Cerita inspirasi

Kisah Nyata Dewa Eka Prayoga Motivator Pengusaha

Biografi Dewa Eka Prayoga

biografi dewa eka prayoga

 
Beberapa orang meragukan kisah nyata Dewa Eka Prayoga. Sang motivator pengusaha ini senasib dengan motivator lain. Mereka meragukan apakah dia benar- benar punya keahlian. Ia membuktikan itu lewat artikel Jawa Post, yang memberitakan dirinya pernah merugi Rp.7,7 miliar di tahun 2015.

Ia dikenal aktif menjadi motivator untuk para pengusaha muda. Namanya juga selalu tranding di lini masa sosial media. Biografi Dewa Eka Prayoga pengusaha yang pernah bangkrut dan bangkit lagi. Pengusaha muda yang memiliki banyak usaha dulu. Dia punya bimbel, event organizer dan kuliner.
Bisnis bimbelnya saja mampu berekspansi ke bisnis- bisnis lain. Semenjak berkuliah, Dewa memang gemar berwirausaha, yang berawal dari mengajar bimbel lalu membelinya. Alumnus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, yang memiliki total enam usaha dikala masa jayanya.

Sukses Tatapi Bangkrut

Bayangkan kamu bekerja keras sampai menghasilkan, tetapi bangkrut semalam. Diusia yang masih belia, Dewa mampu menghasilkan uang sendiri dan berinvestasi. Enam bisnis dijalankannya dengan berjalan lancar. Sampai dia kepincut berbisnis produk elektronik dengan seorang teman.

Hasilnya sangat menjajikan dikala itu. Bujuk rayu membawa Dewa semangat sampai mengajak orang bergabung. Bisnis ini berkonsep pengadaan barang elektronik untuk perusahaan. Sampai akhirnya itu cuma kebohongan belaka aliasa penipuan investasi bodong.

Temannya yang mengajak investasi kabur membawa uang. Alhasil Dewa lah yang menjadi sasaran para investor. “Orang taunya saya yang menjalankan, padahal saya juga korban,” ucap pengusaha muda ini. Teror muncul dari para pemegang saham yang sukses direkrutnya.

Bahkan ada yang sampai mengancam, orang itu berkata akan membakar rumahnya jika tidak bisa mengembalikan. Pantaslah Dewa begitu putus asa bahkan sampai buntu pikiran. Bayangkan saja, dari keluarga pun tak mendukung, malahan mereka ikutan mencibir usaha yang dilakukan Dewa.

Kasus penipuan tersebut menyebar bak gelombang lautan. Bahkan sang ibu yang tak tau apa- apa, harus menerima konsekuensi menjadi bahan cibiran. Ia bahkan harus mengadakan Yasian untuk mendoakan Dewa, sembari mengklarifikasi bahwa putranya bukanlah seorang kriminal.

Namanya dicemarkan sebagai pelaku penipuan hingga miliaran rupiah.”Nama saya tercemar. Sampai ibu saya di kampung perlu mengadakan Yasinan, sembari mengklarifikasi kejadian tersebut kepada para tetangga,” dalam biografi Dewa Eka Prayoga.

Dewa dicibir keluarga besarnya yang menganggap ini kesialan. Sialnya karena Dewa telah menikahi wanita yang kini menjadi istrinya. Pristiwa penipuan ini terjadi tepat dua minggu selepas ia menikah. Suami dari Wiwin Supiah, menghabiskan tiga bulan untuk mengklarikasi kasusnya ke mana- mana.

Dia juga harus bolak- balik Mapolda Jabar untuk pemeriksaan kasusnya. Terpaksa Dewa juga harus menjual semua aset berharga. Satu per- satu usahanya dijual untuk mengganti uang investasi. Semua bisnis telah dijual, tak cukup segitu, sampai dia harus menjual mobil, dan tabungannya untuk berhaji.

