Cerita inspirasi

Pengusaha Media Dea Angkasa Lahirkan Fajar Cirebon

Profil Pengusaha Dea Angkasa Putri

pengusaha fajar cirebon

 
Ketika dunia digital merebak, namanya justru sukses berkat surat kabar tradisional. Pengusaha media Dea Angkasa Putri Supardi mejajal respon masyarakat. Membayangkan surat kabar akan tetap laku saja bisa sinis. Tetapi faktanya Dea ini mampu mengantongi omzet Rp.2 miliar pertahun.

Dea menganggap menggarap usaha surat kabar tantangan. Pandangan masyarakat yang telah berubah tengah diujinya. Hasilnya ternyata tak mengecewakan surat kabar masih laku. Dia dikenal pendiri PT. Bakti Juang Charuban, atau pemilik surat kabar Fajar Cirebon.
Koran Harian Umum Fajar Cirebon beredar di lima wilayah. Mereka tersebar di Kota Cirebon, Kab. Cirebon, Kab. Indramayu, Kab. Majalengka, dan Kabupaten Kuningan. “Saya awalnya menganggap ini sebagai tantangan, ingin tau sampai mana bisnis saya diterima masyarakat,” ceritanya.
Kapada pihak Okezone.com, dia menceritakan bahwa berkat ini dirinya menang Wirausaha Muda Mandiri. Ajang kewirausahaan dari Bank Mandiri menunjuk dirinya pemenang. Dari ribuan orang yang mendaftar, Dea malah menang dengan konsep bisnis jadul surat kabar.

Ratu Media Dea Angkasa

Berkat ajang tersebut banyak pengalaman dilalui. Alhasil bisnis koran harian Fajar Cirebon semakin dikenal. Pelatihan mengelola bisnis, manajerial, dan sebagainya didapat dari sini. Bisnis koran yang menjual Rp.2000 yang terjual 10- 20 ribu eksemplar.
Dea mungkin memulai berbisnis dengan surat kabar cetak. Namun bukan berarti karena dia “gaptek” teknologi. Fajar Cirebon terbitannya juga memiliki versi online di www.fajar-cirebon.com. Jebolan S-1 Administrasi Negara, FISIP Unpad, yang dinilai mengangkat nama Cirebon.

Inovasi Dea mengangkap potensi lokal kawasan Cirebon. Potensi daerah dan sekitarnya mungkin diangkat lewat media cetak. Tetapi terdapat kolom khusus yang inovatif dan edukatif. Inilah dasar kenapa WMM memenangkan. Kolom berbahasa Cirebon yang rutin mengangkat potensi ekonomi.

Dia tak hanya ingin berbisnis sembarang. Pokoknya itu harus memiliki nilai sosial dan bermanfaat bagi masyarakat. Bisnis tidak hanya membuat dia sebagai pemilik punya penghasilan. Dengan surat kabar ini, diharapkan masyarakat akan mendapat informasi mereta dan sadar akan potensi daerahnya.

Perempuan kelahiran 14 Juni 1987, yang mencoba membuka mata warga Cirebon dan sekitar. Jadi mereka akan sadar mengenai permasalah sosial disekitar. Dia ingin membuat jangkauan surat kabar Fajar Cirebon meluas.

Dia juga memberikan Corporate Social Responsibility (CSR), kepada masyarkat Cirebon dan sekitar yang buta aksara. Banyak kendala menghadang Dea ketika menjalankan. Baik kendala teknis maupun non- teknis. Dia optimis melalui pengembangan sumber daya manusia (SDM) karyawan perusahaan.

Tantangan lain ialah ketika dia harus bergaul dengan karyawan lebih tua. Mereka yang lebih punya banyak pengalaman. Dia harus bisa bergaul guna bertukar pemikiran. Ia menekankan kamu butuh 3 hal di perusahaan, yakni santun, intelektual, dan profesional.

Menjadi pengusaha sudah menjadi cita- cita dirinya sejak dulu. Sejak bangku sekolah, Dea sudah niat membuka usaha sendiri yang makin serius. Berkat Fajar Cirebon dia berkembang menjadi pengusaha kelas nasional. Dia pun mengajak sesama mahasisa Unpad untuk terjun berwirausaha.

Pengusaha media ini menjelaskan entrepreneur menurunya harus berani. “… jangan takut gagal atau rugi, tekun, jangan cepat menyerah, dan pandai membaca peluang,” tutupnya.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top