Desainer

Dendam Pengusaha Muda Beromzet Ratusan Juta

Profil Pengusaha Laksita Pradnya Paramita

pengusaha muda kaos kaki

Dirinya membuktikan bahwa kita bisa membelas dengan prestasi. Dendam pengusaha muda ini jadi omzet ratusan juta. Laksita Paramita mengenang pernah disepelekan, dihina, dan diolok- olok karena hal sepele. Bayangkan karena nilai IQ, dirinya harus menderita trauma bahkan sampai lulus sekolah menengah.

Ia ingat waktu itu sekolahnya mengadakan penilaian IQ. Hasil dari nilai Mitha diluar dugaan karena dibawah 100. Ini sama saja menyatakan bahwa dirinya bodoh secara umum. Akhirnya teman- teman sekolahnya tau, mereka mengolok- olok hasil tes IQ tersebut, menganggapnya sebagai orang gagal.
“Waktu itu saya sampai menangis di kelas,” tuturnya.

Pengusaha Muda Terus Berusaha

Suatu saat dia mengalami puncak kemarahan karena nilai IQ nya tersebut. Seorang temannya mulai mengolok- olok lagi. Dia meremehkan kemampuan Mitha, bahkan nyeletuk bahwa kelak dirinya tak akan sukses, alasanya karena nilai IQ nya rendah.
Dia marah, kecewa, kemudian mengutarakan semua kekesalannya. Mitha menantang orang tersebut lima tahun ke depan, kita buktikan saja siapa yang akan sukses duluan.
“Saya sampai bangkit dari kursi, gebrak meja, terus bilang sama dia, lihat aja lima tahun ke depan, siapa yang duluan sukses,” jelas dia.

Anak pertama dari tiga bersaudara ini berpikir ulang ucapanya sendiri. Terbersit pertanyaan keraguan akan kemampuan diri sendiri. Dia mau bekerja apa selepas lulus sekolah menengan nanti. Bukannya bekerja Mitha memilih membuka usaha, beberapa kali mencoba tetapi akhirnya gagal- gagal juga.

Ucapan ketika itu menjadi bahan renungan panjang Mitha. Apalagi dia mengucapkan itu di depan orang banyak. Dia pernah berjualan pulsa, jus, baju wanita, dan ayam tulang lunak. Ia sempat terus mencoba tetapi belum beruntung, semua karena perencanaan tak matang dan kurang manajemen.

Untuk ayam tulang lunak terdapat kisah lucu sekaligus menyedihkan. Pada pertama kali membuka bisnis ayamnya, sempat terjadi kejadian tak enak. Padahal dia sudah membuat acara pembukaan, dari nama dan logo sudah disiapkan, usaha yang bernama Ayam Razet ini memiliki makna “rusak” dalam Sunda.

Begitu selesai “grand opening”, eh ternyata pisau untuk jualan tertinggal di rumah, dan Mitha segera bergegas pulang ke rumah. Diperjalanan kembali ke tempat usaha, dia mengalami kecelakaan tepat di seberang Rumah Sakit Borromeus, Jalan Ir. H. Djuanda, yang membuatnya patah tulang.

Dia mendapatkan enam jahitan luka dan diperban. Lucunya kalau dilihat- lihat, posisi lukanya tepat sesuai logo dari usaha Ayam Razet nya. Kaki Mitha diperban, jalannya pincang, memakai tongkat di kanan- kiri, seperti logo ayamnya.

“Aduh, malu banget,” kenangnya.

Benar kata orang bahwa logo bisa menjadi doa bagi pemiliknya. Mitha belajar untuk berhati- hati dalam berusaha. Bahkan dalam hal sepele pun, pengusaha muda 20 tahun ini memilih memikirkan matang- matang.

Walaupun gagal dengan bisnis ayam tulang lunak, dia tetap tidak patah semangat karena bukan cuma soal dendam. Mitha juga memiliki passion dibidang kewirausahaan. Jadi dia tetap berusaha sampai menemukan bisnis kaos kaki. Kewirausahaan memang tak mudah, dari itu dia belajar desain kaos kaki sendiri.

Ia mulai berjualan ke segala macam marketplace, dari sana kaos kakinya terjual sampai ke Malaysia, Brunai Darusalam, dan Amerik Serikat. Sukses baginya bukan sekedar menghasilkan banyak uang. Ia menyebut harus juga memberi banyak manfaat.

Bisnis Miliaran Rupiah Anak Muda

Mampu menghasilkan omzet Rp.300 juta perbulan merupakan prestasi. Itu karena dendam pengusaha muda ini terhadap pembully. Kisah seperti ini bukanlah yang pertama, jadi buat kalian yang pernah dibully, maka tirulah perjalanan Mitha yang mampu membalikan keadaan.

Bukan perkara mudah, aneka usaha telah dijalaninya tetapi mengalami kegagalan. Tetapi dia tidak hanya memiliki semangat “membalas dendam”. Mitha melakukan semua karena memang passionya di bidang wirausaha, hingga akhirnya dia berhasil sukses besar berkat jualan hal sepele.

Berkat kaos kaki gadis 21 tahun asal Kebumen, Jawa Tengah, ini berjaya. Dia meraih banyak piagam penghargaan wirausahawan muda. Untuk menunjang passionya dibidang kewirausahaan, sembari dia tetap menjalankan usaha, Mitha memutuskan untuk berkuliah di Young Entrepreneur Academy.

Awal dia berbisnis kaos kaki karena memandang target pasarnya. Para pengusaha menganggap kaos kaki merupakan produk tidak fashion. Alhasil kebanyakan para pengusaha sukses lebih membidik bisnis umum. Padahal kaos kaki sangat tidak inovatif, dan disini lah seharusnya ada kesempatan kita.

Mitha mulai mengembangkan desainnya sendiri. Dia menciptakan kaos kaki bermotif tribal, yang dia dapatkan dari Pasar Baru, Bandung. Ia secara khusus memesannya dengan mencari mitra. Pertama- tama dia melihat respon pasar, dan Mitha pun segera berangkat mencari rekanan sampai ke Bandung.

Dia menjual produknya di Instagram dengan merek Varia Socks. Nama brandnya diambil dari kata Euphoria, yang menjadi doa harapan produknya menjadi uforia. Didirikan tahun 2013, usahanya ini memanfaatkan sosial media terutama Instagram, starteginya dengan memberikan diskon ke teman.

Dengan marketing akun ke akun, usahanya meningkat tajam dari awal diluncurkan. Pasarnya tidak hanya di Indonesia, tetapi sampai ke Amerika, Singapura, Malaysia, Brunei dan Australia. Dalam sebulan ia mampu memproduksi 500 pasang, seharga Rp.30 ribu sampai Rp.85 ribu untuk sepasang.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top