Pengusaha Indonesia

Organisasi Sosial Sediakan Air Bersih di Sumba

Profil Pengusaha Priska Ponggawa

priska ponggawa

 
Wirausaha tidak semata mengenai ambil untung. Organisasi sosial ini sediakan air bersih di Sumba. Sosok dibaliknya wanita bernama Priska Ponggawa. Dia mengajak tiga temannya bergabung, Thanya Ponggawa, Cindy Angelina, dan Eunice Salim.

Mereka mendirikan Water House Project demi akses air. Priska ingin membuka akses air di berbagai wilayah Indonesia. Akses air di Sumba buruk, walau telah menjadi obyek wisata menarik bagi orang manca negara. Banyak dicintai traveler lokal maupun internasional karena kecantikan alam.
Tapi faktanya, ibu dan anak- anaknya harus menempuh waktu empat jam untuk mengambil air bersih. Water House Project bersifat organisasi non- profit dan menggalang dana. Ditemui di dalam acara Wardah Inspiring Movement, Priska telah mendistibusikan sumber air bersih ini.
Dia mengajak teman- temannya hingga siapapun bergabung. Mereka telah menggali sumber air di dua wilayah, yakni Desa Napu dan Pambuatanjara, Sumba Timur. “Sebuah data riset menyebutkan dua dari tiga orang Indonesia itu kekurangan air,” ia menjelaskan.
Walau mereka baru memulai dan tergolong kecil membantu mereka. Setidaknya dari masyarakat di Indonesia Timur ini, Priska dan teman- teman telah menolong Indonesia secara keseluruhan. Nampak kecil namun secara statistik menurunkan ketidak mampuan ini.
Bisa dibayangkan gak sih, satu dari tiga orang itu masih kekurangan air bersih, sementara kita masih buang- buang air. Di tahun 2017, Water House Project memulai program pertama menggali sumber air di Napu. Mereka tidak sendirian mengajak pula selebriti nasional Dian Sastrowardoyo.
Ia bersama yayasan milik Dian Sastro membantu 500 warga. Hanya satu sumber air sudah mampu membantu segitu banyak. Bolak- balik selama 4 jam tidak lagi dirasakan karena sumber air dekat. Ia juga bekerja sama dengan United Nations Development Progamme (UNDP).

Mereka berhasil menggali sumber air di daerah Pembuatanjara, dimana mereka bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk Wardah. Kondisi alam berbeda- beda menjadi tantangan menggali sumber air. Tiap titik air pun memiliki tantangan berbeda tidak bisa satu cara menggali.

Mereka tidak mau bila sumber air dibangun nanti rusak. Warga diajarkan bertanggung jawab atas air mereka. Beberapa warga malah menolak mending memilih uang. Priska dan kawan- kawan harus tegas air harus dihargai lebih dan sumbernya harus dijaga.

Priska menjelaskan kerumitan soal bebatuan dan sumber air cukup rumit. Pendidikannya sendiri tidak jurusan geologi, melainkan jurusan matermatika di University of California.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top