Pengusaha Bangkrut dan Terpuruk

Semuanya diangkut sampai hanya menyisakan Rp.7 ribu di dompet. Itu uang satu- satunya yang masih tesisa. Dia sudah tidak punya banyak tabungan lagi. Rasa putus asa berkecamuk di dalam hati Dewa, sampai satu kesempatan mempertemukan dia dengan pengusaha Happy Trenggono.

Dewa terinspirasi kisah Happy yang bangkrut dan bangkit lagi. Kisah pengusah sawit dan alat berat itu begitu menyemangati.
“Saya anak tunggal. Tidak punya ayah. Saya juga memutuskan menikah muda. Ibu dan istri saya tak bekerja, kalau bukan saya siapa yang bekerja?”
Dewa seolah dibangunkan dari mimpi buruk yang beruntun. Ia menemukan secercah harapan. Hingga teman- teman menyarankan Dewa menulis sebuah buku. Bagaimana jika dia menuliskan semua kisah dari keberhasilan, sampai bagaimana dirinya ditipu ke dalam sebuah buku.
Inilah cikal bakal buku fenomenal berjudul “7 Kesalahan Fatal Pengusaha Pemula”. Hanya butuh waktu dua bulan, terbitlah buku tersebut pada 2017 yang mana merupakan buku kedua. Yang pertama dia bercerita mengenai perjalanan sukses, dan yang kedua mengenai cara agar tak seperti dirinya.
Buku pertama diterbitkan oleh penerbit dan sukses besar. Yang kedua ia memutuskan untuk menulis indie, yang dijual melalui sistem pre- order dan dipasarkan melalui rekan sesama pengusaha. Ia cerita bahwa dari pre- order saja, sudah mampu membiayai semua biaya percetakan alias tanpa modal.
Buku tercetak empat kali yang terjuan empat juta eksemplar. Pria kelahiran 24 April 1991 ini, makin dikenal berkat buku keduanya itu, dan mulai dipanggil menjadi pembicara kewirausahaan. Dia makin sering dipanggil untuk mengisi seminar atau workshop bahkan sampai keluar kota.

Dari situlah ia melihat prospek bisnis percetakan untuk entrepreneurship. Alumni pondok pesantren yang terbiasa mandiri berwirausaha. Kisah nyata Dewa Eka Prayoga masih berlanjut lagi. Motivator pengusaha ini membuka penerbitan di Bandung, yang mengajak anak muda untuk berwirausaha.

Ia tak hanya mengajak tetapi memotivasi. Bahwa segala permasalahan akan menemukan jalannya, dan Dewa pun semakin bersemangat menulis. Dua bukunya masih laris manis, terus disusul oleh satu buku lagi, dan menerbitkan lagi, yang membahas dunia bisnis berdasarkan pengalaman real.

Walaupun harga dibandrol terbilang mahal yakni 250 ribu rupiah; bukunnya tetap laku. Dia tak cuma memberikan kisah pengalaman. Ia juga memberikan pandangannya mengenai tren bisnis. Buku- buku yang diterbitkannya dijual melalui reseller, dan tidak dijual diluar kecuali di toko yang ditunjuk!

Bukan cuma dirinya yang mereguk untung dari buku. Para reseller pun mampu mendapatkan uang dari berjualan. Bahkan nih dikatakan resellernya bisa sampai untung puluhan juta. Ini membuat Dewa dilirik menjadi business coach, yang kemudian menjadikannya sebagai konsultan bisnis juga.

Dia tak tinggal diam hanya berjualan. Dewa juga mengikuti sertifikasi sebagai konsultan resmi. Ada beberapa UKM yang berhasil dia bina. Mereka kebanyakan meminta tolong soal marketing bisnis. Ia mencontohkan restoran mie yang cukup terkenal di Jalan Progo, Surabaya, yang sukses dipegangnya.

Dewa mengakui tak memiliki pendidikan khusus. Bahkan jurusannya tak sesuai untuk menjadi coach bisnis. Tetapi ia memiliki pengalaman lama dalam berbisnis banyak. Prinsip kerjanya cuma ingin untuk membantu. Dewa ingin mengedukasi dan membawa manfaat bagi para pengusaha pemula.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top