Mainan

Sejarah Fidget Spinners Bisnis Mainan Tanpa Paten

Profil Pengusaha Fidget Spinners

 

sejarahfidgetspinners.png

 

Menjadi bisnis mainan tanpa paten berikut sejarah Fidget Spinners. Dimulai dari mainan yang ditemukan oleh wanita bernama Catherine Hettinger. Pada 1993, dia menciptakan mainan berputar yang berbentuk mirik frisbee. Namun tidak mudah menghasilkan mainan buat dikomersilkan.

Usaha pertama Catherine ialah menawarkan ke perusahaan besar. Ke Hasbro, namun karyanya langsung ditolak. Catherine melakukan penawaran seketika setelah paten. Tanpa produsen berarti dia harus bisa memutar otak.

 

Sayangnya Catherine kehilangan paten setelah masa berlaku habis tanpa kelanjutan. Kemudian Scott McCoskery datang melihat peluang serupa. Kalau ditelisik sebenarnya yang ditawarkan Scott berbeda, tetapi serupa. 

 

Konsep penggunaan bola besi sebagai ayunan pada porosnya di tengah. Mainan milik Catherine begitu tetapi lebih besar sehingga “menganggu” dan porosnya ujung jari. Scott justru menemukan cara terbaik memakai konsepnya. Diperkecil dan dapat dimainkan memakai dua telapak jari 

 

Asal- Usul Fidget Spinners

 

Ini membuat mainan bikinan Scott lebih ramah ketika sekolah. Anak- anak akan dapat main tanpa menghilangkan fokus belajar.

Tiba- tiba muncul perusahaan bernama Torqbar mengkomersilkan. Bebeda miliki Scott, milik mereka lebih futurustik dan lebih efesien. Konsepnya sama memakai dua bola sebagai ayunan pada poros. Itu kemudian dipatenkan MD Engineering (pemilik brand).

Mereka menawarkan mainannya melalui video Youtube pada September 2015. Kemudian muncul lah berbagai orang menciptakan. Konsepnya sama tetapi sedikit berbedaan termasuk bola besinya. Malah bentuk utamanya menjadi tiga ruas, tiga buah besi berbentuk melingkar, dan satu poros tetap.

Karena bentuk serta bahan berbeda membuat mereka selamat. Persaingan Torqbar dan perusahaan lain muncul. Pihak ketiga inilah yang memenangkan pertempuran. Dimana mereka lebih murah secara bahan dan lebih efektif.

Bila awal Torqbar memakai sejenis besi, mereka menawarkan plastik keras. Lebih murah kemudian dijual sebagai Fidget Spinners. Entah siapa pencipta bentuk standarnya sekarang tidak diketahui. Kita cuma tau maianan tersebut “booming” pada 2017.

Dimana tidak muncul kejelasan siapa pemilik paten model standar. Banyak perusahaan bukan mainan membuat sendiri. Akhirnya banyak brand memakai konsep tersebut menjadi promosi. Disney pun ikut mengeluarkan fidget spinners berkonsep Iron Man dan Froozen.

Ketidak jelasan bentuk sehingga banyak variasi membuat celak. Tidak adanya klaim jelas mengenai paten membuat kebebasan. Alhasil tiap perusahaan membuat versi mereka berbeda- beda. Bentuk bisa sangat variatif dengan teknis sama.

Fidget Spinners ternyata memiliki keunggulan secara psikologis. Bahwa ini sangat bagus buat mereka pengidap ADHD. Jadi banyak orang tua memakainya menjadi alat latihan. Anak penderita ADHD ini akan lebih mudah slow down dan fokus.

Buat orang biasa, pada penelitian 2018, untuk dewasa sehat usia 23 dan 51 tahun dipisahkan. Mereka dijadikan dua group dengan sala satunya memainkan spinner. Hasilnya group dengan fidget spinners memiliki fokus dalam membuat obyek spiral mekai tangat atau tablet.

Fidget spinners juga baik buat penderita nervous. Memutar fidget spinners akan membuat emosi kita tersalurkan. Konsepnya sama seperti mengunyah permen, memencet pulpen klik, atau mengetuk- ngetuk kaki, dan tentu fidget spinners lebih ramah ditelinga.

Pamor naik fidget spinners berkat keajaiban sosial media. Dari video viral kemudian disusul berbagai tantangan spinner di 2017. Banyak selebriti dunia ikut- ikutan seperti Liam Payne, Kendall Janer, dan Rita Ora. Ramainya dari Facebook merambat sampai ke Youtube dan Instagram lewat video dan foto.

 

Mianan Premium

Siapapun pencipta tidak dipedulikan kembali. Fidget spinners membentuk ekonominya sendiri. Dari $51 miliar industri tersebar ke vendor kecil. Banyak pembuat mainan indie menciptakan produknya sendiri. 

 

Inilah mengapa Amazon mencatat 8.284 vendor. Di Alibaba dan eBay mencatat 3.300 vendor dan total 600.000 spiner terjual. Inie fenomena besar dimana bisnis mainan tanpa paten jelas. Namun secara pasti fidget spinners sangat dianjurkan untuk penderita ADHD dan autisme.

Sejarah fidget spinners mencatat nama Torqbar tidak terbantahkan. Ialah McCoskery, teknisi sekaligus co- founder MD Engineers, mengatakan ini pengganti pulpen. Kebiasan orang mengklik pulpen akan digantikan. Dimana mainannya lebih menambah fokus sekaligus nyaman buat orang lain.

Dia berpendapat “mainan tidak terlalu besar” dan “mainan cukup dikantong”. Tahap pertama dia lalu memasang iklan pendanaan. Lewat GoFundMe, pada September 2015, permintaan akan mainannya sangat melonjak apalagi klaim membantu psikologis kita.

Walau dia gagal karena memang bisa lebih murah. Dimana McCoskery hanya mendapatkan uang dari pendanaan $4000 dimana targetnya $15.000. Kemudian muncul nama Cooper Weiss dan Allan Maman yang membuat sendiri.

Lewat KickStarter, remaja asal Armork New York, meluncurkan fidget buatannya sendiri. Dimana bila McCoskery memakai bahan metal. Cooper memakai bahan lebih murah. Dibuat melalui usahanya bernama Antsy’s Lab Fidget Cube.

Desain lebih menarik melakukan pendanaan pada Agustus 2016. “Booming” spinner membawa mereka mendapatkan pendananaan lebih banyak. Dari target $15.000, dari seharian memasang pendanaan, mereka malah mendapatkan jutaan dollar dan lebih dari $6,4 diakhir pendanaan.

Allan tidak sabar. Maka ia merayu gurunya di sekolah membuatkan produk. Lewat printer 3D, sang pengusaha muda 17 tahun, membuat spinner bernama Fidget 360. Dimana dia menjual ke teman di sekolah dan menyebar. 

 

Mereka hasilkan beberapa ratus ribu sampai disuspend, alasannya mereka memakain properti sekolah. Kemudian mereka memiliki banyak uang buat printer 3D sendiri. Memakai biaya influencer senilai beberapa puluh dollar, mainan Fidget 360 menghasilkan $2000 dalam penjualan sehari itu.

Allan dan Cooper telah memiliki 160.000 follower di Instagram. Mereka memiliki lima pegawai dan memproduksi fidget di New York. “Kita menjadi yang pertama memproduksi masal itu dan mulai mengiklankan ke seluruh sosial media,” tutup mereka.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top