Profil Pengusaha Angkie Yudistia
Bukua Perempuan Tunarungu menceritakan mimpi bukan cuma milik mereka yang sempurna (secara fisik). Biografi singkat Angkie Yudistia penulis buku yang berjudul Perempuan Tunarungu. Kurang berarti bukan pula kurang syukur atas nikmat ilmu yang diberi.
Menginspirasi Manusia
Sang ibu tidak ingin Angkie bersedih, dan mamaksa untuk menerima pendidikan khusus. Menempuh pendidikan umum berarti siap untuk mendapatkan sorotan. Angkie kecil tidak jarang mendapatkan tindakan tidak menyenangkan dari teman- temannya.
Namun tindakan itu tidak merubah apapun. Angkie justru semakin tegar dan optimis. “Waktu masih kecil zaman SD atau SMA diledekin ya, sampai SMA juga masih tapi aku tahu kalau gak bermaksud seperti itu, aku sedihnya bukan karena ini (tunarungu) tapi pandangan orang lain ke aku,” tutur Angkie.
Tekad dan kerja keras Angkie membuat dirinya sukses. Wanita yang hobinya traveling ini punya caranya tersendiri. Bukunya yang berjudul “Perempuan Tunarungu Menembus Batas” menunjukan kisah- kisah keberanian yang bercermin dalam dirinya.
Perusahaan bergerak di bidang publishing atau penerbitan, pendidikan, serta komunikasi. Angkie mendirikan perusahaan tersebut sejak 2011. Tak hanya itu, ia juga mengaku telah membangun bisnis retail bersama istri pengusaha Baba Rafi, Nilam Sari.
Tapi bukanlah sebagai desainer atau stylist, ia lebih memilih menjadi konseptor. Meski masih dalam proses perencanaan, Angkie tampak bersemangat dan telah memiliki target tiga bulan terlaksana. Wanita cantik yang satu ini memang pandai dalam hal fashion.
Terlihat cantik dengan rambut panjang terurai. Angkie mengenakan dress H- line bernuansa emas ketika dia sedang diwawancarai Wolipop. Ternyata sang workaholic ini juga mampu memanfaatkan kecantikan serta kemampuan komunikasinya untuk berprestasi di bidang entertaiment.
Hal itu terbukti dari prestasinya yang pernah masuk dalam deretan finalis None Jakarta Barat dan The Most Fearless Female Cosmopolitan. Dia masuk nominasi Liputan 6 Awards SCTV untuk kategori Pemberdayaan Masyarakat 2012 serta mendapatkan The Most Powerful Women versi majalah Her World.
Kemudian ia juga meraih penghargaan Kartini Generation Awards dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Angkie Yudistia penulis buku yang kemudian dijadikan staf ahli Presiden. Itu semua berkat ketekunannya menyuarakan suara kaum disabilitas.
“Dengan pembuktian itu aku bisa menjadi bagian dari mereka. Itu menambah kepercayaan diri aku karena bisa bertemu banyak orang, masing-masing orang punya cerita. Selama ini aku merasa hidupku buruk tapi ternyata nggak seburuk itu.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.