Cerita inspirasi

Pengusaha Wildan Pisangku Pisang Pasir Resep

Profil Pengusaha Wildan

pemilik pisang pasir

Pisangku Pisang Pasir Pengusaha Wildan berbagi resep. Dibalik bisnis pisang pasir ada sosok yang sederhana dan cerdas. Meski cuma lulusan SMA, akan tetapi, hidupnya tidak perlu dicemaskan iklan lowongan pekerjaan.

Wildan begitu panggilannya, sukses membuka usaha sendiri tanpa harus memikirkan ijasahnya lagi. Bukanlah tanpa kerja keras loh. Dia memulai bisnisnya dari satu gerai kecil ukuran cuma 9×10 m di bawah Flyover Jalan ExitTol RC Veteran, Bintaro, Jakarta Selatan.

Dari gerai kecil ini pernah disewa selama 4 tahun, dan dari sinilah bisnis menjadi beromzet miliaran rupiah. Bisnisnya pisang, Pisangku Pisang Pasir, memang telah terdengar ke- “keringannya” hingga ke penjuru Indonesia. Pisang buatannya sangatlah minim minyak goreng.

Modal Bisnis

Jika dibandingkan pisang goreng lain pisang goreng buatan Wildan ini sama sekali tanpa ada tetesan minyak. Bahkan jika kamu mencoba meremasnya diantara tisu, maka kadar minyaknya minim atau hampir tidak ada.

Modal awalnya terbilang besar yaitu Rp.75 juta hanya buat berbisnis pisang goreng saja. Ya, pasalnya kala itu bisnis pisang sedang ramai- ramainya sih; terutama pisang yang digoreng. Di tahun 2006 memang jadi kejayaan bagi pisang goreng di Jakarta utamanya jenis pisang pontianak.

Ada saja penjual yang menjualnya langsung berbalut tepung. Disisi lain, Wildan telah memulai bahkan sebelum masa jayanya dan masih menjadi paling bertahan.

Sukses jadi salah satu petahana karena memang pisangnya unik diantara sekian pisang goreng. “Pada 2005 lalu di jalan sekitar sini banyak gerai pisang goreng, dan yang paling laku yakni pisang goreng pontianak,” jelas pria kelahiran Lampung.

Berawal dari begitu banyaknya gerai pisang goreng di daerah Bintaro itulah ada hasrat mencicipi rasanya sendiri. Setelah mengantri cukup lama akhirnya pisang goreng Pontianak itu ada di tanganya; terbersit kesimpulan.

Wildan melihat memang tepungnya cukup unik namun dari segi rasanya, menurutnya kurang nikmat. Melihat potensi jadilah mencoba mengkreasian pisang gorengnya tersendiri. Tidak memilih pisang Pontianak menjadi kunci suksesnya kala itu.

Pertama kali hingga sekarang bisnisnya menggunakan pisang Lampung. Ia melihat potensi lain disana selain rasa menjadi berbeda. Pisang Lampung tersebut bertekstur tidak lembek dengan tingkat kemanisan cukup tinggi.

Adonan tepungnya ini masih jadi teka- teki bagi pembeli ataupun pegawai sendiri. Wildan berkeras hati tidak membocorkan rahasianya. Bumbu rahasia ini dia pelajari selama lima bulan lebih. Ide bumbunya sih memang masakan khas Jepang bernama chicken katsu.

Jika chicken katsu adalah ayam goreng berbalut tepung gurih dan kering; maka ini pisang. Setelah lima bulan mengotak- atik asal bumbu inilah jadi bumbu Pisangku Pisang Pasir. Hasil inovasi bumbu mampu menunjukan kesuksesan meski di awal bisnis.

Ayah lima anak ini sukses menjual 500 potong di hari pertama. Didukung embel- embel nama pasir jadilah pembeli merasa penasaran sekedar icip- icip di awal buka. Namanya sangat unik, ditambah bentuknya meyakinkan, mudah bagi Wildan untuk membuat mereka pembeli penasaran.

