Profil Pengusaha Satria Nugraha
Melalui gitar kamu bisa berwirausaha juga. Contoh lah kesuksesan Satria Nugraha berbisnis gitar. Ia bahkan mencetak hasil mengejutkan. Dia menghasilkan miliaran rupiah cuma dari gitar saja. Satria pun melanjutkan cerita mengenai bisnisnya tersebut.
Gitar Impian
Berwirausaha Satria Nugraha berbisnis gitar sampai ke luar negeri. Dari satu obrolan bersama sang pengrajin gitar, Nugraha tau bahwa proses pembuatan gitar bukanlah pendidikan formal, melainkan ilmu turunan keluarga. Tidak heran kalau alat- alatnya terlihat sangat sederhana dan nampak kuno.
Semua pengerjaan masih menggunakan keahlian manual. Bukti bahwa pekerjaan tersebut 100% dari talenta. Dalam setahun pengerjaan barulah gitar milik Nugraha jadi. Ia menyadari bahwa inilah sebab mengapa mahal. Selama perjalanan tersebut ia rajin melihat proses bukan sekedar terima jadi.
Melalui pengamatan panjang dirinya menyadari satu hal: Pembuatan gitar ternyata bisa menjadi satu prospek bisnis menjanjikan. Dia ingin belajar tetapi internet bukanlah solusi. Pengusaha muda ini tak mau membuang waktu, alih- alih dia mengajak sang pengrajin untuk bekerja sama.
Nugraha kembali meminjam uang orang tua. Sebagai mahasiswa masih aktif, kedua orang tuanya tak melihat bisnis ini menjanjikan. Pemikiran bahwa ini tak akan berhasil membuat modal tak cair. Jadi dia pun gigih untuk meyakinkan keduanya, hingga orang tua Nugraha setuju menggelontorkan 7 juta.
Langkah pertama Nugraha sebagai pengusaha adalah mengontrak. Lokasi toko tersebut dekat kampus dengan harapan targeting. Dia ingin menyasar para mahasiswa untuk membeli. Nugraha menyulap tempat dua tingkat tersebut. Lantai satu lalu disulapnya menjadi toko, sementara lantai dua disewakan kos.
Pada Mei 2004, usahanya berdiri walau tak bisa berproduksi banyak. Awal usaha seperti biasa penuh perjuangan keras. Nugraha butuh proses panjangan sampai terjual satu gitar. Ini tidak seperti bisnis makanan yang cepat laku. Orang akan tertarik mencicipi makanan walaupun kemudian tidak kembali.
Kalau gitar orang tak bisa melihat langsung membeli satu. Berbulan- bulan, hanya dua gitar yang laku dipesan. Dia tidak menyerah begitu saja. Ia lalu membuat toko online lalu mulia memasang iklan gratisan. Tak lama berpromosi, masuklah beberapa email untuk memesan gitar kepada Nugraha.
Kaget bukan main karena pemesan ternyata dari Belanda. Sekali email dia memesan hingga ratusan buah. “Bahkan, ada orang- orang dari negara berbeda, serta bisnis saya yang rumahan,” ia ingat. Sang pemesan dari Belanda tak asal memesan, tetapi meminta barang yang spesifik tertentu.
Wirausaha Muda Mandiri
Pesanan tersebut melegakan sekaligus membingungkan. Apalagi dia hanyalah pengusaha kecil, dan tidak ada harga disepakati atau detail pengiriman. Pokoknya Nugraha hanya nekat mengiyakan untuk pesanan tersebut. Dalam sebulan gitar harus jadi dan dikirim, sang pemesan juga meminta desain unik.
Tidak ada ketakutan untuk ditipu oleh pembeli dari Belanda. Begitu selesai Nugraha langsung kirim foto- foto yang jadi. Sang pemesan langsung setuju untuk dikirimkan gitar tersebut. Tentu Nugraha senang bukan main, karena jualannya laku, dan bisa dikirim sampai ke luar negeri.
Seminggu pengiriman hingga seratus gitar sampai ke Belanda. Bersyukur karena sang pemesan dari Belanda tersebut suka. Satu pesanan lalu membuka pintu rejeki bagi Nugraha kemudian. Pesanan masuk 250 buah sekaligus. “Saya katakan bahwa saya tak punya modal sebanyak itu,” tuturnya.
Pemesanan kali ini dirasa Nugraha begitu banyak. Sistem jual- beli disampaikan pun tampak sukar untuk dipenuhi. Ia kemudian meminta sang pembeli untuk datang ke Bandung. Bila serius dia lebih baik datang ke tempatnya. Siapa sangka calon klien tersebut beneran terbang sampai ke Bandung.
Mereka bahkan memberikan uang muka untuk pemesanan. Begitu menerima uang, Nugraha mulai memproduksi dengan serius, bahkan dia tak mau terjadi kekurangan. Pokoknya dia harus menjual barang sebagus mungkin tanpa cacat.
“Saya tidak mau setelah gitar terkirim, barulah ada masalah,” ia menjelaskan.
Agar kualitas produk dihasilkan Nugraha meyakinkan. Pihak klien menyempatkan mengirim teknisi gitar. Bukan orang sembarangan, ternyata dia adalah repairman gitar untuk Jeff Back dan gitaris dari Led Zeppelin, Jimmy Page.
Nugraha begitu bangga karena bertemu sang maestro. Bukan sembarangan, pria tersebut memastikan produksinya berjalan benar. Kualitas dicek oleh repairman tersebut sampai sebulan berlalu. Ternyata rumit juga memastikan pengecekan. Beruntung dia sempat mendapatkan pembelajaran dari prosesi itu.
Situs yang semula sederhana kemudian berubah profesional. Dia sudah bisa mempekerjakan seorang karyawan. Situs tersebut menampilkan semua proses produksi yang berstandar internasional. Berisi rangkaian dokumentasi yang dimaksudkan menarik lebih banyak pembeli asing.
Apa yang ditampilkan situs Nugraha memberikan standarisasi nasional. Para pengrajin gitar lokal pun bisa memakai itu. Ketika dia berjalan- jalan dan mencoba membeli gitar, pengrajin tersebut memberi print out dari situsnya. Bukan marah, tetapi dia merasa bangga karena bermanfaat bagi banyak orang.
Harga dan penjelasan detail ditampilkan di dalam situs. Ini membuka mata para pengrajin lokal untuk menaikan kualitas produk. Melalui standarisasi maka harga tak akan sembarangan bervariasi. Tak mau kalah, Nugraha membuka layanan konsultasi gratis, pembayarang dollar, dan pengiriman keluar negeri.
Popularitas toko online bikinannya melonjak tajam. Pemesanan mengalir deras dari sejumlah gitaris ternama. Ia menjelaskan bahwa mereka dan dirinya berbagi peran. Bila mareka memainkan serta tau gitar mana yang terbaik. Maka dia akan membantu detailnya agar gitar yang dibeli adalah terbaik.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.