MLM

Pengusaha Gagal MLM Ide Jualan Batagor Hanimun

Profil Pengusaha Angga Januar

pengusaha batagor

Pengusaha gagal MLM memilih berjualan biasa. Dia memiliki ide jualan batagor. Ide berjualan kecil- kecilan nyatanya lebih melegakan. Dia tau hasilnya lebih kecil dibanding bisnis MLM. Tetapi pria ini tak susah- susah mencari downline.

Kalau sudah punya produk sendiri dia lebih percaya diri. Lebih mampu mengontrol dan bertanggung jawab. Mungkin dia enggak berbakat bisnis MLM. Dan mungkin, kamu bisa meniru langkah pri muda bernama Angga Januar K ini.
 

Berbisnis Batagor

 
Dia pernah merasakan apa yang pernah kamu rasakan sekarang. Bagaimana rasanya (dijanji- janjikan) mendapatkan mobil mewah dari bisnis MLM. Sayangnya, memang tak semua orang bisa sesukses orang lain. Alkisah ada mantan pemulung yang memang menjadi bahan omongan. 
 
Namanya Sunarno, sukses bisnis MLM dimasa jayanya dahulu loh. Cuma bermodal seadanya, dirinya mampu menduduki posisi tinggi di Forever Young.

Kisah sukses seperti Sunarno ini sudah mulai jarang ditemui. Kisah seorang pemulung sukses berbisnis MLM tanpa modal; adalah seperti legenda saja. Kembali ke sosok Angga, kapankan ia memulai bisnisnya tersebut. 

 
Tepatnya, di 2008, Angga bersama ibunya, mulai tertarik berbisnis MLM yang menjamur. Mereka tergiur iming- iming mobil mewah hingga rumah megah. Tentu jika sukses merekrut orang menjadi downline. Faktanya gambaran serba manis tersebut cuma semu belaka. 
 
Mereka tidak bisnis berbisnis MLM. Mereka tidak berbakat bisnis MLM. Mereka tak mampu mengikuti pola usahanya. Bahkan ibunya sudah menggelontorkan uang banyak. Mereka bahkan sempat kehilangan mobil, rumahnya di kawasan Cimahi, Jawa Barat. 
 
Harta mereka digelontorkan buat menutupi biaya dikeluarkan mereka. Kapok berbisnis MLM membuatnya memilih bisnis konvensional. Sayangnya, lagi- lagi Angga mengalami satu kegagalan kembali. Bisnis konvensional juga sama gagalnya dengan MLM. 
 
Dari bisnis konveksi justru tertipu salah seorang konsumen asal Kalimantan. Jadilah Angga menutup bisnis konveksinya, bangkrut, kehilangan semua modal yang ada.

“Kejadian itu terjadi di tahun 2005, konsumen baru bayar DP (uang muka) 25% untuk order konveksi saya. Setelah orderan selesai dan dikirim, orang yang order tidak bisa dihubungi lagi,” jelas Angga kepada situs Myoyeah.

Otaknya berputar keras buat memulai bisnis kembali. Dia seolah tak kapok mengalami kegagalan. Angga mulai berpikir usaha apa yang baru tapi bisa cepat menghasilkan. Ia lantas mencurhatkan kegalauannya ke ayahnya, yang kebetulan adalah seorang akuntan di salah satu bank swasta.

Secara getir, ayahnya kemudian menyodorkan uang 20 juta. “Papa tinggal punya sisa tabungan Rp.20 juta untuk keluarga waktu itu,” ia lantas menjelaskan. Angga menceritakan papahnya mengajari dia kunci bisnis cepat.

Menurutnya bisnis yang perputaran uangnya capat adalah bisnis kuliner. Kemudian ia berpikir buat berbisnis batagor karena penggemar batagor. Karena ayahnya bekerja sebagai akuntan. Bisnisnya pun tak terlepas dari sorotan matanya.

Pengusaha gagal ini menceritakan ketika akan memulai usaha; dia diperintahkan menulis anggaran. Dia diperintahkan menulis anggaran usaha yang ia perkirakan nanti.

“Awalnya rencana anggaran itu mencapai angka Rp.15 juta,” jelasnya. Papanya kemudian mulai menyarankan agar Angga menghitung ulang. Disarankannya untuk mengambil bahan- bahan dan peralatan lebih murah.

