Profil Pengusaha Wildan Mathlubi
Ide bisnis dari pengalaman praktek kerja lapangan (PKL) menjanjikan. Contoh pengusaha muda 25 tahun ini. Kisah sukses Wildan Mathlubi. Dimulai dari kerja praktik di pabrik fillet ikan. Kemudian dia melihat banyak limbah tidak terolah.
Bisnis Pengusaha Muda
Dimulai ketika dirinya masih sebagai mahasiswa jurusan perikanan IPB. Ia memulai dari level paling bawah. Dimana modal awalnya cuma Rp.200.000 saja. Uang tersebut dibelikan bahan baku kulit ikan patin dan juga ikan kakap dari Muara Angke sebanyak 10 kilogram.
Sasaran utama produk olahanya adalah masyarakat menengah ke bawah. Kerupuk tersebut lantas diberinya nama Willy. Dimana, ia jual seharga Rp.500/bungkus kecil dan Rp.4.500/ons, untuk kemudian dipasarkan ke restoran dan warung- warung makan.
CV Usaha Muda miliknya kemudian menjadi Alfa Dinar. Usaha bermodal Rp.200 ribu itu terus mengalirkan keuntungan. Dia menuturkan usahanya mampu memproduksi 4 kuintal kulit ikan patin/bulan, 4 kuintal kulit ikan kakap/bulan, dan 1 kuintal daging ikan/bulan.
“Saya memiliki agen di daerah-daerah agar mempermudah proses pengiriman barang,” papar Wildan, yang kini dibantu 8 orang karyawan.
Motivasi Usaha
Motivasi usaha agar maju membuat ia semakin agresif. Bahkan Wildan terus berkreasi lewat apa yang dikerjakannya. Ia semakin serius mengerjakan kerupuk kulit ikan pating. Kemudian menjalar ke aneka ikan lain.
Memiliki latar belakang Fakultas Perikanan menjadikan itu modal. Pemuda 25 tahun ini mempunyai beragam inovasi. Melalui proses sebulan percobaan, Wildan melahirkan cemilan baru di Juli 2007. Camilan keripik ikan teri kelapan dan dendeng ikan.
“Bahan bakunya cukup banyak sehingga memudahkan untuk suplai bahan baku,” ujarnya.
Prospek yang cerah didukung oleh respon masyarakat. Ia kemudian membuat kerupuk berbahan dasar ikan tongkol yang dijualnya seharga Rp.50.000/kg. Tak disangka permintaan dari luar semakin deras mengalir ke perusahaanya.
“… asalkan mau bekerja keras bersama- sama, punya kejujuran dan kamauan keras,” pungkasnya.
Untung bersih rata- rata dikantungi 30% dari omzet penjualan. Alfa Dinar miliknya semakin bersinar berubah menjadi perusahaan besar. Metamorfosis tersebut dibuktikan di tahun 2008. Dimana Wildan mulai bekerja sama dengan perusahaan terkumka di kawasan Muara Baru Jakarta Utara.
“Dalam waktu dekat saya juga berencana menciptakan berbagai aksesoris dari kulit ikan,” urai Wildan.
Meski tergolong anak baru gede di bidang industri ikan. Wildan terbilang percaya diri akan kemampuannya. Ia bahkan telah merambah sektor diluar makanan. Dia menyulap aneka kulit ikan menjadi aneka aksesoris. Inspirasi datang ketika mendapati satu fenomena.
Wildan memperoleh sekitar 25- 30 kilogram ikan patin dan kakap. Sayangnya, tidak semuanya bisa diolah menjadi keripik ikan. Dari sana juga tidak bisa dijadikan kerupuk ikan. Alhasil perusahaanya menghasilkan limbah menumpuk.
Bahan baku setengah jadi tersebut kemudian dipilah. Karyawan Wildan mulai sibuk memilah kulit yang layak dijadikan bahan aksesoris. Untuk tahap awalnya kulit dibawa dahulu ke laboratorium DKP.
“Setelah berubah ke bahan setengah jadi kemudian dikembalikan ke kami untuk diolah,” terangnya.
Juara ketiga ajang The Real Business Plan Training Series IPB 2004 ini, menyebut bahwa dirinya optimis akan usaha barunya tersebut. Wildan masih percaya bahwa aksesoris kulit ikan akan diterima masyarakat.

Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.