Cerita inspirasi

Profil Penemu Cuanki Instan Lokaca Bisnis Eksis

Profil Pengusaha Rosalia Rachma Putri

penemu cuanki instan

Jualan cuanki ternyata menghasilkan untung jutaan. Cuanki sendiri adalah sejenis bakso. Tambahan tahu dan mie biasa dijual keliling. Nama si cuanki sendiri berarti “cari uang jalan kaki”, mangkanya para pedagang jualan berkeliling.

Memenuhi kebutuhan jaman now. Sosok Rosalia Rachma Putri, atau Ocha menangkan prospek jual cuanki instan. Kayak berjualan mie instan atau seblak instan. Karena pasarnya belum digarap ide ini dianggapnya prospek. Inovasi cuanki tersebut lantas diberinya nama Lokaca.
Cuanki makanan jalananan itu dikemas dalam cup tahan panas. Dibuat dikeringkan lengkap dengan bumbu dan pelengkap. Bisnis yang mirip mie cup tetapi isinya bakso cuanki. Pengusaha wanita ini sudah memproduksi 2000 cup per- bulan.
Ocha memuli berbisnis Lokaca ketika masih bekerja di EO. Sejak Desember 2013, bisnisnya mulai naik daun berbekal sosial media, Berawal dari jajan ke luar ketika istirahat saat bekerja. Ia ingin beli sesuatu yang bisa dimakan kapan saja, tetapi bosan dengan mie instan.
Bekerja menjadi Event Organizer (EO) susah buat beli makan keluar. Ketika tempat kerjanya dekat dengan penjual cuanki. Tepatnya Cuanki Serayu muncul ide membuat cuanki instan. Produk awal ia jual ke teman- teman. Produksi awal dilakukan sendiri, dikemas sederhana tanpa pusing marketing.

Pengusaha Instan

Jauh sebelum memilih berwirausaha, dia pernah bekerja sebagai staf maskapai penerbangan. Bekerja dulu sebelum wirausaha membuatnya punya banyak teman. Dari teman menjadi relasi, menjadi orang yang membeli cuanki Ocha, lambat laun bisnisnya menyebar menghasilkan pesanan datang.

Dia baru berjualan di masa itu. Kemampuanny terasah menjual aneka oleh- oleh khas Bandung. Kala itu masih pakai BBM, dia posting makanan khas Bandung, ada teman liat kemudian memesan dari dia. Teknik inilah yang diterapkan oleh Ocha menjajakan cuanki instan.

Dari bekerja di maskapai penerbangan kemudian resign. Dia bekerja sebagai staf travel agency. Dia jadi konsultan. Bekerja menjadi konsultan dan sering keluar negeri. Mata Ocha masih fokus untuk berwirausaha.

Instingnya membuat Ocha tetap mengamati prospek berbisnis ke luar negeri. Ia kemudian membawa sample barang. Setiap ada pameran tidak luput diamati. Hingga dibawanya contoh barang negara tersebut. Mulai dari sprei, baju, sandal, dll. Tujuannya dipalejari, meniru, modifikasi hingga ia jual kembali.

Untuk bisnis cuanki dia menerapkan konsep sama. Idenya bagaimana bisa kita makan cuanki hangat tanpa harus keluar rumah. Uang Rp.5 juta digelontorkan, untuk membeli alat press bumbu, beli bahan plastik, kemudian bumbu cuanki dikemas. Seiring waktu bisnisnya berjalan besar berkat ketekunan itu.

Dalam enam bulan penghasilan bisnis Ocha stabil. Dia berani mengajukan skema kredit usaha rakyat (KUR). Efesiensi sejalan dengan kebutuhan pesanan. Orang banyak PO maka dibutuhkan alat- alat agar produksinya cepat.

“Ini karena permintaannya makin banyak,” jelas Ocha. Jika membahas omzet, pengusaha berhijab ini enggan menyebut angka. Tetapi jika dilihat asetnya, seperti ada mesin, kendaraan oprasional, tempat produksi, rumah tinggal, bisa dibayangkan hasilnya.

Produksi dari 20.000 sampai 30.000 cup. Rasa cuanki mulai original, soto, dan kari. Tidak berhenti di cuanki, kini, Ocha tengah gencar mempromosikan Lokalak atau kolek instan pertama di dunia. Dia juga mengembangkan Latagor, atau batagor instan, keduanya dibandrol Rp.15.000 per- cup.

Seluruh oprasional dilakukan lewat CV. Rosalia Jaya. Perusahaan miliknya yang fokus memproduksi makanan cepat saji sehat. Tanpa bahan pengawet ataupun bahan kimia. Ke depan dia ingin membuat makanan tradisonal khas menjadi instan.

“Insha Allah perusahaan ini akan menjadi produsen makanan instan yang tetap terasa tradisonal,” ia menuturkan.

Berbagai penghargaan diraih Ocha sebagai anak muda. Penghargaan wirausaha muda dari pemerintah Jawa Barat tahun 2015 silam. Mendapatkan penghargaan Pangan Award, pemenang inovator pangan baru pada tahun 2015 juga.

Keinginan kuat buat Ocha membuat Lakoca Go Internasional. Pangsa ekspor sudah disiapkan, hanya masih terkendala dokumen dan kesempaan yang belum ada.

Ide berbisnis cuanki tidak seketika. Karena butuh proses memastikan rasa menjadi pekerjaan berat. Ia pernah ditawari bandar cuanki. Namun konsep bisnis diusunya berbeda. Ocha memilih belajar untuk membuat cuanki dari mereka. “Ada juga banyak bandar cuanki, jadi saya belajar juga,” terusnya.

Bekal modal meriset produk tidak besar. Ia menggelontorkan ratusan ribu untuk cuanki. Selanjutnya bisnis dijalankan bootstrap. Hasilnya dia mampu mengajukan kredit modal. Karena respon produknya baik maka dia berani masuk ke pasar swalayan.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top