Bisnis Besar

 

Menjadi orang sukses merupakan pilihan hidup setiap orang. Wildan berprinsip selama kita mau usaha apapun. Termasuk dia menjalankan usaha bikin jok mobil. Usaha jok mobil berbahan kulit tersebut dinamai Mr. Seat, dan Wildan juga membuat kompor hemat energi.
 
Warga Lampung berusia 36 tahun, yang memilih merantau ke Jakarta demia kehidupan lebih baik. Dia pemilik bengkel Mr. Seat di Jalan Pangeran Antasari, Cipete, Jakarta Selatan. Dalam sebulan dirinya mengantongi omzet Rp.200- 300 juta.
 
Dia sering mengikuti pameran mobil dan memamerkan jok kreasinya. Desain jok miliknya unik dan inovatif. “Saya pernah membungkus satu badan luar mobil Avanza baru dengan jok kulit buatan sendiri,” kenang Wildan.
Wildan juga memiliki bengkel AC dan kenalpot. Beberapa tahun sebelumnya, Wildan sudah sukses membangun bisnis pisang goreng. Wildan sampai menciptakan kompor buatan sendiri. Yakni kompor bermata gas yang membuat wajan cepat panas.
 
 
Sejak pertama kali buka di 2006, Wildan sukses menjual 500 potong dibawah merek dagangnya Pisangku Pisang Pasir. Hanya dalam tempo satu bulan bisnis ini mencatat penjualan 5.500 pisang dalam satu bulan saja loh.

Tak adakah hambatan? Ada, ia menemukan hambatan pada pemasok bahan baku utama pisangnya. Ia pernah mencoba mengganti bahan bakunya. Dia mencoba jenis pisang lain, namun sebagian besar pelanggan kecewa.

Meski kala itu dia menggunakan pisang kualitasnya diatas pisang kepok Lampung. Terlanjur nempel si pisang Lampung tak bisa digantian jenis pisang lain. Kini, agar tak mengurangi kualitas rasa, jadilah Pisangku Pisang Pasir terpaksa tutup saja.

Sang pemilik nekat memilih menutup gerainya saja jikalau stok pisang si Lampung tak mencukupi dalam sehari. Ia menutup gerainya esok atau lusanya. Tak mau mengecewakan, diambilah jalan lain yaitu menghubungi pemasok utamanya di Lampung langsung.

Untuk mengantisipasi kekosongan bahan baku diambilah 300 tandan pisang dari Lampung. Agar stoknya tersimpan baik dipilihlah sebuah gudang penyimpanan di daerah Cipete, Jakarta Selatan. Selain itu, Wildan tetap menjaga citra dagangnya agar produknya tetap masuk ke semua kalangan.

Dia mengatakan, meski bisa juga dibilang jajanan pasar, produknya harus terjaga kebersihan dan semua orang menyukainya. Usaha yang telah dijalani selama lima tahun ini berbuah hasilnya. Saat ini usahanya telah memiliki sekitar 100 pegawai di 15 gerai yang tersebar di seluruh Jabodetabek.

Dia mampu menjual 1.000 potong pisang pada hari biasa seharga Rp2.500 per- potong. Sementara di akhir pekannya bisa mencapai 4.000 potong pisang. Itu pun hanya untuk setiap gerainya jadi setiap gerainya bisa menjual ribuan.

Jika dihitung, Wildan bisa mengantongi omzet penjualan Rp. 2,5 juta per hari tiap gerainya, ingat per- hati bukanlah per- bulan. Bila saat ini ia masih memiliki 15 gerai, berarti omzetnya mencapai Rp. 37,5 juta per hari atau dalam sebulan mencapai Rp. 1,125 miliar

Selain bisnis pisang goreng, ia melakukan inovasi baru yakni membuat kompor pintar agar mendongkrak penjualan pisang gorengnya. Memang pisang goreng pasir akan terus digoreng hingga kering.

Salah satu rahasia selain pada bumbu, ada resep rahasia minyak goreng yang diganti setiap enam jam penggorengan. Dan ia memiliki kompor pintar, yang membuat bisnis ini jadi lebih hemat.  Rata- rata penggorengan tanpa kompor pintar, akan benar matang setelah 15-20 menit, sekarang hanya 10 menit sudah matang.

