Biografi Pengusaha Nadiem Makarim
Dunia startup memang keras bahkan menuntut pemiliknya berpuasa dulu. Walau biografi Nadiem Makarim ini sangat bagus bukan berarti langsung sukses. Pengalaman di perusahaan asing seperti McKinsey langsung mentah.
Bisnis Ojek Pengkolan
Lain Gojek membutuhkan banyak sentuhan langsung pendiri. Nadiem sempat terseok lantaran ojek bukanlah transportasi masal berijin. Awal dia memiliki 20 orang tukang ojek, call center, dan lewat pemasaran sangat tradisional.
Idenya ojek dapat dipesan kapanpun, dimanapun, dan memiliki tarif jelas. Demi memahami sistem mereka bekerja. Nadiem tidak segan berkumpul dengan mereka tukang ojek. Gojek ini bukan sekedar berada di waktu tepat dan situasi tepat.
Melainkan Nadiem menemukan kesempatan diantara kemajuan teknologi. Nadiem berhenti bekerja di Zalora dan mendirikan Gojek pada 2011.
Ia lebih senang memakai ojek ketika pulang dan pergi kerja. Padahal dia mempunyai kendaraan roda empat pribadi. Padahal memakai mobil lebih nyaman dan aman dibanding ojek. Tetapi faktanya ia malah kecelakaan ketika memakai taksi hampir 5 kali.
Naik ojek aman Nadiem sepakat karena pengalaman pribadi. Dia sempatkan waktu bertemu mereka di pangkalan. Sembari mengobrol diketahuilah kebanyakan mereka cuma menunggu. Waktu mereka habiskan mangkal. Ia juga menyadari bahwa tukang ojek memiliki solidaritas tinggi sesamanya.
Rahasia mengapa Nadiem tidak kecelakaan karena naik ojek. Para tukang ojek pangkalan melakukan sistem gantian. Satu orang yang belum mendapatkan tarikan maka akan diberi. Sudah giliran, malah kebanyakan sepi, dan masih pula diragukan soal keamanan naik ojek ini.
Ia melakukan riset menemukan semua kelemahan ojek. Jaman dulu masih ponsel makan manfaatkan itu untuk mencari penumpang. Orang tidak perlu lagi datang menuju pangkalan. Belum lagi tingkat keamanan ditingkatkan karena memiliki perusahaan bernaung.
Tukang ojek tidak harus mangkal dan sudah pasti terdaftar jelas. Tingkat keamanan ditinggikan jadilah lebih dipercaya. Orang yang pesimis mulai melihat ojek memiliki fleksibilitas. Tidak terasa pria yang lulusan Harvard Business School, menjadi juragan 10 karyawan dan 20 tukang ojek.
Kembangkan Gojek
Dia memang mencintai ojek sebagai kendaraan harian. Berkat sistem tepat, ia mampu mengolah ini menjadi angkutan berkualitas layaknya taksi. Awal Gojek belum memakai sistem ponsel pintar ya karena belum ada. Begitu teknologi mencukupi maka Nadiem langsung merubah cara berbisnisnya.
“Saya rasa banyak orang- orang dulu tidak percaya ojek bisa seprofesional sekarang dan terpercaya seperti ini,” ujarnya kepada Liputan6.
Inilah cikal ide pengembangan bisnis ojek ke depan. Nadiem sempat frustasi diawal- awal memberi keyakinan. Tidak dipungkiri citra ojek dijaman dulu memang kurang baik. Dari segi kebersihan, dan lagi keamanan termasuk sistem ongkos yang asal tembak.
Nadiem telah mengenal mereka secara personal hingga berempati. Ia sadar bahwa sektor ini punya nilai keluhuran. Awal dia harus ahli dalam bidang perojekan barulah memakai teknologi. Beruntung belum banyak pengusaha melirik ojek dan memiliki tekat seperti Nadiem.
Nadiem terus mendorong teknologi masuk ke dalam perusahaan. Bahkan mengajak ahli IT untuk bisa bersaing dengan industri lain. Kita bisa lihat industri keuangan telah memiliki teknologi canggih. Di taksi juga, namun Nadiem ingin lebih cepat melesat melebihi apa diberikan mereka ke konsumen.
Teknologi smartphone memberikan peta serta ketepatan pemesanan lebih tinggi. Bertahap dia mulai melirik jenis usaha lain yang bisa dionlinekan. Ada intertainmen, jasa pengantaran makanan dan barang, jasa kebersihan, dll.
Diwaktu bersamaan bisnis angkutan taksi aplikasi meraja lela. Termasuk Grab, yang dibesut oleh temannya bernama Anthony Tan, dan disinilah Nadiem berkaca. Teknologi merupakan cara terbaik memperbaiki keruwetan sistem ojek.
Bila pengusaha diluar fokus mengerjakan kendaraan roda empat. Nadiem mengaggap gojek lebih masuk akal untuk kemacetan Jakarta. Setelah itu, pria kelahiran Singapura, 4 Juli 1984, yang tidak segan masuk ke bisnis angkutan roda empat.
Ia bahkan mampu memaksa Anthony Tan masuk bisnis ojek. Padahal di negara lain angkutan seperti ojek hampir tidak ada. Pasalnya orang masih menganggap motor tidak aman. Anthony yang memaksa Nadiem terus berkembang.
Persaingan sengit yang sebenarnya dilakukan dua orang saling mengenal. Bumbu- bumbu berita itu memang memanaskan. Gojek tidak jauh dari sosok Kevin Aluwi. Sosok dibalik teknologi terdepan perusahaan terintegrasi.
Kevin memiliki latar pengolahan data dan business intelegent dalam dunia bisnis. Kevin baru masuk ke Gojek pada 2013 silam.
![](https://biografi.aopok.com/wp-content/uploads/2024/09/Aokpok_Logo.png)
Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.