi masyarakat. Selain itu Wawan juga diharapkan mampu mengembangkan entrepreneurship bagi generasi muda Pramuka. Secara serderhana dijelaskan bahwa potensi peternakan madu di Indonesia, masih sangatlah berpeluang besar.
Sekjen Asosiasi Perlebahan Indonesia itu menjelaskan, selain itu tren konsumsi madu juga sudah berubah, ini benar- benar peluang. Dari cuma sekedar buat pengobadatan beralih ke konsumsi harian. Hitungan total dari produksi adalah 15- 20 ribu ton, berbanding konsumsi 10- 15 gram/kapita/tahun.
Bayangkan jika ini dikombinasi dengan pengolahan khusus. Seperti pengusaha mengolahnya nanti menjadi donat madu; masih ada peluang basar! Pengalaman di ranah kongres perlebahan ASEAN. Menurutnya kelemahan Indonesia masih sama seperti bisnis lainnya,
Sayangnya, masih kurangnya dukungan pemerintah, membuat madu Pramuka seolah tidak berkembang. Padahal jenis madunya, Wawan menyebut Indonesia itu kaya, ada madu bunga randu, madu karet, madu rambutan, madu bunga mangga, adapula madu hutan asli Kalimantan.dll.
Soal siapa baik memulai bisnis madu, ia menjelaskan baiknya merupakan orang yang penyayang lingkungan. Madu alamiah menurutnya akan lebih baik mutunya.
“Banyak sukanya kerja di bidang ini. Dukanya, ya paling tersengat lebah. Disengat lebah kalau kata orang- orang itu kan ngeri- ngeri sedap,” terangnya bercanda.
Dia juga aktif menyulap bumi perkemahan menjadi tempat budidaya lebah. Bukan karena tanpa alasan selain ini bisnisa ramah lingkungan. Bisa pula membantu membuka lapangan pekerjaan baru. Penulis sendiri pernah liat di daerah Batang, Jawa Tengah.
![](https://biografi.aopok.com/wp-content/uploads/2024/09/Aokpok_Logo.png)
Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.