Birokrasi

Subki Elyas Harun Tokoh Lampung yang Merakyat

Oleh R. Insan Ares

Saya aslinya malas menulis karena terbiasa selama 32 tahun menjadi birokrat. Saya hanya cukup bicara, yang menulis ada asisten pribadi.

Subki Ellyas Harun

TIDAK banyak pemimpin Lampung yang mempunyai idealisme pekerjaan merakyat. Itu bisa ditemui dalam pribadi dan jiwa pria satu ini. Namanya sudah sangat melegenda di Provinsi Lampung.

Dialah Subki Ellyas Harun. Pemikirannya, sepak terjangnya dalam pembangunan di Bumi Lampung, sangat menginspirasi dan merakyat. Hal itu dapat disimak melalui tulisan dalam buku Perjalanan Hidup Seorang Anak Desa.

Ketika dijumpai Lampung Post di kediamannya, pria 77 tahun ini sebenarnya sudah lama ingin menceritakan banyak permasalahan di Lampung, termasuk permasalahan saat ini ke dalam buku. Kebetulan langkah itu didukung sivitas akademika di Yayasan Pendidikan Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (Saburai), agar ada manfaatnya bagi dunia pendidikan, terutama bagi birokrat pada generasi mendatang.

Sebelum membuat buku itu, sebenarnya mantan Wakil Wali Kota Bandar Lampung periode 1980?1990 ini sempat dihubungi wartawan untuk membuat buku perjalanan hidup dan kariernya. Karena sesuatu hal, akhirnya dia pun menyempatkan diri menulisanya sendiri.

“Saya aslinya malas menulis karena terbiasa bicara selama 32 tahun menjadi birokrat. Saya hanya cukup bicara, yang menulis ada asisten pribadi. Namun, setelah pensiun, saya mulai sulit menghentikan menulis sehingga saya tulis pengalaman hidup saya. Dalam usia saat ini tidak semua terekam, jadi banyak dibantu teman. Dalam enam bulan, mulai awal Januari hingga Juni, ini baru jadi,” kata dia.

Keterbatasan usia buat semua tulisannya memakai jasa tukang ketik dan cetak langganan di lapangan golf Sukarame yang dibinanya. Dia mengaku ditulis dengan huruf cetak di kertas kebetulan dikoleksi terus sampai banyak.

Niat menerbitkan buku ini sebenarnya hanya untuk koleksi keluarga. Namun, jajaran Universitas Saburai meminta agar diperbanyak cetak dan di-launching berkenaan peringatan dies natalis dan wisuda universitas pada 5 Oktober lalu.

Karena keterbatasan usia, Subki sempat dinasihati dokter agar jangan memforsir tenaga dan pikiran. Namun, dia bersikukuh tetap melanjutkan pembuatan buku itu untuk mengurangi potensi pikun. Baginya, dengan membuat buku, dia dapat melatih diri untuk tetap membaca, menonton, bicara, dan diskusi pada banyak orang untuk melatih pikiran untuk terus bekerja.

Oleh sebab itu, hingga saat ini Subki masih banyak mengetahui nama orang, jalan, hingga peristiwa yang dialaminya dalam lima masa kepemimpinan presiden Indonesia tersebut. Tidak hanya itu, di usianya yang telah senja, Subki ternyata masih memegang peranan penting sebagai ketua pengurus Padang Golf Sukarame dan ketua Pembina Yayasan Pendidikan Saburai

“Pikiran itu harus dilatih bekerja. Saya masih rapat, memecahkan permasalahan, dan menengahi permasalahan itu. Hal itu yang buat otak saya bekerja dan dipenuhi kesibukan,” kata dia.

Saat ini mungkin masih belum banyak yang menyangka Subki termasuk tokoh sentral dalam berdirinya Provinsi Lampung. Hal itu bukan tanpa alasan. Faktanya terungkap dengan disampaikannya kuliah umum jelang wisuda pascasarjana dan dies natalis Univeristas Saburai 5 oktober lalu dengan tema Sejarah lahirnya Provinsi Lampung.

Dalam ceramah umum itu, kakek tujuh cucu itu mengingatkan mahasiwa agar sadar kejadian di belakang, yaitu dengan mengetahui sejarah. Hal itu menjadi pedoman agar para mahasiswa sebagai penerus bangsa lebih memahami dan menghargai Lampung sebagai provinsi.

Subki menjelaskan di zaman kemerdekaan, Lampung dulu masih bergabung dalam Provinsi Sumatera Selatan. Baru masuk Orde Baru memisahkan diri dan menjadi provinsi, dengan wilayah awal hanya empat kabupaten, meliputi Lampung Utara, Selatan, Barat, dan Timur.

Kebijakan Birokrat Kini Kurang Merakyat

SEBAGAI tokoh birokrat senior di Lampung, sudah sepantasnya dia juga mengkritisi kebijakan publik yang dijalankan para birokrat saat ini. Subki melihat gagasan, visi, dan misi para birokrat di berbagai kalangan sudah tidak merakyat lagi. Padahal, di eranya, memimpin gaungnya agar birokrasinya selalu merakyat. Itu bisa dilihat dari pembangunan Lampung yang ditargetkan pemerintah selalu berubah-ubah.

