Cerita pengusaha

Pengusaha Kreatif Gus Kangdis Tidak Pintar

Profil Pengusaha Gus Kangadis

kisah gus kangadis

 
Pernah mendengar kisah orang tidak pintar tetapi sukses. Inilah kisah pengusaha kreatif bernama Gus Kangadis. Namanya mirip orang Indonesia bukan. Dia adalah warga negera Amerika. Orang tuanya asli Yunani, dibesarkan kemudian berangkat ke Negeri Paman Sam demi masa depan.

Mereka sekeluarga pindah pada 1974 tanpa uang. Berimigrasi dari Yunani ke Amerika tanpa punya apa- apa. Alhasil sekeluarga cuma hidup pas- pasan. Lantas bekerja menjadi guru sekolah swasta untuk anak yunani. Total ia mengajar lebih dari 300 siswa di kawasan Chicago, Amerika.
Kangadis sekolah di Socretes School usia 4 tahun. Ia diterim masuk walau usia muda dibanding anak kebanyakan. Di sekolah, sejak kelas 1- 4 sudah diajarkan mengenai sejarah Yunani, filsafat, dan juga budaya. Kangdis menemukan segala sesuatu terinspirasi Yunani kuno.

Kreativitas Tanpa Batas

Buku bergambar bercerita mengenai arsitektur, kesenian teater, astronomi dan biologi. Kangdis mulai terhisap ke dunia imajinatif. Berlanjut masa 80′ an, buku mulai bergeser tanpa ilustrasi, inilah yang merangsang “pemberontakan” Kangadis.
Guru menjelaskan semua tekstual tanpa ilustrasi gambar. Tanpa ilustrasi, Kangadis mengakali ilmu pelajaran melalui gambaran sendiri. Dia ambil buku tulis. Dibuatnya gamba- gambar ilustrasi soal pristiwa. Persepsi visulanya sangat baik sampai bukut- buku penuh coretan.
Dia bukanlah mahasiswa terbaik. Tidak juga pintar tetapi sukses bertahan. Anggapan Kangadis soal pekerjaan rumah (PR) merupakan tugas robot. Mentalnya haus akan kreativitas dan butuh rangsangan diluar sekolah. Dia “menolak” PR dimana merasa itu merendahkan dirinya.
Pekerjaan rumah menekan mental menumpulkan kreativitas. Ia lebih senang mengeksplorasi ketika diluar jam pelajaran. Dia mulai kehilangan mata pelajaran. Nilai- nilainya menurun drastis dan nyaris tidak lulus setiap tahun kelas.

Anehnya Kangadis tidak memiliki minat layaknya anak- anak normal. Dia mungkin senang akan hal kreatif diluar sekolah. Namun dia tidak berpesta, bermain game seharian atau bermain diluar. Apalagi keluarga Kangdis tidak tinggal di lingkungan baik.

Dia tinggal di kawasan kriminalitas Chicago. Sekeluarga tinggal di apartemen lantai 3, dengan para tetangga tidak ramah, dan berbahaya keluar rumah. Ia tidak bisa keluar rumah. Kungkungan tersebut malah memperbesar rasa ingin taunya.

Imajinasi Kangadis berkembang melalui kesendirian. Mainan di rumah tidak sekedar menambah nilai kreativitas; ia ditakdirkan lebih. Baru di 1995, ketika lulus sekolah menengah swasta dan masuk ke sekolah tinggi, dia mendapatkan kebebasan berkembang.

Dia tidak pernah bersosialisasi keluar rumah. Di sini, Kangadis menemukan ketertarikan lebih akan budaya Yunani. Ia terpencil dari dunia. Kedewasaan membuka kemauan berkomunikasi. Dia ternyata sosok lucu dan ramah. Dia menjadi populer di sekolah.

Kangadis tertarik akan budaya pada individu, merasakan perbedaan setiap orang. Maka dia belajar menempa keberanian sendiri. Belajar sendiri mengenai menjalin hubungan. Di sekolah menengah, dia mulai menjalin persahabatan dan berhasil lulus dengan ijazah pendidikan umum.

