Cerita inspirasi

Bisnis Online Real Surya Adhitama Lewat Aplikasi

Profil Pengusaha Theo Surya Adhitama

pengusaha bisnis teknologi

 
Ketika mendengar bisnis online real kita membayangkan simple. Jasa membuat website, desain logo, desain grafis atau marketing online. Tetapi bagi Theodosius Surya Adhitama lebih dari itu, bahwa bisnis online real bisa mencangkup lebih dari sekedar produk digital.

Ia menciptakan layanan via digital. Mendigitalisasi produk layanan hingga tersedia dimanapun. Theo berkisah dirinya memang cinta teknologi. Sudah menjadi passion -nya hingga menghasilkan pundi- pundi uang. Pria kelahiran Pati, 1983, keluarganya pedagang tradisional menjual kebutuhan sehari- hari.
Jadi dia memiliki pandangan bagaimana menjual barang. Soal ekonomi keluarga bisa dibilang dia berkecukupan. Theo bersekolah dengan mulus tanpa hambatan. Dia pun dibelikan barang elektronik dan teknologi terbaru.
“Peluang usaha di bidang ini cukup menjanjikan,” ia melanjutkan. Padahal dulu dia hanya melihat ini sekedar hobi bukan usaha.

Berpikir Membuka Usaha

Theo sama sekali tidak berpikir membuka usaha. Sebagai mahasiswa, ia aktif berorganisasi terutama di Kelompok Pecinta Elektro (KPE). Ia menekuni embedded system. Sebelum dia mulai berpikir buat membuka usaha. Ia memilih fokus mengerjakan skripsi agar kuliahnya selesai.

Dia juga bekerja menjadi manajer promosi di Imprium factory outlet, Bandung. Bekerja sementara di sana, tetapi dia belajar banyak dari sang bos, Perry Tristianto. Inilah modalnya membangun kerajaan bisnis sendiri. Dia mulai memandang teknologi sebagai prospek bisnis masa depan.

Hasratnya mengotomatis layananan dan produk lewat teknologi. Dunia membutuhkan teknologi kita untuk berjalan. Dia yang menekuini embedded system, meyakini ini akan membawa perubahan baru. Bayangkan kamu tengah asik menikmati minuman, sementara mesin bekerja otomatis sendiri tanpa distir.

Seperti mesin cuci yang bisa mencuci dan bilas sendiri. Kamu cukup memasukan sabun cuci diterjen ke dalam. Contoh lain, ketika kamu ingin mengambil uang cepat, tak perlu mengantre tetapi langsung dari mesin ATM. Inilah bayangan pengusaha muda Theo, yang kala itu berada di tahun 2009- 2010.

Zaman dimana teknologi belum secanggih sekarang. Theo telah menginisiasi bisnis teknologi berupa aplikasi. Dia bersama rekannya, Joseph Stephanus Aditamaputra, membuka usaha yang bernama CV. Newtronic Solution bermodal Rp.50 juta.

Bisnis ini menjanjikan karena dalam tiga bulan omzetnya berlipat. Mereka menghasilkan miliaran rupiah, tiga sampai lima miliar pertahun dan untung bersih Rp.700- 1,2 miliar. Theo lulus Fakultas Teknik Elektro ITB tahun 2006, begitu lulus sudah berpenghasilan dan tak perlu melamar pekerjaan.

Ia berkisah tak mudah berbisnis ini. Tantangan pertama datang berupa pesanan sistem antrian untuk tiga bulan. Dalam kurun waktu tersebut, dia membuat riset desain, dan melalukan uji coba. Sebuah tantangan besar baginya untuk memenuhi kebutuhan klien dalam kurun waktu.

Kegagalan Usaha Sudah Biasa

Dia pernah tidak dibayar oleh klien yang ditangani. Proyek- proyek awal dianggap paling susah ya karena tidak berpengalamanan. Dalam 3 minggu hingga deadline, bahkan Theo dan kawannya belum selesai hingga memindahkan pesanan. Dia melempar pesanan tersebut ke perusahaan yang lain.

Ini memincu dirinya belajar lebih keras. Theo ingin produk pesanan selesai tepat waktu. Senyum dari klien dianggap nomor satu. Ia pun menagih menggunakan cara baik- baik. Harus menggunakan sistem kekeluargaan. Lalu CV. Newtronic Solution kembali membuat produk sistem antrean terbaik.

Theo memastikan pemimpin perusahaan bisa mengawasi pegawai. Ia juga membuat megatron untuk beriklan. Mentalnya yang ulet mampu memenuhi kebutuhan klien. Apa gunanya pendidikan tinggi jika tidak diimbangi kerja keras dan ulet.

“Sebagai pengusaha kita menjadi pemimpin diri kita sendiri. Itu lebih susah dari memipin orang lain bekerja,” sarannya.

Kepada pengusaha muda sekarang harus menggeluti serius. Kuasai lah bidang yang kamu mulai, geluti bidang yang kamu senangi dan segmentasikan. Etos kerja harus dipupuk semenjak dini, kamu harus memiliki sifat melayani disamping selalu berinovasi.

Orang tua mengajari Theo untuk jujur dalam berbisnis. Dukungan mereka pada tahun- tahun awal begitu penting. Theo sempat jatuh karena kurang termotivasi. Pengusaha muda menurutnya harus memiliki sosok mentor. Baginya Perry Tristianto, merupakan mentor yang memotivasinya membuka usaha.

Ia menyadari bahwa bahwa teknisi kita masih lemah. Susah baginya mencari mereka yang kompetern di bidang ini. Teknologi selalu berkembang pesat melebihi peningkatan keahlian. Maka ia tak ragu mengajak kerja sama lembaga pendidikan.

“Buat saya, lebih mudah mencari bahan baku material dibanding sumber daya manusia,” jelasnya.

Beberapa bahan baku memang masih impor. Tetapi Theo mengatakan masih bisa dipenuhi dari dalam negeri. Masalahnya ketika dia harus merekrut orang yang mampu, bagaimana mereka bisa menaruh teknologi tersebut dalam terapan.

Walau banyak orang berpikir DNA Theo merupakan pedagang. Kedua orang tuanya sudah mewarisi kemampuan itu. Penelitian lebih lanjut membuktikan tidak ada hubungan sama sekali. Wirausaha berasal dari prilaku keseharian, bagaimana kita bisa membangun koneksi dengan siapapun nanti.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top