Artikel Bisnis Persamaan Entrepreneur Muda
Nick Tart mungkin baru berumur 22 tahun kala itu. Tetapi rencana gilanya benar- benar hebat. Dalam waktu singkat namanya disejajarkan jutawan muda. Dia mampu mencetak jutaan dollar lewat sebuah buku. Yaitu perjalanan dia dan patnernya, mewawancarai 25 remaja, mereka adalah para jutawan cilik menghasilkan 6 digit angka lebih.
Seperti halnya generasi sebelumnya, orang tua percaya bahwa mereka spesial, apa yang mereka lakukan jadi satu penghargaan mungkin lebih besar dari nilai ujian sekolah.
2. Memulai sesuatu yang bisa dikerjakan
Apakah menulis blog ataupun jasa pangkas rumput. Mereka itu benar- benar melakukan -eksekusi tanpa malu. Mereka mencari sesuatu yang benar bisa dikerjakan. Anak- anak ini membangun reputasinya sendiri sebagai entrepreneur. Mungkin mereka sudah memiliki bisnis berbeda jelas Nick. Tetapi dasarnya adalah berasal dari binis kecil yang mungkin sederhana.
Juliette Brindak, 24 tahun, memulai susuatu yang bisa dijalankan. Dia membangun MissOandFriends.com dan pada akhirnya menguasai bisnis sepenuhnya. Selama delapan tahun mengerjakan bisnis ini, dia mendapat satu investasi dari Proctor & Gamble menghasilkan nilai aset $15 juta. Berjalan waktu, usaha yang mudah ia kerjakan menjadi keahlian khusus.
3. Pekerja keras dan keras hati
Kebanyakan entrepreneur memulai dari konsep trial and error. Adam Horowitz, 18 tahun, menjalanan 30 situs berbeda di 3 tahun pertama sebelum akhirnya sukses. Dia lantas baru bisa menjual produk senilai 6 digit angka. Kemudian membuat produk lagi, menjual kembali, dia lantas menjual lagi itu. Lantas, Horowitz tiba dengan produk senilai $1,5 juta dalam tiga hari.
“Semua tidak akan berhasil tanpa 30 kegagalan diatas,” papar Nick.
4. Pengorbanan bahwa dewasa tidak butuh masa remaja
Apa asiknya menjadi anak- anak kemudian remaja. Tidak perlu membayar sewa, tidak perlu memberi anak makan, tidak perlu bekerja. Untungnya jadi remaja ya tidak punya pengeluaran sebenarnya, kebebasan, juga melakukan apa yang mereka mau, dan akhirnya melakukan apapun termasuk entrepreneurship.
Satu hal yang sama dimilik mereka 25 entrepreneur yang diwawancara; mereka tidak punya masa remaja. Nick menuliskan kisah Emil Motycka yang suatu ketika diajak berenang. Tetapi dia tegas menolak undangan temannya tersebut. Motycka memilih bersenang- senang lewat bisnisnya sendiri. Teman remaja normal pasti menolak logika Motycka.
Hasilnya Motycka bisa mempunyai rumah sendiri dan temannya sering “memanfaatkan” nya.
5. Mereka dikatai tidak akan sukses
Tidak ada motifasi lebih baik seperti dikatai kamu tidak bisa melakukan apapun. Kebanyak dari tulisan Nick, 25 entrepreneur muda ini, kebanyakan mendapatkan perlakuan negatif dari guru dan teman. Salah satunya sosok Michael Dunlop yang paling bagus menjadi contoh.
Sebagai remaja disleksia membuatnya kesusahan di sekolah. Guru mengatai anak disleksia ini bahwa dia tak akan sukses. Dia memilih drop- out. Meski dengan kekurangan, Dunlop bekerja keras, mulai blogging dan bisa menghasilkan lewat Incomediary.com. Sekarang situs itu ranking 12.000 di Alexa dan menghasilkan 6 digit angka.
Tulisannya tidak hebat tetapi punya ribuan pembaca tutur Nick. Dunlop punya intuisi tajam soal bisnis dan itu terbukti. Lain lagi kisah Catherine Cook, pembuat MyYearbook.com ini langsung ditawari uang buat menjual situsnya. Dia menolak tetapi malah dikatai, “kamu tidak akan mencapai 3 juta pengguna”. Sementara itu, ia terus bertahan dan membuktikan lewat 22 juta pengguna.
6. Mereka memisahkan pribadi dan bisnis
Gen- Y harusnya merupakan generasi narsis. Sementara entrepreneur muda ini memilih menyembunyikan jati diri mereka. Tidak menghubungkan kekayaan mereka dari apa bisnis mereka. Empat dari 25 entrepreneur muda ini mengambil nama alias bukan sebenarnya. Alasan utamanya ya karena bagian dari umur mereka. Lain hal yakni mereka ingin memisahkan antara kehidupan pribadi dan bisnis.
“Ini seperti mereka ingin memulai usaha sebagai sosok palsu,” tutur Nick. Paling mencolok adalah kisah dari Andrew Fashion, entrepreneur muda sukses menghasilkan $2,5 juta, yang di ulang tahun ke 22 mendapatkan pelajarannya. Temannya tinggal di rumahnya tetapi tidak mau membayar sewa. Namun ketika ia membawa kendaraan teman mereka hitung- hitungan.
Remaja ini mendapatkan pelajaran bahwa tidak semua bisa dipercaya.
7. Mereka terlahir untuk menjual
Berdasarkan wawancara Nick Tart, kebanyakan mereka sudah berjualan sejak kecil, mulai dari berbagai hal seperti perhiasan kecil. Michael Dunlop memulai dengan berjualan kartu Pokemon. Dia menyadari bahwa ini berharga tetapi bernilai rendah ditempatnya. Keith J. Davis menjual permen karet ke temannya, padahal ini dilarang oleh sekolah. Andrew Fashion merubah pensil mekanis menjadi peluncur roket.
Para jutawan muda ini terus berlatih buat menjual lagi. Apakah entrepreneurship adalah natural atau proses? Anak- anak pada dasarnya memilik uang, tetapi bukan itu alasan mereka mengerjakan entrepreneurship. Mereka bekerja keras mencapai sesuatu, yang pada akhirnya itu entrepreneurship -mereka memiliki hasrat tak terbendung.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.