Wildan tetap mencari celah lain agar bisnisnya tetap disukai. Hingga memanfaatkan aneka inovasi agar bisa selalu di hati. Bicara tentang kesempatan waralaba atau franchise si empunya sama sekali belum terpikirkan.

Wildan tak mau bisnisnya menurun kerena memilih menggunakan sistem waralaba. Jadi kalau ada mengaku- ngaku ada harapnya mengecek lagi.

“Saya sementara ini belum ada niat untuk Franchise, takut kualitasnya turun nanti jadi senjata makan tuan.” ujarnya mantap.

Sebelum sukses dia pernah kesulitan mencari pekerjaan. Dulu Wildan sempat menjadi penjual kartu ucapan. Pernah dia bekerja menjadi salesman alat dapur. 
 
“Saya menjalani pekerjaan tersebut sebaik- baiknya walaupun sebagai tukang jualan alat rumah tangga dari rumah ke rumah sering mendapat penolakan,” kenang Wildan.

 

Sempat Putus Asa

Melakoni pekerjaan salesman alat- alat rumah tangga lumayan lama. Dia bahkan sampai diangkat jadi supervisor. Ia mulai menabung. Tetapi sayangnya, malang menimpa Wildan, pabrik tempatnya kerja malah bangkrut.

 
Dari koneksi sang kakak, Wildan kembali kerja, kali ini dia bekerja menjadi pegawai perusahaan jasa pembebasan lahan. Dia sempat membebaskan lahan di Bali dan Lombok. Perlahan tabungannya makin membesar cocok buat wirausaha.
 
Wildan kemudian membuka bengkel kenalpot dan mesin AC. Sebelumnya kakak Wildan telah lebih dahulu membuka usaha ini. “…tidak jauh dari bengkel saya. Lalu, kami patungan mendirikan bengkel, saya ditugasi untuk mengelolanya,” lanjutnya.
Berbisnis memang tidak gampang. Wildan sempat merasakan putus asa. Bengkel sepi dan terus rugi. Ia sampai menjual tanah bengkel karena frustasi. Untung langkahnya urung karena harga ditawara tidak cocok.
“Mungkin sudah takdir saya tidak boleh jual bengkel ini,” tutur Wildan.
 
Tawaran datang memberi peluang. Tidak berapa lama, datang orang yang menawarkan kerja sama membuka usaha jok mobil. Wildan cukup menyiapkan tempat dan memencari pesanan, sedangkan si rekan akan mengerjakan pesanan.
Tapi, lagi- lagi tidak mudah, tidak semudah dibayangkan walau sudah memiliki pesanan. Rekannya malah mangkir tidak datang mengerjakan pesanan. Wildan berbisnis bengkel sepi, ketika kelihatan sukses di bisnis jok malah kehilangan pekerja.
Wildan memutuskan kerja sama. Untunglah, Wildan sudah memiliki tiga pegawai, salah satunya minta Wildan jangan berhenti. Awalnya, dia sempat ragu, pasalnya dia tidak mengerti sama sekali mengenai servis mobil terutama pasang jok.
Dia lantas mempelajari cara memasang jok sendiri. Dia datangi tempat usaha jok mobil lain yang lebih ramai. Selain itu, ia mempelajari teknik pemasangan jok di media masa. Berbekal ilmunya dia mampu mengerjakan pesanan sendiri. Dia kemudian dibantu pegawai yang sudah piawai memasang jok.
Ia langsung praktik lewat marketing: Harga miring dan janji kualitas bagus. Gebrakan diskon mampu menggaet pelanggan baru ke Mr. Seat. “Saya sempat banting harga jok mobil sedan menjadi Rp.1 juta. Padahal, di bengkel lain, satu itu harganya Rp.1,6 juta,” terusnya.
Promosi ekstrim nan- cerdas ditampilkan Mr. Seat. Seperti ketika dia menutupi seluruh body mobil mamakai kain jok. Kemudian dia juga menambahkan pola pada kulit lapis jok. Tujuannya menarik perhatian masyarakat akan produk Mr. Seat.
Masyarakat kemudian tertarik mengganti lapisan kulit jok. Kesuksesan Mr. Seat tidak memuaskan langkah pengusaha Wildan. Tahun 2005, dia merambah bisnis pisang goreng yang membuat namanya dikenal publik.
Kebetulan, dulu dia pernah berjualan pisang goreng namun gagal dan mandek. Usaha sejenis yang dibuatnya di Lampung tidak jelas. Maka Wildan memilih melakukan survei dahulu, usaha pisang goreng Pontianak yang sukses didatanginya.
“Tapi, saya khawatir usaha ini (pisang Pontianak) akan cepat mati. Sebab, mereka sangat terbuka soal resepnya hingga sangat muda ditiru,” ujarnya, inilah mengapa Pisangku pisang pasir resepnya sangat rahasia.
Memang betul usaha sejenis pisang pasir bermunculan. Namun Wildan telah terlebih dahulu siapkan resep rahasia. Selain dia merubah pisang Pontianak menjadi Lampung. Wildan juga membuat lapisan “pasirnya” berbeda sangat rahasia.
Bahkan dia tidak memberi tahu rahasianya ke pegawai. “Sampai sekarang, karyawan saya tidak pernah tahu resep pembuatan pisang goreng pasir saya buat,” lanjut Wildan.
Wildan memang sudah terbiasa berwirausaha. Sejak kecil, lantaran membantu perekonomian keluarga, ia berjualan teh kota dan tisu ke bus- bus ketika masih bersekolah. Dia sempat berjualan bakwan dan es teh. “Dari sana, saya tahu bahwa manusia harus berusaha jika ingin berhasil,” ujarnya.