Dia menjelaskan pada era Orde Baru, arah pembangunan terprogram lewat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), sekarang keduanya hanya mengontrol. Kini, ada-tidaknya program dijalankan atas maunya pemerintah, jadi tidak ada bentuk arah pengukuran dan perencanaan yang pasti.

Dia mencontohkan kebijakan apa yang diinginkan pejabat sudah bisa dimasukkan APBD. Apalagi, dengan desentralisasi kebijakan dijalankan setiap provinsi, setiap pejabat bisa meng-input dana dari luar APBD.

Oleh sebab itu, era sekarang arah pembangunan sudah baik dengan ada kontrol publik yang bebas dari masyarakat dan media. Tapi, siklus kontrolnya tidak jelas karena tidak di satu garis jelas.

Karena itu, bila gaya pemerintahan dulu dan sekarang di Lampung, sejak 1964 berdiri provinsi ini, hingga 51 tahun berdiri memang ada perubahan pembangunan, tapi lambat karena banyak kepentingan.

Subki juga mengatakan infrastruktur perhubungan dan jalan masih sebagai leading proyek pembangunan utama daerah. Hal itu sangat berasalan karena pembangunan jalan yang baik akan memimpin pertumbuhan masyarakat lain lewat investasi. Selain itu, dapat memancing investasi domesatik hingga asing. “Perkembangan infrastruktur memancing pertumbuhan ekonomi,” kata dia.

Dia mengakui APBD Lampung masih minim dibanding daerah lain, terutama dalam pemenuhan dan perbaikan infratruktur, dengan setiap kabupaten harus disokong APBN. Baginya, dengan banyak jalan baik yang menyambung hingga kecamatan di tiap desa itu manfaat buat daerah sangat besar.

Harapan ke depan, pejabat birokrat yang menerima amanah mengabdi pada masyarakat harus menggali semua potensi untuk merakyat di tengah masa jabatan yang terbatas. Kalau berwewenang buat keputusan penggunaan uang rakyat itu jangan disalahgunakan demi kepentingan sendiri, golongan, maupun partai politik.

“Sebagai pelayan masyarakat, birokrat dan aparat pemerintah itu abdi masyarakat dan negara. Jadi, harus menjalankan amanah dengan bekerja sesuai proporsinya,” kata dia. (S2)

BIODATA
Nama : Subki Ellyas Harun
Kelahiran : Way Umpu, Way Kanan, 24 Mei 1937
Istri : Herminah
Keluarga : Tiga anak dengan tujuh cucu

Pendidikan:
1. SR (Sekolah Rakyat) Blambangan, Way Umpu, Way Kanan
2. SMP Kotabumi, Lampung Utara
3. SMP Pendidikan Angkatan Muda, Budi Utomo, Jakarta
4. SPMA (Sekolah Pertanian Menengah Atas) Bogor
5. SMEA (Sekolah Mengengah Ekonomi Atas) Negeri 11 Jakarta
6. S-1 Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta

Organisasi dan prestasi:
1. Kepala Seksi Pendidikan dan Kepengurusan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) UGM
2. Komisaris Tingkat Fakultas Ekonomi UGM
3. Pengurus KMSS (Keluarga Mahasiswa Sumatera Selatan) Cabang Lampung
4. Ketua KPL (Keluarga Pelajar Lampung)
5. Dosen merangkap Wakil Dekan Univeristas Sriwijaya Cabang Lampung (cikal bakal Unila)
6. Ketua Presedium Universitas Sriwijaya Cabang Lampung
7. Kepala Biro Perekonomian Pemprov Lampung
8. Pengagas dan perancang proposal 10 kabupaten dan kota madya Provinsi Lampung
9. Perintis dan Direktur BPD (Bank Pembangunan Daerah) Lampung (cikal bakal Bank Lampung)
10. Asisten II Gubernur Lampung (era Gubernur Sutiyoso)
11. Kepala Dinas Pendapatan Daerah (era Gubernur Sutiyoso)
12. Pejabat Sementara Bupati Lampung Selatan dan Lampung Tengah (era gubernur Sutiyoso)
13. Sekda Provinsi Lampung (era Gubernur Sutiyoso dan Yasir Hadibroto)
14. Wakil Gubernur Provinsi Lampung (era Gubernur Yasir Hadibroto dan Poejono Pranyoto).
15. Anggota DPR RI (dua periode: 1992?1997 dan 1997?1999)
16. Penggagas dan fasilitaor pembangunan objek vital Lampung (Dermaga Bakaheuni, Stadion Pahoman, GOR Saburai Enggal, Bank Bukopin Lampung, Universitas Lampung, Islamic Center, by pass Bakaheuni-Panjang-Natar-Sukarame.
17. Pembangun dan Pembina Yayasan Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai dan Yayasan Padang Golf Sukarame.

Sumber: Inspirasi, Lampung Post, Selasa, 29 Oktober 2013


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top