Buku

Rarai Masae Soca Wening Ati Penyair Termuda Lampung

Oleh Rudiyansyah

Rarai adalah penyair muda dan masa depan Lampung bahkan Indonesia.

Rarai Masae Soca Wening Ati

RARAI Masae Soca Wening Ati demikian namanya. Siswi kelas VIII SMP Global Surya Bandar Lampung ini dikenal sebagai salah satu penyair termuda di Lampung, bahkan Indonesia. Melalui sajak-sajaknya, Rarai berhasil menghadirkan potret kehidupan sosial menyentuh hingga kisah-kisah kegembiraan anak seusianya.

Gadis kecil yang sangat peka realitas sosial di sekitarnya. Imajinasi melampaui anak-anak seusianya dituangkan dalam buku bersampul biru, kumpulan sajak Teman Kecil Rarai.

Dalam peluncuran buku dengan kumpulan 31 sajaknya berjudul Teman Kecil di markas Teater Satu Lampung di Jalan Walu 7, Kemiling, Bandar Lampung, Jumat (6/3) malam, Rarai tampil paling depan. Menyaksikan karya-karyanya dibacakan para penyair yang jauh lebih awal mengenal puisi dari dirinya. Apresiasi luar biasa malam itu didapatnya. Menjadi penyemangatnya untuk terus berteman dengan bait-bait puisi yang dikenalnya sejak kecil.

“Aku ingin membuat bangga diriku sendiri dan orang lain. Puisi menjadi caraku berbagi pengalaman yang aku alami, kepada teman-temanku dan orang lain,” ujar gadis kelahiran Bandar Lampung, 17 November 1999, ini saat menjelaskan motivasinya menulis puisi.

Putri pasangan seniman Iswadi Pratama dan Imas Sobariah ini mengaku selalu menulis puisi-puisi dari apa yang pernah dilihatnya. Dalam buku kumpulan sajak, Teman Kecil, yang diterbitkan BE Press Lampung, Rarai menulis 31 judul puisi yang sudah dibuatnya sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.

Sebagian besar puisi-puisi Rarai menceritakan tentang kehidupan sosial, anak-anak gelandangan yang kadang digabungkan dengan berbagai benda yang pernah dijumpainya. Gulali, kamar, sepatu biru, sepatu usang, hingga pasar malam dibuatnya menjadi puisi.

?Aku bisa buat enam puisi dalam satu hari,? ujar Rarai. Karena menurutnya membuat puisi tidaklah harus menunggu suasana hati atau mood. Berbagai hal yang dilihatnya atau dialaminya menurut Rarai bisa dijadikan puisi. Pada 2014 lalu, Rarai juga menjadi juara I cipta puisi dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional.

Usai pementasan karya puisi Rarai, Ari Pahala Hutabarat, penyair Komunitas Berkat Yakin Lampung menyebut Rarai adalah penyair muda dan masa depan Lampung bahkan Indonesia. ?Mau tak mau saya harus kagum, Rarai mungkin yang terbaik dari penyair seusianya di indonesia. Karena secara teknik dan tematik Rarai sangat matang,? kata Ari.

Selain itu, Ari juga menyebut Rarai telah mampu menghadirkan permasalahan-permasalahan yang biasanya dihadirkan orang-orang yang jauh berumur di atas usianya sehingga menurut Ari secara psikologis Rarai jauh sudah matang dari usainya saat ini.

“Saya rasa umur psikologis Rarai melebihi usia biologisnya. Saat anak-anak lain menghadirkan tema-tema persoalan percintaan dan sekadar mencoba-coba hobi, Rarai telah matang dan mengangkat berbagai persoalan lain yang dijumpainya,” kata Ari.

Sementara Iswadi Pratama, pimpinan Teater Satu Lampung yang juga ayah Rarai menyebut launcing buku kumpulan 31 puisi Rarai tersebut merupakan keberhasilan yang dicapai Rarai selama dirinya memulai menulis puisi.

Selain itu, Iswadi beranggapan putrinya dapat melakukan hal tersebut karena memang memiliki kesukaan serta berada pada lingkungan yang memang benar-benar mendukung. Seperti di sekolah yang mendukung prestasi Rarai serta lingkungan yang memang banyak di sekeliling para penyair di Teater Satu Lampung.

Terkait tema-tema yang coba dihadirkan Rarai dalam puisinya, Iswadi menyebut dia cukup berhasil menghadirkan semua hal yang pernah dijumpainya. ?Dia sangat peka dengan kenyataan-kenyataan sosial yang dilihatnya, bahkan saya pernah menjumpainya diam-diam menangis saat melihat anak-anak penjual koran di jalan,? kata Iswadi.

Sementara di sela peluncuran buku kumpulan puisi Teman Kecil karyanya, Rarai mengaku bangga dan tersentuh ketika puisi-puisi karyanya dibacakan orang lain. Rarai juga menyebutkan motivasinya untuk terus menulis puisi.

“Aku ingin membuat kebanggaan untuk diriku sendiri, untuk orang lain, juga menjadi cara berbagi pengalaman yang aku alami,” ujarnya.

BIODATA
Nama: Rarai Masae Soca Wening Ati
Kelahiran: Bandar Lampung, 17 November 1999
Orang Tua:
Ayah: Iswadi Pratama
Ibu: Imas Sobariah
Sekolah: SMP Global Surya Bandar Lampung
Prestasi
1. Pemeran anak dalam pementasan Umang-Umang karya Arifin C Noer, di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 2005
2. Pemeran gadis kecil dalam pementasan Aruk Gugat di Festival Teater Salihara, Jakarta, 2010
3. Pemeran penutur puisi dalam pementasan Visa karya Goenawan Mohamad, di Teater Salihara, Jakarta, 2011
4. Pemeran gadis pembawa payung dalam pementasan Kisah-Kisah yang Mengingatkan di Festival Internasional Art Summit, 2010
5. Penari dalam pementasan Kisah-Kisah Yang Mengingatkan #4 di Ubud Writer and Reader?s Festival, 2012
6. Juara I Foto Genik, The Best Model and Fashion Contest 2005
7. Juara I Lomba baca Puisi Anak-anak, 2006
8. Juara II Lomba Baca Puisi 2011
9. Juara I Lomba Cipta Puisi FSLP2N 2014

Sumber: Inspirasi, Lampung Post, Kamis, 12 Maret 2015


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top