Profil Pengusaha Sony Sugema
Maraknya bisnis pendidikan memberikan harapan manusia lebih baik. Bimbingan belajar SSC bisnis yang melaju dengan mutu. Bagi mereka yang membutuhkan pendidikan alternatif, ketika merasakan kesemrawutan pendidikan formal. Pengusaha Sony Sugema hadir untuk membantu kita lewat konsep bisnis SSC.
Banyak bisnis pendidikan menawakan konsep waralaba. Terbukti sistemnya mampu mempercepat pertumbuhan sekolah. Tidak semua berhasil sih, beberapa malah layu sebelum berkembang, walau mereka telah diwaralabakan. Kegagalan tidak mematahkan semangat pebisnis daerah mencoba.
Contohnya pengusaha sukses bernama Sony Sugema. Dia mungkin hanya pria lulusan SMA Negeri 3 Bandung. Tetapi Sonny memulai bisnis pendidikan lebih awal. Semenjak ditinggal sang ayah ketika di bangku sekolah itu, ia mulai berpikir bagaimana menjadi mandiri maka bukalah bisnis bimbel.
Pengusaha Bimbel Masa Depan
Ia menjalankan bisnis les privat, dimulai teman- temannya sendiri. Biaya lesnya hanya Rp.5000 per- bulan tetapi jadi titik balik. Pengalaman mengajar itulah membuatnya semangat membangun lembaga pendidikan sendiri. Bukan bimbel tetapi sekolah walau bersekalah sangat kecil waktu itu.
Bermodal 1,5 juta, Sony membangun idenya yang kemudian bernama Sony Sugema Collage (SSC). Ia menggunakan modalnya untuk membayar pegawai dan menyewa ruangan belajar. Sebuah lembaga pendidikan yang berkonsentrasi menghadapi ujian masuk universitas.
Metodennya diberi nama fastest solution dan learning is fun. Sekolah SCC berupaya membantu calon mahasiswa baru. Sony tertarik akan dunia pendidikan, dari SMA hingga kuliah di jurusan teknik mesin ITB, ingin membangun lembaga pendidikan sendiri.
Ia lalu memutuskan mengajar sebelum mendirikan SCC. Sonny pernah mengajar matematika di salah satu SMA Swasta. Berlanjut dia mengajar di lembaga pendidikan hingga membangun sendiri. Dia percaya melalui metode SCC buatannya, siswa akan lebih cepat belajar.
Siswa yang menganggap matematika, atau fisika sebagai momok akan terbantu. Metode belajar yang dimiliknya nyata menghasilkan siswa berprestasi. Kesukses mereka menjadi media pemasaran viral yang efektif. Para siswa lah yang menjadi testimoni nyata keberhasilan Sonny Sugema dan SSC
Siswa- siswa yang mengikuti bimbingan SCC semakin bertambah. Sampai 1991 Sony memutuskan untuk membuka cabang di Jakarta. Momen tersebut menjadi lompata bisnis SSC di Indonesia. Butuh waktu dua puluh tahun, barulah dia mereguk keberhasilan dari bisnis tersebut.
Ia sukses memiliki empat perusahaan berbasis pendidikan Segudang penghargaan menghampirinya atas keberhasilan mengembangkan bimbingan belajar ternama di Indonesia. Sony memang memiliki tekat kuat untuk berjalan langkah demi langkah hingga mencapai puncak keberhasilan.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.