Desainer

Dian Pelangi Fashion Hijab Desainer Indonesia

Biografi Pengusaha Dian Pelangi

biografi dian pelangi

 
Biografi Dian Pelangi desainer hijab terkenal mendunia. Pengusaha Wanita yang bernama asli Dian Wahyu Utami, sempat disepelekan kerena dia dianggap mendompleng. Brand Pelangi telah besar ketika meneruskan usaha keluarga tersebut.

Usaha milik kedua orang tuanya memang sudah stabil alias mapan. Sempat orang disekitar merasa ia tinggal meneruskan. Siapa sangka Dian mampu melanjutkan, bahkan membesarkan bisinis ke tingkat nasional. “Ah, Dian Pelangi mah gampang tinggal nerusin doang,” ucap Dian menirukan.
 

Usaha Sendiri

Meneruskan usaha kelurga susah- susah gampang. Resikonya dia justru akan menjadi jatuhnya usaha kelurga. Ia pun merasa dibebani visi pribadi dalam bisinis mapan. Mau sampai kapan akan hanya di satu titik. Dian juga memiliki keinginan pribadi dan mental pengusaha sendiri.

Sekarang, sudah diakui masyarakat luas, orang sudah mengenal bahkan brand namaya lebih fenomenal. Bisnis orang tua sudah ia jalankan semenjak tahun 2008. Seluk- beluk sudah dipahami karena melihat dari kecil. Tinggal mengasah keterampilan sekaligus menghadapi tatap mata sinis.
 
Dia cukup akrab dengan usaha keluarga semenjak kecil. Usia 21 tahun, Dian sudah dikenal menyukai dunia fashion. Banyak orang meragukan kemampuan Dian pertama kali terjun. Kendala dari mereka yang tidak percaya dirinya mampu, walau dia merupakan lulusan sekolah mode ESMOD.

Memulai usaha fashion hijab desainer sejak umur 18 tahun. Kemudian, di usia 21 tahun sudah masuk ke bisnis keluarga, Dian Pelangi masih memiliki banyak mimpi pribadi. Meskipun ia sukses dalam membesarkan bisnis keluarga. Dia masih merasa ini bukanlah kesuksesan karena masih banyak.

Dian masih banyak ingin belajar segala sesuatu baru. Ia sendiri masih banyak berkomunikasi dengan orang tua. Bila dia melakukan sesuatu maka bicarakan. Takutnya menghasilkan uang banyak tetapi orang tua tidak ridho. Inilah tips sukses Dian Pelangi buat kamu yang memulai berwirausaha.

Tantangan orang meremehkan dirasakan Dian begitu kuat. Awal- awal dia sempat jatuh meragukan kemampuan pribadi. Dia harus bekerja mulai dari desain sampai pemasaran dilakukan. Ia mampu membuat brand sekunder seperti Tenun Pelangi, Batik Pelangi, DP by Dian Pelangi, dan Dian Bridge.

“Ini kok masih anak- anak,” celetuk mereka.

Anggapan negatif harus dipatahkan melalui karya bukan berdiam diri. Kini, brandnya memiliki 11 cabang, dari Pekalongan, Jakarta, Palembang, Medan, Aceh, Bandung, Surabaya, dan Makassar. Ini juga termasuk franchise keluar negeri ke Malysia, Timur Tengah, dan Eropa.

Agar kamu bisa sukses maka ciptakanlah ciri khas. Bila kita meniru maka masyarakat tidak akan bisa mengenali kita. Mereka tidak akan menganggap karya kita dan karir berjalan di tempat.

Dia terlahir sebagai gadis biasa tidak berlebihan. Uniknya, kedua orang tua Dian memiliki pemikiran berbeda. Bila kebanyakan ingin anaknya masuk ke sekolah menengah. Begitu lulus SMP, Dian malah dimasukan ke SMK 1 Pekalongan Jurusan Tata Busana

Dian menjadi minder ketika bertemu teman di SMP. Tetapi lambat laun berubah, passion akan dunia fashion tumbuh, dan Dian malah bersyukur masuk ke SMK Tata Busana. Begitu lulus sekolah dirinya langsung ditanggung jawabi mengelola butik.

Pengusaha wanita kelahiran Palembang, 14 Januari 1991, yang menjadi desiner utama bisnis fashion milik keluarga. Ia dikenal sebagai anggota Asosiasi Perancang Pengusaha Muda Indonesia (APPMI) termuda. Berkat sorotan berbagai media membuat namanya melejit keseluruh Indonesia.

Pada Mei 2009, Dian mengadakan fashion show di Malbourne Australia. Dia menampilkan 40 pakain hasil karyanya. Namanya mendapatkan sorotan dari media Australia, The Edge. Ia pun rajin untuk mengikuti fashion show dari APPMI, seperti yang bertema “Kembali Fitri” pada 2009 silam.

Kementrian Perindustrian dan Perdagangan mengajak Dian ke fashion show di Abu Dhabi. Dia juga diundang mengikuti Jakarta Fashion Week (JFW) pada November 2009. Tanggapan masyarakat pada karya Dian Pelangi sangat positif.

Dia menjadi kiblat fashion anak muda pada 2010 -an. Maka Dian meluncurkan buku fashion yang di
dalamnya mengenai “Street Style”. Berisikan gaya busana hijaber yang pernah dia temui diseluruh penjuru Indonesia.

Dian Pelangi juga menjadi penggagas komunitas hijab. Namanya komunitas Hijabers yang sudah tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Hijabers Community masih berkembang diantara kehidupan masyarakat Indonesia.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top