Ide bisnis

Pahlawan Super Lokal Indonesia Bisnis JToku

Profil Pengusaha Nidia Noviana

pahlawan super lokal

 
Pahlawan super lokal Indonesia sempat tak diminati orang. Tetapi geliat bisnis pahlawan super mulai bergairah kembali. Orang lebih mengenal Ultraman, Power Ranger, Ironman atau Batman. Kemudian Nidia Noviana hadir dengan meluncurkan JToku.

Dia mencoba menghadirkan pahlawan super lokal Indonesia. Tidak mudah tetapi patut diapresiasi oleh kita semua. Nidia bersama tim JToku Film berjalan dengan idealisme “Cinta Indoneisa”. Mereka membangun rumah produksi sendiri. Idealisme yang berjalan menjadi bisnis menghasilkan uang.
Mungkin banyak orang mencemooh apakah menghasilkan. Tetapi prinsip berbisns Nidia bukan lah sekedar uang. Didirikan tahun 2005, Nidia bersama Nawa Rie Eda dan Ade Irawan, lalu membangun usaha memperkenalkan pahalawan lokal.
JToku memperkenalkan nilai moral khas Indonesia. Diambil dari nama Jogja Tokusatsu atau JToku, yang berarti gambar bergerak yang karena diberi spesial efek. JToku mengambil prinsip pahlawan super Jepang dan Amerika, namun yang telah menyerap budaya lokal Indonesia.

Bisnis JToku Terapkan Kreatifitas

Mereka membuka usaha ini melalui adaptasi budaya lokal. Karakter- karakter tersebut lalu dieksekusi melalu film. Hingga terlahirlah karakter Pocongman, Garudaman, Borneoman, Gatot Kaca, Komodo Dragon dan lain- lain. Mereka menyebut karakter ini sebagai supergero dengan kearifan lokal.

Nidia merupakan mahasiswa Program Studi Elektronik dan Intrumen, FMIPA UGM. Dia bergabung dengan komunitas JToku. Mereka yang semula hanyalah komunitas bersama menjadi bisnis. Nidia merupakan pencipta karakter Pocongman dan penggagas Festival Pop Culture di Yogyakarta.

Banyak orang meragukan bahkan mungkin kamu mengenai mereka. Apakah bisnis JToku mampu menghasilkan uang sehingga digeluti. Bahkan Nidia dan kawan- kawan nampak asik sementara orang lain bekerja. Namuan Nidia memiliki kemampuan marketing dan manajeman yang dikuasi otodidak.

Ia mampu membuat brand awareness mengenai JToku. Mereka tidak mengejar pasar lokal saja, justru dari luar negeri sangat tertarik. Mulai dari Amerika, Eropa, Australia, dan Asia, sangat tertarik untuk impor hasil produk mereka sejak 2010.

Selain memproduksi film sebagai bisnis JToku utama. Mereka juga mengerjakan produksi kostum untuk berbagai keperluan. Nah, pengusaha muda jangan membatasi kreasi, jangan hanya menjual satu produk. Teruslah berkreasi, seperti JToku yang mampu menciptakan kostum standar internasional.

Nidi sendiri memilik bisnis lain berupa rumah produksi Artivity Kreasi. Rumah produksi yang mengerjakan video pemasaran dan profil perusahaan. Nidia berbisnis pahlawan super lokal Indonesia melalui Jtokufilm dan Jtokucostum.

Nidi lantas merambah ke produksi lain melalui JToku Studio. Lini bisnis yang ini menjadi dapur bagi perusahaan JToku. Mereka memproduksi komik, desain, ilustrasi, editing dan lain- lain. Bahkan ia merambah bisnis souvenir dan merchandise.

Karya film paling populer JToku diupload ke kanal Youtube. Mereka mengupload film 31 awal ke situs berbagi video. Ratusan ribu penonton menikmati film mengenai pahlawan super Gatot Kaca. Di data demografi dan statistik menyebutkan tambahan 1- 2 ribu perhari.

Ini menjadi promosi menarik bagi pemilik brand ternama. Perusahaan- perusahaan mulai tertarik buat menaruh iklan. Mereka melakukan produk placement dan sponsorship. Inilah cara JToku berbisnis hingga menghasilkan pundi- pundi penghasilan.

Membuat Brand Awareness

Bila dikenang Nidi hanya mengeluarkan modal Rp.75 ribu. Uang itu digunakan untuk membeli jaket modifikasi. Begitu untung uangnya diputar untuk membuat dua jaket. Terus begitu hingga pesanan lancar datang. Ia memproduksi kostum dengan otodidak mengandalkan kreatifitas.

Dia dan kawan- kawan sekreatif mungkin akan berproduksi. Termasuk menggunakan ember, tutup pasta gigi, eva foam, busa, latek, plastik, dan lain.- lain. Waktu sebulan, JToku mampu memproduksi 6- 10 kostum karakter, dengan harga variasi antara Rp.4- Rp 25 juta, tergantung tingkat kesulitan.

JToku mengalami kendala soal mendapatkan SDM. Tidak banyak orang mampu membuat costum begini. “Kami pun akhirnya merekrut SMK yang ternyata sangat berpotensi dan kreatif,” ujar Nidi kepada wanitawirausaha.com.

JToku membuat brand awareness untuk mempromosikan diri. Mulai dari mengikuti aneka komunitas, sampai mereka menawarkan langsung melalui online dan offline. Selama berbisnis tak ada komplain mengenai performa mereka. Nidia juga memasarkan lewat agensi- agensi ke berbagai negara tanpa komplain.

Nidia dan kawan memproduksi live action film bertema science fiction. Pemasaran dilakukan melalui Youtube Channel “Jtokufilm”. “Indonesia juga punya superhero. Kalau bukan kita yang mengangkat semua itu sekarang, siapa lagi?” tanyanya.

Berkat kerja kerasnya, pengusaha muda kelahiran 1990 ini, mampu menaikan pendapatan JToku hingga beromzet Rp.1 miliar. Film karyanya juga telah memiliki aspek visual efek mumpuni. Ia menjelaskan film mereka mengedukasi.

Produksi mereka mengikuti perkembangan Indonesia sendiri. Ambil contoh karakter Garudaman yang berhadapan dengan musuh korupsi. Karakter jahat bernama Kurpian, yang melambangkan akutnya budaya korupi, yang sulit diberantas tetapi bukan tidak mungkin bagi Garudaman.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top