Profil Pengusaha Ilham Pinastiko
Pala Nusantara termasuk agresif dalam pengembangan produk sejenis. Ini kisah pengusaha aneka jam tangan kayu. Ilham Pinastiko sang pendiri bahkan memanfaatkan akar jamur. Ya kamu sedang tidak mengigau tetapi inilah faktanya.
Bisnis Riset
Pala merah mewakili Toraja, yang memang kebanyakan kerajinan kayu berwarna merah. Pala biru mewakili Baduy yang khas dalam berpakaian. Pala coklat diadaptasi dari warna tanah, yang kental dengan simbol tanah Jawa dalam berpikir dan prilaku.
Ia pun menyisipkan simbol agar semakin kentara. Ketiganya memiliki desain grafis jelas menunjukan identitas. Awal mereka mengembangkan bahan mapel, ebony, dan senokeling. Namun Pala kemudian juga menawarkan jamur sebagai bahan jam kayu.
Pengusaha aneka jam tangan kayu ini tidak minder bersaing. Walau usaha sejenis mulai bermunculan menghiasi pasaran jam. Ada cita rasa nusantara yang membuatnya lebih eksotis dibanding jam lain. Ia membranding usahnya menjadi produk premium dengan harga Rp. 950 ribuan.
Ilham juga mengembangkan produk dasi kupu- kupu. Berbahan kayu namun dengan polesan yang sangat rapih. Alhasil pembeli sekilah akan melihat layaknya dasi kupu- kupu biasa. Dikisahkan ini semua bermula dari kesenangan Ilham menikmati kuliner nusantara.
Melalui Proyek Napak Rasa, dirinya berkeliling nusantara demi menikmati kuliner pilihan masing- masing wilayah. Proyek makanan khas Indonesia tersebut berhenti pada 2015 silam. Latar belakang pernah menjadi desainer jam tangan perusahaan jam dipakai.
Dia yang pernah menjadi pegawai perusahan jam nasional tidak minder. Prinsipnya Ilham memiliki passion akan kebudayaan Indonesia. Nah, mengapa tidak proyek Napak Rasa ditaruh disini, kan Ilham memiliki pengalaman maka tinggal diaplikasikan ke jam.
Pengusaha asal Bandung yang terus melalukan riset pengembangan. Dicari bahan dan desain terbaik untuk mewujudkan budaya nusantara. Bermodal Rp.35 jutaan, pada 2016 barulah usaha ini resmi ia luncurkan, 10 bulan pertama Ilham kehilangan banyak uang namun usaha tidak memuaskan.
Dia harus menyuntikan dana tambahan. “Karena pasarnya bagus, jadi butuh perputaran modal yang sangat cepat,” jelasnya. Total uang tiga puluhan juta tersebut tidak menutupi. Disuntik modal kembali barulah di bulan ke- 10 menampak hasil.
Berkat tetap bertahan usahanya mampu hasilkan omzet. Perusahaan mampu hasilkan omzet sampai Rp.48 juta perbulan. Dengan kemampuan produksi 100 buah produk perbulan. Pengusaha muda 30 tahun yang menjelaskan 50% omzet digunakan operasional termasuk gaji 4 karyawan.
Sisanya 30% untuk cash flow dan 10% dana pengembangan. Ilham telah memperhitungkan semua termasuk keberlangsungan usaha ini. Hingga sekarang ia merasa belum puas melakukan inovasi dalam produknya.
“Walaupun sudah dijual tapi ini statusnya masih dikembangkan. Saya belum merasa puas, saya masih mencari titik sempurnanya,” alhasil sang pemilik harus berpuasa dulu.
Pengalaman menjadi pengusaha memang penuh pengorbanan. Ilham memilih menunda menikmati hasil kerja kerasnya. Uang gaji pun tidak jarang masuk digunakan pengembangan produk. Perputaran uang di Pala Nusantara layaknya obat nyamuk, semakin membesar.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.