Desainer

Bisnis Busana Muslim Pengusaha Muda Zakiyah Fitri

Profil Pengusaha Zakiyah Fitri

 

bisnisbusana.png

 

Pengusaha muda Zakiyah Fitri sempat “enggak pd”. Bisnis busana muslim memang banyak pesaing. Dia sempat tidak percaya diri menggarap satu pasar. Awal ia merancang busana muslim anak- anak, lambat laun dia tinggalkan beralih ke dewasa.

 

Orang tuanya berprofesi sebagai tukang jahit. Jadi Zakiyah sudah memahami seluk- beluk menjahit. Dia pun memberanikan diri membuat usaha. Dia mendesain baju muslim sendiri. Bermodalkan uang hasil penjualan motor, kini, Zakiyah mangantongi omzet sampai Rp.50 juta.

Prospek Bisnis Busana Muslim

 

“Sudah 10 tahun usaha. Awal baju muslim anak,” paparnya kepada Kompas.com. Ia bercerita, bermula usaha keluarga, ayah- ibu menerima jahitan baju orang. Jahitan yang diterima semisal baju seragam muslim. Dia juga senang menjahit.

Zakiyah termotivasi menggeluti bisnis busana muslim. Ia menjahit sendiri baju muslim anak. Ibu dari tiga anak langsung menghadapi permasalah permodalan. Dia sampai menjual motor. “Modal awal saya jual motor,” terangnya.

Uang penjualan motor kemudian dibelikan dua mesin jahit. Masing- masing mesin jahit seharg Rp.1,4 juta. Lama dia menggarap baju muslim anak sampai bosan. Dia merasa mengerjakan baju muslim anak “enggak pd”, pasalnya memiliki variasi terbatas kurang menantang.

Pengusaha muda Zakiyah Fitri menemukan kesulitan kembali. Membuat pakaian dewasa lebih rumit termasuk permodalan. Tentu uang dibutuhkan semakin besar karena berkembang. Dia bertahan, dan mulai membeli lebih banyak mesin dan mempekerjakan pegawai.

“Modal awal enggak banyak, cuma untuk merintis bisa jadi besar itu susah,” lanjut Zakiyah. Dia tak melepaskan segmen busana anak. Melainkan dia mengerjakan keduanya, sampai- sampai menambah pegawai. Ia memiliki 25 tenaga kerja baru direkrut.

Punya 15 tenaga jahit bekerja di depan rumahnya. Sisa 10 pegawai merupakan tenaga lepas menjahit dari rumah. Demi memperbesar produksi maka dibelilah mesin baru. Tidak punya modal. Dia lantas mendapat informasi dari teman tentang Perusahaan Gas Negara.

Dia disarankan menjadi mitra Perusahaan Gas Negara di Surabaya. Mitra binaan tersebut memang sangat sulit didapatkan. Proses rekrutment panjang selektif sampai Zakiyah lolos. Usaha bernama Alifah Collection kemudian dimodali sejak 2006.

Bersyukur bertemu teman yang aktif forum pengusaha pemuda produktif.  Bergabung menjadi mitra binaan, dia mendapat banyak pengalaman dan keuntungan. Tidak cuma permodalan, ia juga diberikan pelatihan manajemen sampai diajak mengikuti pameran sampai Jakarta- Bandung.

Dia mendapatkan permodalan berupa hibah peralatan. PGN memberikan tiga set mesin dan bahan senilai Rp.20- 25 juta. Peralatan tersebut dipakai buat membuat baju berbahan kaos. Dia bisa hasilkan 700 potong baju dewasa dan anak perbulan.

Ia mematok harga bajunya termahal Rp.200.000. Sedangkan termurah ia menjual jilbab seharga Rp.40 ribuan. Alifah Collection menjual melalui toko- toko atau dipesan langsung. Sistem pembayaran lewat sistem konyasi. Adapula sistem bayar mundur tiga bulan.

“Terima barang bayarnya mundur, yang enggak laku tetap dibeli, tapi dibayar mundur,” ujar sang pengusaha yang tak takut merugi. Omzetnya sudah mencapai Rp.50 juta memang membuktikan. Soal persaingan, tentu ada, bahkan cukup sengit.

Maka ia menyiasati persaingan melalui menjalin hubungan baik. Zakiyah juga terus mengembangkan model- model baru. Kedepan, ia bahkan menyasar pasar luar negeri, lewat negara tetangga ia ingin produknya dikenal terutama Malaysia. “…tapi jembatannya enggak ada,” tutupnya.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top