Penghargaan

Udo Z Karzi Terima Hadiah Sastra Rancage 2017

RANCAGE 2017. Ketua Dewan Kebudayaan Jawa Barat Ganjar Kurnia menyerahkan Hadiah Sastra Rancage 2017 kepada Udo Z Karzi di Gedung Perpustakaan Ajip Rosidi, Bandung, Sabtu (9/9). Udo memenangkan Rancage untuk romannya Negarabatin (2016). (FOTO: AGUS WARSUDI)

BANDUNG — Yayasan Kebudayaan Rancage memberikan Hadiah Sastra Rancage 2017 kepada 12 tokoh yang mengembangkan bahasa dan sastra dalam bahasa daerah di Gedung Perpustakaan Ajip Rosidi, Bandung, Sabtu (9/9). Dari Lampung, sastrawan Udo Z Karzi yang meraih penghargaan tersebut.

Udo Z Karzi, nama pena Zulkarnain Zubairi, menyabet Hadiah Sastra Rancage 2017 atas roman biografis berbahasa Lampungnya berjudul Negarabatin (2016). Sebelumnya, Udo meraih Hadiah Sastra Rancage 2008 untuk buku puisinya Mak Dawah Mak Dibingi yang terbit 2007.

Hadiah Sastra Rancage 2017 untuk sastra Sunda, diberikan kepada kumpulan cerpen karya Aam Amilia dengan judul’Di Antara Tilu Jaman.Adapun Hadiah Sastra Rancage untuk Sastra Sunda di bidang jasa disampaikan kepada Komunitas Ngejah, Sukawangi, Singajaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Hadiah Sastra Rancage 2017 untuk Sastra Jawa diberikan kepada Roman Sejarah Karya Moh. Syaiful dengan tajuk Agul-Agul Balambangan. Sedangkan Hadiah Sastra Rancage 2017 bagi yang berjasa dihaturkan kepada H. Abdullah Purwodarsono.

Sedangkan Hadiah Sastra Rancage untuk sastra Bali diberikan kepada Kumpulan Cerpen karya Dewa Ayu Carma Citrawati bertajuk Kutang Sayang Gemel Madui, dan Hadiah Sastra Rancage di bidang jasa yaitu untuk I Putu Supartika.

Sementara untuk Sastra Batak diberikan kepada Kumpulan 10 Cerpen karya Tansiswo Siagian berjudul Sonduk Hela, dan Hadiah Sastra Rancage 2017 untuk Jasa dalam sastra Batak dihaturkan kepada Grup Tortor Sangombas. Satu penghargaan khusus untuk cerpen dalam bahasa Batak yang berjudul Parlombu-lombu (Si Gembala Sapi) karya Soekirman Ompu Abimanyu.

Kemudian untuk sastra Banjar diberikan kepada roman karya Jamal T Suryanata bertajuk Pambatangan.

Yayasan Kebudayaan Rancage juga memberikan Hadiah Samsoedi 2017 untuk penulis bacaan anak-anak dalam bahasa Sunda yang diberikan kepada Nala karangan Darpan.

Apresiasi Rancage

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, upaya penyelamatan bahasa daerah sangat penting dilakukan agar bahasa daerah tersebut tidak punah keberadaannya. “Penyelamatan bahasa daerah saat ini sudah sangat penting dan mendesak. Indonesia sebagai negara terkaya bahasa kedua di dunia yang memiliki hampir 800 bahasa, 169 dari bahasa tersebut kini terancam punah akibat arus deras globalisasi dan hanya memiliki penutur antara 500 sampai 1000 orang,” kata Deddy.

Pemprov Jabar, kata Deddy, menaruh harapan sangat besar kepada para budayawan, sastrawan, dan komunitas masyarakat yang memiliki perhatian serta kepedulian terhadap pelestarian, eksistensi bahasa, dan sastra daerah. Karena itu, Pemprov Jabar sangat mengapresiasi konsistensi Yayasan Kebudayaan Rancage dalam menjaga bahasa dan sastra daerah di Indonesia.

“Seperti diketahui, gempuran budaya asing yang sangat deras. Sebagian bahasa daerah di Indonesia sudah punah. Bahkan generasi muda saat ini malu menggunakan bahasa ibu mereka. Untuk itu, butuh sinergitas seluruh elemen masyarakat, terutama budayawan dan sastrawan dalam melestarikan dan menjaga eksistensi agar bahasa daerah yang masih ada tidak punah,” kata Deddy

Sedangkan Ketua Dewan Pembina Yayasan Kebudayaan Rancage Ajip Rosidi mengatakan Hadiah Sastra Rancage diberikan setiap tahun sejak 1989. Hadiah Sastra Rancage tidak hanya diberikan kepada sastrawan Sunda, tetapi juga sastrawan Jawa (sejak 1994), sastrawan Bali (sejak 1998), sastrawan Lampung (sejak 2008), sastrawan Batak (sejak 2015), dan mulai tahun ini kepada sastrawan Banjar.

Di samping itu,  kata Ajip, diberikan pula hadiah bagi buku bacaan anak terbaik dalam bahasa Sunda yang terbit tahun sebelumnya, yaitu Hadiah Samhudi. “Syukur ini bisa berlangsung secara terus-menerus hingga ke-28 kali untuk sastra Sunda tahun ini. Kami tak minta apa-apa kepada pemerintah. Tapi, kalau dikasih ya kami mau. Tapi nyatanya tidak. Malah yang datang ke kami justru surat tagihan pajak,” ujarnya. (*)

Sumber:
Fajar Sumatera, Selasa, 12 September 2017


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top