Cerita pengusaha

Usaha Rumah Yogurt Bisnis Yogurt Modal Kecil 6 Juta

Profil Pengusaha Aditya Fajar

usaha rumah yogurt

Usaha Rumah Yogurt memiliki kisah unik. Bisnis yogurt yang bermodal kecil ini, cukup bermodal kisah cinta Jakarta- Bandung. Pekerjaan kantor membuatnya jenuh, meski telah mencapai kedudukan yang nyaman.  Aditya Fajar ingin mengelola usaha rumah yogurt sendiri.

Dia pernah berkerja sebagai marketing di salah satu perusahaan di Jakarta. Dari bisnis, beberapa kali bangkrut, Adit tertatih bangkit berbisnis lagi dan lagi. Di ujung fajar, dia mendapat hidayah berbisnis yogurt sebagai usaha sampingan.

Bisnis Yogurt Modal Kecil

 

Kisah cinta membawa Aditya Fajar, pria kelahiran Jakarta, sampai ke kota Bandung, Jawa Barat, ke rumah pujaan hatinya. Dia menemukan ide bisnis tersebut disini, ketika telah membina rumah tangga sendiri. Dia yang pindah dari Jakarta ke Bandung, memilih resign kerja dan memulai usaha.
 
“Sekitar 2008, pasca pernikahan, saya memulai bisnis ini,” kenangnya  Awalnya Adit cuma ingin memberdayakan ibu sekitar rumah. Dia berpikir daripada mereka sibuk hanya menonton sinetron, kenapa tidak membantunya menjalanka usaha sendiri. 
 
Ini bukan perkara mudah loh, Adit memulai tanpa tau seluk beluk cara pembuatan yogurt. Dia berharap melalui mengikuti pelatihan mandiri, akan membuatnya bisa jago bikin yogurt. 
 
“Saya kursus membuat yogurt 1,5 tahun dari teman saya, orang perancis. Memang tidak mudah, saya pun awalnya sering mengalami kegagalan,” ujarnya berkisah.
Membuat yogurt tidak bolah sembarang atau akan berubah menjadi racun. Bisnis ini merupakan bisnis sehat butuh kemahiran khusus di setiap prosesnya. Adit telah merasakan sendiri susahnya menyiapkan bisnis barunya ini.

Saat itu, yogurt buatanya diberi nama delicieux dipasarkan melalui sistem bagi hasil. Pelan tapi pasti bisnisnya mulai bangkit. Peminat yogurt miliknya mulai bertambah, tak mau lekas puas; Adit beserta istrinya, Tarie, membuka kedai kecil khusus menjual yogurt produksinya.

Namun tidak selalu nasib baik, usahnya mengalami kebangkrutan. Apa salahnya? Adit berkesimpulan bisnis miliknya tidak menutupi biaya operasional atau over budgeting. Konsep bisnis bagi hasil yang dijalankan kurang mendapatkan sokongan hingga tombok.

 
“Tahun 2009, saya dan istri akhirnya pindah ke Jakarta. Bukan hanya itu, saya pun membawa pindah bisnis itu ke Jakarta dengan nama baru Rumah Yogurt,” ucapnya

 

Kegagalan membuat Adit belajar banyak, bagaimana memperbaiki semua tentang bisnis, dari produksi hingga finansial. Hingga akhirnya, cahaya sukses itu datang menghampiri. Dia memutuskan keluar dari kerja, memilih fokus hanya pada bisnis yogurtnya.

“Saya keluar kerja berarti penghasilan nol. Saya bertekat mebangun bisnis yogurt ini dari nol lagi, waktu dan pikiran saya akan banyak habis mengurusi bisnis ini meski modal seadanya, 2 juta rupiah,” ucap Adit berapi- api.

Otomatis dia pengangguran berharap kepada tidak kepastian. Bayangkan dia tidak menghasilkan uang sama sekali. Malahan dia harus merogoh kocek 2 juta untuk tambahan. Pilihan keluar dari pekerjaan berarti tidak adanya penunjang hidup.

Itu juga berarti tidak adanya pendukung dalam berbisnis. Ya, secara matematis tidak ada lagi modal selain uang 2 juta rupiah ditanganya, bahkan bila terbentur masalah lagi, yah, dia resmi bangkrut kembali. Adit hanya bermodal ketekunan serta pantang menyarah membangun dari yogurt dari nol.

Semenjak resign kerja, untuk menjalankan usaha, Adit merasa bisa lebih fokus daripada sebelumnya. Kini, meski baru seumur jagung, bisnisnya mulai memperlihatkan arahnya. Dia berkata untungnya sudah bisa mencapai 6 jutaan sekarang.

Meski masih tergolong industri rumah tangga, tapi dia merasa uang itu bisa menutupi keputusannya. Dia merasa uang satu bulan enam juta sama dengan gajinya selama tiga bulan. Bahkan dia sambil bercanda “Bisa dikerjakan sambil tiduran,” selorohnya tertawa.

Pemasaran sekitar Jakarta terus ditingkatkan, hingga mampu mengahasilkan lebih dari 150 cup per- hari. Dia yakin terus berusaha mengembangkan pemasaran. Yogurt yang dijual seharga 6.000 itu sudah memanggil tidak hanya pelanggan dari Jakarta tapi juga Bandung dan Bekasi.

“Mudah- mudahan, saya bisa mengembangkan bisnis ini menjadi besar. Karena bagi saya, tidak ada pilihan selain sukses!” tutupnya


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top