Resep Palsu

 
Masyarakat kini harus lebih hati-hati untuk membuka usaha waralaba. Pasalnya beberapa pemilik hak paten mengaku produknya dipalsukan melalui blog di dunia maya untuk kepentingan segelintir. Hal tersebut dialami juga dialami pemilik usaha sekaligus pemegang hak paten Pisangku ini.

Beberapa bulan lalu, pemilik hak paten Pisangku, Wildan telah dikagetkan dengan munculnya sebuah blog aktif mengatas namakan pemegang hak paten Pisangku.

Blog tersebut menjual resepnya kepada masyarakat untuk membuka waralaba. Kejadian bermula, saat salah seorang kerabat Wildan mengetahui blog yang beralamatkan di pisangpasir (blogspost) com dan juga di pisangpasir (wordpress) com.

“Blog tersebut mengaku pemilik hak paten pisangku, dan menjualnya kepada para warga yang hendak membuka frances. Bahkan sudah ada yang membeli hak paten itu, dan membuka cabang Pisangku di daerah Tuban, Solo, Tasikmalaya, dan Bandung,” katanya.

Atas informasi dari blog itu sendiri, Wildan pun langsung berpura- pura saja mau membeli hak paten. “Saya langsung ke Solo tempat pelaku yang mengaku memiliki hak paten pisangku,” ujarnya.

Namun, setelah disambangi, kedua pelaku yang merupakan ayah dan anak yang bermana Ahmad Fauzi dan Muhammad Akbar awalnya tak menyangka jika Wildan pemilik hak paten Pisangku sendiri.

Namun setelah sadar jika yang datang adalah sang pemilik, maka mereka berdua langsung mengaku salah. Lalu,  si pemalsu merek tersebut akhirnya harus membayar sejumlah denda uang karena telah terbukti memalsukan merek dan menjual produk Pisangku tanpa izin sang pemilik.

Kini Wildan tidak kurang membawahi ratusan pegawai di bengkel dan gerai pisang. Kedepan dia akan menciptakan kuliner trending Jakarta. Mau mencari keunikan sampai dilirik dan viral. Wildan belum berpikir mau usaha jenis makanan apa, sembari tetap menjaga kualitas bisnis sekarang ini.
 
Website resminya: pisangku (dot) com, untu informasi waralaba dan lain- lain. Kisah pengusaha Wildan semoga menginspirasi.

Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top