Agrobisnis

Mantan Manajer Jadi Petani Ditertawakan Tetangga

Profil Pengusaha Bang Tani

 

mantanmanajer.png

 

Memiliki jabatan tingga kini fokus mengerjakan wirausaha. Mantan manajer ini jadi petani ditertawakan tetangga. Jabatan tinggi membuatnya memiliki banyak teman. Keluarga bangga melihat dia menaiki mobil ke kantor. Tetangga ramah pun menyapa menghormati pria tersebut.

Pria pemilik akun Twitter @malaikatisrail yang akrab dipanggil Bang Tani. Tidak jelas siapa namanya asli tetapi dia memang hobi bertani. Kini dia berprofesi petani hidroponik sukses. Lewat sosial media nama Bang Tani makin dikenal.

 

Jadi Petani Ditertawakan

Usaha kecil- kecilan dilakukan bukan karena iseng. Bukan pula dia keluar dari pekerjaan melainkan kena pemberhentian. Dia dikeluarkan dari pekerjaan manajar. Berat tetapi Bang Tani melanjutkan hidup melalui bertani begini. Bang Tani merupakan penggiat tanaman hidroponik.

Dia curhat 12 Agustus 2020, bahwa dia dulu merupakan mantan manajar bukan sembarangan. Mantan manajer perusahaan farmasi asal Jerman. Jabatan tersebut diemban sejak tahun 2003 sampai 2016. Jadi manajer tentu gajinya besar, punya kendaraan, fasilitas, dan mobil bagus.

Ia punya banyak teman bahkan diajak reunian. Bang Tani sering nongkrong menikmati waktu liburan. Tempat kerjanya mendadak bangkrut dan ia diphk. Tahun 2016 perusahaan tempatnya kerja memilih menutup operasional di Indonesia.

Semua pekerja asal Indonesia diphk karena pailit, dan membuat menganggur. Diphk kemudian Bang Tani mencoba melamar pekerjaan perusahaan nasional. Pengalaman bekerja perusahaan asing malah membuatnya pengangguran.

Lantaran standar gajinya terlalu ketinggian buat perusahaan lokal. “Perusahaan lokal tidak ada yang mau terima karena standar gaji yang sudah tinggi meski saya mau nego hanya 1/3 gaji sebelumnya,” ia melanjutkan.

Kemudian bermodal uang seadanya dia mencoba bertani. Ia membayangkan akan mudah. Salah, malah itu tidak semudah dibayangkan walau telah mengerjakan hidroponik. Kebanyakan orang menganggap bertani hidroponik mudah.

Bibit sayuran ditanamnya berkali- kali gagal. Ia terus mencoba membangun kebun hidroponik gagal. Ia berhasil menanam malah tidak tumbuh. Setelah lama berusaha, ia menghasilkan sayuran hidroponik sendiri. Tetapi masalah belum selesai ketika berhasil menumbuhkan.

Bang Tani sukses panen sayuran hidroponik tapi bingung. Dia kebingungan mau dijual kemana. Bang Tani mau menjual ke tetangga malah kemahalan. Harga Rp.10.000 seikat dianggap mahal dibanding kangkung biasa. Bang Tani tidak menyerah kemudian menjual ke perumahan mewah.

Tetapi ia kembali ditolak lantaran tidak memenuhi standar. Bang Tani pulang, kemudian membeli alat kemasan dan stiker pelengkap. Ditolak tidak membuat Bang Tani menyerah. Berhasil memutar otak usahanya mulai menampakan hasil. Bang Tani mulai mendapatkan pelangga tetap.

Lagi- lagi ditolak malah membuatnya makin mencari tau. Awal Bang Tani cuma berjualan kangkung hidroponik. Kemudian disarankan ibu- ibu menjual lebih variatif. Dia sembari menjual, menanam sayur lain seperti pakchoy, samhong, dan beberapa jenis lettuce.

Kemudian keuntungan tidak langsung dinikmati. Dia putarkan kembali buat membeli pipa dan mesin buat 300 lubang tanaman. Terus dia kembangkan sampai menghasilkan 2400 lubang tanaman. Bang Tani menghasilkan 800- 1000 pack perbulan dan menghasilkan omzet Rp.6- 8 juta perbulan.

“Malam saya panen dan packing, subuh hingga jam 9 sudah selesai antar. Waktu itu enggak nawarkan lagi udah ada langganan,” terang Bang Tani.

Usahanya berjalan mulus namun kembali bangkrut pada 2018. Dia malah memilih menjadi pegawai di perusahaan pakan ikan. Begitu tabungannya cukup kembali berwirausaha menanam. Mantan manajer jadi petani ternyata lebih mengasyikan.

Walau kini kebun hidroponiknya tidak menghasilkan banyak. Tahun 2019, dia mundur dari pekerjaan di perusahaan pakan ikan. Ia melanjutkan bertani berbekal tabungan sedikit. Dia mulai dari awal cuma 1900 lobang, kemudian dijajakan melalui online dan jenis sayuran juga terbatas, dan dititip warung.

Orang- orang hanya melihat dirinya penjual sayur. Tetapi sekarang Bang Tani punya lebih banyak waktu dibanding dulu. “Saya lebih banyak punya waktu untuk keluarga dan bisa berbagi ilmu ke yang lain. Semoga bisa begitu juga untuk teman- teman semua,” paparnya.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top