Profil Pengusaha Septian Suryawirawan
Ikuti kisah sukses Septian Suryawirawan berikut. Kisah menjadi pengusaha muda penuh tantangan. Ia menyadari hal tersebut, dan memilih bekerja lebih keras sampai menjadi miliarder. Dia merupakan mantan kru magician, Romy Rafael.
Nasib Siapa Tau
Tian beranggapan mungkin karena tampangnya tidak menjual. Pulang tangan kosong namun ketemu kesempatan lain. Dia bersyukur bahwa master Romy Rafael memberi kesempatan. Dirinya dijadikan marketing sekaligus bantu- bantu.
“Saat itu saya kerja sama Romy cuma bantu- bantu. Saya liat dunia magician sedang naik daun,” tutur Tian. Menjadi pengusaha muda bukanlah optional tetapi kerja keras. Dia menemukan jalannya justru dari bisnis MLM.
Dibesarkan nenek, Tian cuma sekolah sampai di bangku sekolah kelas 3 SMP. Dia tidak melanjutkan sekolah. Tian lebih memilih bekerja. Berbisnis MLM saja ternyata menghasilkan uang sampai sejuta dollar. Tian yakin bahwa perusahaan yang menangungi memiliki kredibilitas dan kemampuan.
Sampai ia mampu memiliki 2 buah rumah, 7 apartemen yang tersebar di beberapa kota, dari Jakarta, Bandung dan Surabaya, dan beberapa mobil mewah.
Sempat dia akan digugurkan ibunya karena sebab keuangan. Kemungkinan karena dia tidak disangka akan jadi. Tian ini merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ibu seperti tidak mau memiliki anak lagi.
Sukses Septian Suryawirawan
“Saya ingin (hampir) digugurkan, tetapi Tuhan berkehendak lain,” Tian bersyukur. Walau bekerja keras nasib sempat seolah tidak memihak. Ia habiskan waktu sekolah cuma buat menjadi badut. Dia bahkan hampir pingsan. Menjadi badut jalanan merupakan pilihan sempit buat bekerja.
Pasalnya dia tidak memiliki kemampuan ekonomi buat melanjutkan. Ijasah SMP dijamannya tidak terlalu berarti. “Pertama- tama saya sampai pingsan (jadi badut), karena enggak kuat. Tetapi saya kembali, karena kalau enggak kerja kasihan nenek saya,” ucapnya.
Setelah mempelajari badut maka dilanjutkan belajar sulap. Dia sempat menjadi penjaga toko sulap sampai 2 tahun. Akhirnya dia berkecimpung di dunia sulap dimana lebih menjanjikan. Dilanjut dia masuk program Lecture oleh Dedy Corbuzier pada 2004- 2005 di Surabaya.
Tian yang sudah belajar sulap mengalami perubahan hidup. Ketika musim sulap redup maka sempat membuatnya sempat khawatir. “Saat magician sempat turun, saya pikir bahaya nih, karena saya gak akan dapat uang,” ucapnya.
Beruntung dia memiliki bakat berjualan hingga dipakailah. Dia sempat menjadi promotor musik di era “booming” boyband dan girlband. Akhirnya dia menjajal berbisnis promotor musik bermodal uang Rp.1 miliar.
Dia bermodal mulut menjual idenya kepada orang kaya. Dan akhirnya mereka mensuport bisnis ini kedepan. “Padahal saya gak punya skill event,” celetuk Tian. Berlanjut setiap event yang dijalankan ternyata berjalan lancar dan sukses.
Tian mulai menekuni dunia promotor kedepan. Dia lantas berpikir dana pensiun. Pikirnya dia bisa hasilkan banyak uang menjadi promotor. Tetapi dia harus terus bekerja buat hasilkan uang. “…saya bisa kaya tapi tidak bisa pensiun. Saya cari solusi pekerjaan bisa buat pensiun saya,” ucapnya.
Ia kemudian bertemu sahabatnya, Marcel Halim, penulis buku best seller di Nasi Cumi Pasar Atung. Marcel melihat Tian bekerja keras tetapi berhenti. Dia hasilkan uang tetapi selalu cuma mencukupi kebutuhan. Telah bekerja keras tetapi Tian tidak kaya- kaya.
Ia mengundang Tian berbisnis talk fushion. Inilah usaha berbasis teknologi yang hasilkan miliaran rupiah. Komisinya dollar walau dikerjakan dari Indonesia. Sistemnya terbentuk hingga mampu kita hasilkan miliaran rupiah. Inilah cara Septia menjadi pengusaha muda kaya raya.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.