Dia bekerja pekerjaan low end. Alias dia bekerja pekerjaan tidak bonafit. Pernah bekerja pelayan di restoran pusat kota, atau membantu memarkirkan mobil. Dia menemukan sensai lagi. Ingin rasanya ia merasakan kesukses orang- orang ini.

Para pemilik mobil nampak hebat di mata Gus Kangadis. Duduk disebelah mereka, ia bekerja lebih giat walau tidak kunjung naik pangkat. Tahun 1998, dia bekerja menjadi pelayan dan menjadi kasir bahan makanan pada 1999. Kangdis bekerja bergaji kecil senilai $ 5,25 per- jam.

Dia menemukan kreativitas dalam penjualan. Kangdis menyapa tidak kurang ratusan orang perhari dan ribuan perminggu. Dia terus belajar mengenai individu. Pekerjaan ini sementara, ia meyakini bahwa ini tidak selamanya, dan kembali belajar mengenai kreatifitas individual masing- masing.

Belajar mengenai kekasaran pembeli. Mempelajari kepolosan seorang nenek- nenek linglung. Sang nenek berkata bahwa memecahkan telur- telurnya. Kangdis tertawa melihat prilaku nenek. Tetapi tak mengejek, malahan dia menyisipkan dua karton telur ke dalam tas.

Hatinya senang membantu mereka diam- diam. Pelajara dipetiknya ialah bahwa apapun masalah, tidak apa- apa bila ada kebaikan. Tertawalah dan tunjukan kreativitas mu menyelesaikan masalah sulit. Melalui tiap individu dapat diambil kepingan pelajaran pembentuk kepribadian.

Entrepreneurship

Usia 17 tahun, dia sadar di dunia terdapat dua hal berlawanan: Kaya dan miskin. Egois dan serakah. Kasar dan negatif. Kangadis tertarik akan entrepreneurship sejak muda. Kelas 4 dan 5 kreativitasnya telah tinggi menghasilkan aneka hal. Dia menggambar dan menciptakan sesuatu.

Inilah kesenangan Kangadis bukan bekerja. Mungkin karena dia telah bekerja mandiri. Sejak kecil, dia sudah berjualan hasil karya sendiri. Kangadis lulus ekonomi dan bekerja menjadi pelaksana proyek. Tepatnya dia membantu mengerjakan proyek desain kampanye Obama.

Bekerja membuat pin kampanye, slogan, dan desain tempat. Pekerjaan Kangadis berlanjut membuat proyek Komite Olimpiade 2016, Kampanye Walikota Daley’s, Departement Luar Negeri. Kangadis mengerjakan animasi Operah Winfrey Show, The Budweiser Maxim Magazine, MTV, VH1, dan juga CBS2 Berita Chicago.

Dia kemudian mendapat kesempatan membantu Shaquille O Neal, Superstar NBA. Karyanya telah diambil menjadi sampul Yahoo News dan Howard Stern. Kemudian dia menjadi perancang iklan untuk Las Vagas Hotel Club, Lilin di Vanesia, dan tidak terhitung lagi.

Lingkungannya termasuk selebriti papan atas Hollywood dan politisi. Kemudian Kangadis membuat perusahaan bernama BlockbusterPrint.com. Perusahaan cetak yang memiliki cabang di California, Ohio, Florida, Texas, New York dan Chicago sendiri.

Perusahaan percetakan online dan memiliki mesin lengkap. Di usia 27 tahun, keuntungannya sudah $ 12.000 pada 2003 silam. Ia lebih senang menciptakan sesuatu. Maka lewat entrepreneurship lah jiwa kreatif miliknya terpenuhi. Keluarga selalu mendukung Kangadis atas pilihan dalam hidup.

Ia mengistilahkan, “anda tidak bisa memaksakan kunci ke gembok yang salah”. Menjadi orang yang tinggal bersama keluarga mendukung adalah menyenangkan. Kamu harus bersyukur lakukan apa jiwa mu inginkan. Kangadis menggabungkan imajinasi, filosofi, dan kreativitas tanpa batas.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top