Cerita inspirasi

Bisa Jahit Mau Usaha Apa Selain Menjahit Baju

Profil Pengusaha Kaligrafi Lila Listari

kaligrafi benang

Memiliki ketrampilan bisa menghasilkan uang memang menyenangkan. Tapi ide bisnis monoton bisa membuat bisnis kamu berhenti. Alkisah ada seorang wanita bernama Lila Lestari, dia pandai dalam hal kaligrafi, dan seperti kebanyakan perempuan pintar menjahit.

Keahlian kaligrafi Lila diturunkan sang ayah, Subandi, dimana adalah seorang pengusaha kaligrafi yang sudah ada sejak 1985. Awalnya Lila hanya melanjutkan usaha sang ayah. Bisnis kaligrafi yang berbahan mika. Semua berjalan baik hingga dia menemui krisis menerpa bisnisnya kacau.
Padahal bisnisnya sudah mempunyai 47 karyawan, 30 diantaranya adalah pekerja borongan. Tahun 2008 silam dia mengenang harga mika melonjak tajam. “Semakin lama harganya (mika) semakin melonjak,” jelasnya.
Awal 2008, dia memutuskan merubah bahan baku, bagaimana jika kita merubah bahan mika menjadi jarum dan benang. Dibantu sang suami, Mustafa Hadi (39) mencoba meluncurkan produk baru. Siapa sangka bisnisnya berhasil dan membawa namanya menjadi pengusaha diperhitungkan tahun 2008 itu.
“Awal 2008 saya mulai serius menekuni usaha ini,” dia menambahkan.
Ketekunan Lila memang patut diacungi jempol. Mengembangkan produk sampai seperti sekarang itu butuh proses. Apalagi sampai mampu memasarkan hingga ke Malaysia dan Brunei. Baru tahun 2009 dia mulai mengikuti pameran, utamanya mendapatkan kesempatan ikut ajang besar Indocraft Jakarta.
Untuk hasil penjualan Lila tidak mendetail. Tapi satu produk dijual mulai Rp.350.000, harganya juga bisa mencapai Rp.6 sampai 20 juta.
Ditangan kreatif Lila, benang- benang itu dapat dirubahnya menjadi seni kaligrafi 3 dimensi, memang dibutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam membuat ini. Benang dan jarum yang biasanya dipakai jahit baju berubah menjadi bisnis sukses.
Sejak kriris moneter memang harga bahan mika melonjak terus. Begitu tajamnya sampai Lila harus memutar otak. Meskipun berhasil berbisnis kembali dan sukses besar. Produk kaligrafi benang ini memang lebih telaten untuk dikerjakan.
Dibutuhkan keahlian khusus, dan ketelitian tingkat tinggi, salah sedikit mempengaruhi keindahannya. Bahan baku meliputi triplek, kain bludru, jarum pentul, benang bordir dan mamilon. Jarum disusun, ditancapkan di atas triplek dilapis kain bludru yang sudah digambar pola, barulah diselepi benang.
Dia mencontohkan benang ditarik ke jarum pentul, kemudian disusun mengikuti pola bentuk, jadilah bentuk naga, burung, angsa.dll. Jika sebelumnya membuat binatang dan memakai paku, kini, bisnis Lila fokus mengerjakan kaligrafi saja.

Produk mulai ukuran 30×30 cm sampai 92×122 cm diproduksi bersama karyawannya. Harga variatif dari Rp.350 ribu sampai Rp.6 juta sesuai tingkat kerumitannya. Sebulan dia mampu menghasilkan setidaknya 50 buah ukuran kecil dan 20 buah ukuran besar.

Memang produksinya terbilang sedikit, sumber daya manusia menjadi kendala bisnis Lila produksi lebih banyak. Industri rumahan ini ada di kawasan Surabaya Utara, Jalan Bulak Rukem. Untuk pasar dari Pointianak, Surabaya, Sidoarjo, Jakarta, Riau, Lampung, dan Batam.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top