Profil Pengusaha Wirausaha Mujiono
Dia menggunakan seluruh pengetahuan, terutama ketika di SMTP Pandak, yaitu jurusan pengolahan hasil pertanian. Sebenarnya sebelum peristiwa itu hidupnya sudah berkecukupan. Selepas belajar di SMTP, dia sebenarnya sudah punya usaha tetap, bahkan bisa dibilang sudah menengah.
Pengusaha Inovatif
Peristiwa gempa yang diikuti hujan, membuat jahe, dan kencurnya keluar tunas. Kondisi ini lantas menginspirasi Mujiono. Dia meyakini bahwa barang dagangannya harus diolah kembali. Dia mencari cara mengolah kembali untuk dijual kembali.
Produk dihasilkan tersebut kemudian diberi label “gujahe” (gula jawa herbal). Pada awal pemasaran gujahe yakni saat pengikuti pameran di Segoroyoso, cukup mendapat respon pembeli dan mendapat pula support dari Camat Pleret.
Suatu penemuan baru dimana gula jawa hanya untuk memasak. Kini bisa dijadikan aneka minuman instan berkhasiat. Berkat inovasinya tersebut lah, UKM Mujiono yang sempat mandek, kini mulai bergairah kembali. Bahkan dia mulai meramu- ramu dengan berbagai rempah lain.
Hasilnya sedap serta menyegarkan dengan berbagai rasa alami rempah, dan juga menjadi minuman kesehatan untuk terapi dan berbagai penyakit. Selain rasa jahe, ada rasa beras kencur, kunyit asam, temu lawak, kunir putih, jaffemix, dan Gula Tawon.
Usaha tersebut dibantu ibu- ibu sekitar warga Bantul korab gempa. Satu 1 butir Gujahe diseduh dengan satu gelas air panas, siap untuk diminum. Pemasaran dari Gujahe sendiri sudah meluas ke berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia dengan dibantu oleh 11 Distributor.
Menginspirasi Berwirausaha Mandiri
Mujiono kemudian meluncurkan produk baru, yaitu Gulajoss ( Gula Jawa dikombinasi dengan jamu ) berfungsi untuk theraphy berbagai macam penyakit. Dalam kurun waktu 4 tahunan, Mujiyono telah menghasilkan kurang lebih 40 produk Gujahe maupun GulaJoss.
Akhirnya setelah lama para peniru menjadi capek sendiri. Mereka satu per- satu hilang entah kemana, sementara dirinya semakin berinovasi. Gujahe produksi Mujiono dengan teknik tertentu dapat bertahan hingga 1,5 tahun.
Memiliki 12 karyawan bagian produksi, setiap har Mujiono mampu memproduksi 5 sampai 7 kwintal gujahe, dengan 40 item aneka rasa. Gujahe yang dihasilkan tidak dijual eceran, melainkan semuanya melalui distributor. Ada 13 distributor resmi gujahe Mujiono di seluruh DIY.
Namun demikian, untuk menjaga stabilitas harga, distributor harus menandatangani kesepakatan. Yakni mereka tidak boleh menjual di bawah Rp. 6.000 per- dos. Rata- rata omzet per bulan penjualan gujahe saat ini Rp. 120 juta, dengan tingkat keuntungan dapat mencapai 15 % – 20 %.
Namun untuk menjadikan mereka sebagai distributor resmi, masih membutuhkan pertimbangan yang matang. Mujiono mengisaratkan suatu kebijakan, yaitu kebijakan tersebut yaitu kehati-hatian dalam pengangkatan distributor dan jaminan kerusakan produk.
Pertama telah menjalin komunikasi bisnis gujahe selama 1 tahun dan dapat disimpulkan mempunyai karakter jujur. Kedua dapat menjual produk gujahe dalam jumlah besar serta mempunyai modal usaha yang memadai. Ketiga harus konsisten terhadap harga jual minimal Rp. 6.000 per dos.
Kerto Rt. 09 – Rw. 08,
Pleret, Bantul – Hp. (0274) 7007754
Atau, http://bkmmajumakmur.blogspot.com/2011/10/gujahe-pleret.html

Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.