Hasilnya modalnya bisa ditekan menjadi Rp.6 juta. Tapi tentunya tanpa mengurangi kualitas dari batagor buatannya nanti loh. Angga tidak lama dalam keterpurukan kegagalan. Dua tahun semenjak kebangkrutan parah bisnisnya terdahulu tanpa kembali bisnis MLM.

Yakni dari bisnis konveksinya dulu. Moda Rp.6 juta digunakan segera tanpa basa- basi. Pada Februari 2007, resmi bisnis kuliner yang bernama Batagor Hanimun diluncurkan. Adanya pengalaman gagal MLM kemudian gagal berbisnis konveksi menyadarkan satu hal.

Bahwa bisnisnya salah manajemen bukan karena apa. Ini fakta yang diambil ketika memulai brand -nya sendiri.

“Ya,saya menyadari kalau waktu dulu kami buruk dalam hal manajemen,” terangnya.

Pengusaha Gagal MLM

Selain sibuk membenahi manajemen, disaat itupula Angga mengikuti anake pameran. Ini memang merupakan strategi khususnya memperkenalkan brand -nya. Ia tak absesn hadir di pameran khususnya pameran kuliner di Bandung.

Saking kerajinan mengikuti pemaran membuatnya dikenal. Sosok Angga sudah dikenal oleh kawan- kawanya sebagai hantu pameran atau jurik pameran. Agresifitas memperkenalkan bisnisnya ternyata membuahkan hasil.

Strateginya buat memperkenalkan juga sebagai sarana membangun koneksi. Disana, Angga mampu menggaet konsumen, bahkan dalam jumlah lebih besar, dan dalam waktu singkat pula. Dibanding lewat cara biasanya berjualan normal yakni berjualan lewat mobil keliling.

Hasilnya mampu naik berkali- kali lipat. Tidak cuma 2- 3 kali lipat tapi mencapai belasan kali lipat untungnya jualan di pameran. Itulah alasan utama lainnya selain memperkenalkan brand -nya.

Apalagi kalau bukan cara cepat menggaet konsumen non- konvensional. Bahkan lewat berjualan di pameran membawanya untung besar. Bukan cuma untung uang loh, tetapi sebuah kesempatan memperluas jaringan bisnis

Dalam penjelasannya, ketika mengikuti pameran PKBL UKM Expo 2009 silam, selain terjual habis Batagor Hanimun -nya; ada sosok investor miliriknya. Inilah tonggak sukses besar dari jualan batagor Hanimun. Dia bercerita saat itu ada satu keluarga yang setiap hari datang ke booth -nya sendiri.

Namun, karena pembeli selalu laris manis jadilah mereka selalu kehabisan. Hingga akhirnya mereka datang lebih awal agar bisa kebagian. Bahkan mereka rela datang ke pameran selanjutnya. Karena datang dari awal, jadilah, satu keluarga itu bisa kebagian lezatnya Batagor Hanimun.

“Hari berikutnya mereka datang lebih awal dan membeli batagor,” katanya.

Setelah itu, sang ibu keluarga tersebut menyodorkan nomor telephon. Maksudnya adalah sang ibu itu tertarik menjadi mitra bisnisnya kelak. Angga pun tak menyia- nyiakan tawaran tersebut, dan mulai menjajal konsep bisnis kemitraan.

Untuk pertama kalinya, Angga bisa membuka satu toko bersifat permanen, jika sebelumnya cuma berjualan lewat mobil pribadi. Toko tersebut terletak di Rest Area 97, dimana mitranya adalah si ibu tersebut.

Unik karena Angga tak punya rencana khusus buat kerja sama. Dia bahkan tak menulis proposal bisnisnya. Tak mengira bahwa si ibu mau mengajaknya bemitra. Bahkan menawarinya berapa uang dibutuhkan buat berinvestasi di tempatnya.

Asal- asalan saja terucap kata Rp.10 juta seketika. Ternyata ibu itu tidak surut ketika mendengar angkanya. Jadilah usahanya berkembang berkat hal spontan tersebut. Penjualan dilokasi barunya mencapai 40 ribu pcs/bulan.

Jumlah tersebut dibilang sangat besar dibandingdibayangkannya. Selepas membuka bisnis di Rest Area 97 tersebut membawa keburuntungannya terus saja menanjak. Batagor Hanimun bahkan bisa memiliki 4 cabang di Bandung, 1 di rest area Tol Cipularang, 2 di Jakarta, dan 1 lagi di Bogor.

Cabangnya banyak membawanya jadi kaya mendadak. Bukannya karena sukses MLM tapi karena berbisnis batagor beromzet Rp.300 juta per- bulan.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top