Profil Pengusaha Agung Sri Hendarsa
Bayangkan kita mengolah air limbah menjadi enegeri terbarukan. Bisnis biodisel milik Agung berasal dari passion. Komitmen kewirausahaan yang membawa pria berkacamata ini jauh. Anak dokter ini mengaplikasikan bahwa penemu itu pengusaha.
Dimulai sejak bangku Sekolah Menengah, bapak dua anak asal Pekalongan, Jawa Tengah, yang telah sudah mengikuti aneka lomba penelitian remaja. Lantas itu berlanjut ketika dia masuk ke jenjang universitas.
Pria bernama lengkap Agung Sri Hendarsa, yang melakukan penelitian tentang limbah batik. Dia mengaku banyak belajar dari orang Jepang. Mereka memilik fokus ketika mengerjakan sesuatu. Orang Jepang fokus pada bidang bisnis dijalankan mereka sampai sukses.
Jadilah dia bekerja serabutan, tidak ada biaya, dia juga nyambi menjadi dokter puskesmas. Agung pernah bekerja jadi pencuci piring, cuci mobil, karyawan pabrik tofu, menjadi buruh pabrik plastik juga dia pernah, dan bekerja menjadi petugas pembersih salju.
“Saya men-DO-kan diri,” tuturnya lanjutkan.
Tahun 2002, ia memilih kembali ke Indonesia, kemudian bekerja di perusahaan kimia. Pengalaman bekerja keras menempa Agung berwirausaha. Pola pikirnya berkembang ketika harus membiayai diri sendiri. Walau gagal, Agung tak pernah menyesal justru bersyukur karena menjadi sosok tangguh.
Bisnis energi
Beda dari sebelumnya kerena bekalnya cukup, Agung bekerja menjadi asisten dosen sekalian kuliah. Hingga suami dari Valleria, berhasil mengantungi gelar S-2, yang kemudian diangkat menjadi general manager sebuah perusahaan Jepang.
Sayangnya karena tidak cocok dengan sistem yang ada; Agung mengundurikan diri. Namun dia sudah memiliki rencana ketika mau keluar tahun 2004. Waktu itu ada kenalan investor asal Surabaya yang mengajak kerja bareng. Mereka mencoba membuka usaha untuk beberapa waktu.
Tetapi tidak berjalan karena perbedaan prinsip mereka. Alhasil Agung resmi menjadi pengangguran bukannya sukses. Ini karena tidak sejalan dengan prinsip rekan bisnisnya tersebut. Ketika dia percaya diri memilih keluar, ternyata Agung malah terjebak jadi pengangguran/
Tidak lama dia menganggur. Agung yang memiliki banyak pengalaman kerja bisa kembali. Dia lalu bekerja mengelola sebuah bisnis biodisel tahun 2009. Sayang krisis keuangan global menghantam, dan perusahaan tempat Agung bekerja tutup; Agung terkena PHK.
“…persis menjelang kelahiran anak saya,” imbuhnya, pas juga ketika Agung tengah merenovasi rumah. Sampai dua bulan dia menganggur tidak punya pekerjaan.
Kali ini dia memilih membuka usaha sendiri bukan pegawai. Bermodal kartu nama dan lantai dua rumah. Agung telah menyulap lantai duanya menjadi perusahaan mini. Ia mencoba membuka jasa konsultasi desain engineering.
Pertama dia mendapatkan klien perusahaan lem, dan Agung mendapatkan uang Rp.12 juta. Seorang teman, bernama Henri Prakoso, lantas mengajak Agung untuk mengolah air limbah. Mereka coba membuka bisnis biodisel.
Perusahaan Sendiri
Dalam perjalan Agung menyadari mereka membutuhkan perusahaan sendiri. Butuh naungan agar keduanya dipercaya buat menangani klien. Uang pribadi Rp.20 juta pun dirogohnya, yang kemudian menjadi modal fondasi PT. Aozora Agung Perkasa.
Pada Juli 2009, satu perusahaanya berdiri, dan Agung mencoba untuk memenangkan tender proyek pemerintah. Meski tidak yakin akan menang dia tetap berusaha. Menurut Agung, legalitas saja tidak cukup, perusahaan butuh pengalaman atau CV.
Pengalaman mengikuti tender merupakan awal mula. Gunanya meyakinkan calon klien kelak. Dan mengikuti tender proyek meski tidak menang, akan menuliskan nama perusahaan Agung di list. Dari sana lah sedikit tetapi pasti bisnisnya mulai mendapatkan klien baru.
Bisnis Aozora Agung Perkasa ialah mengolah limbah. Sejak berdiri 2009, mengerjakan pengolahan air limbah jadi air bersih. Bisnis air limbah sendiri mereka mendapatkan Rp.10 miliar untuk 2011 silam. Lantas dua bulan pertama tahun 2012 silam menghasilkan pendapatan Rp.11 miliar.
Pria kelahiran Temanggung, 8 November 1977, meningkatkan kerja kerasnya berlipat ganda. Meski saat itu dia sudah sukses menaikan pendapatan. Salah satu caranya membuka cabang di San Diego, Amerika Serikat, pada pertengahan 2012 silam. Aozora membuka cabang agar meningkatkan nilai jualnya sendiri.
Timingnya tepat ketika global warming menjadi isu. Kerusakan lingkungan mampu mendorong perusahaan air limbah dilirik pemerintah. Agung yang sudah mengantungi S-3 ini juga membantu pengusaha UKM buat mengolah limbah sendiri.
Tidak berhenti mengolah air limbah. Agung juga dikenal sebagai salah satu pelopor energi biodiesel. Ia memanfaatkan minyak sawit. Beberapa tahun belakangan dia memang aktif mengembangkan energi baru. Ia merubah minyak kelapa sawit menjadi pengganti BBM.
Bisnis bernama Ultrasonik Biodiesel ini memanfaatkan suara ultrasonik. Gunanya buat menjadi reaktor biodisel sendiri. Walau bukan hal baru, Agung mencoba menyempurnakan penelitian dan dikomersilkan buat membantu banyak orang. Menggunakan konsep reaktor alir tangki memberikan efisiensi produksi.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.