Cerita pengusaha

Biografi Ciputra Pengusaha Properti Melegenda

Biografi Pengusaha Ciputra

biografi ciputra

Biografi Ciputra, yang bernama asli Tjie Tjin Hoan, kelahiran Parigi, Sulawesi Tengah. Ciputra sudah menjadi yatim di umur 12 tahun. Ayah Ciputra, Tjiem Siem Poe, dituduh anti Jepang sehigga ditangkap, dipenjara dan akhirnya meninggal.

Ibunya bekerja keras untuk menghidupi keluarga. Ia tidak mengeluh dan tetap penuh kasih. Sehingga sosok Ciputra tidak kehilangan harapan. Satu- satunya cara memenuhi kebutuhan keluarga adalah berjualan. Ini menjadi pembelajaran pertama Ciputra di bidang entrepreneurship.
Ibu akan membuat aneka kue buat dijual. Ciputra langsung bangun pagi- pagi membantu. Bangun di pagi hari, Ciputra bangun merawat sapi peliharaan dan membantu ibu. Berbisnis berjualan kue kering sudah menjadi sumber penghidupan.
Berbekal ketekunan dia mampu menembus kampus ITB. Ciputra mengambil jurusan arsitektur, dan pada akhir semester memikirkan usaha. Ciputra mengajak beberapa teman membuka usaha konsultan arsitektur.

Karir Ciputra

Tidak diketahui apa nasib usaha pertama Ciputra. Tetapi pengusaha memilih belajar kembali melalui perusahaan lain. Ia tercatat menjadi pegawai di Jaya Group, perusahaan milik Pemda DKI. Disana, ia bekerja sebagai direksi di usia 65 tahun, dan menjadi penasihat perusahaan tersebut. 
Bila dihitung- hitung dirinya menjadi pengusaha diusia tidak muda. Pengalaman menjadi petinggi di perusahaan membutanya punya jaringan. Termasuk dengan Sudono Salim, yang bersama membangun perusahaan Metropolitan Group, yang mendirikan perumahan Pondok Indah dan juga Bumi Serpong Mandiri.
“Jadikan Ancol setaraf dengan Disneyland -nya Amerika,” ucap Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta saat itu memit kepada Ciputra sebagai Direktur Utama Jaya Group.

PT. Pembangunan Jaya bercikal perusahaan lima orang. Tidak punya pegawai, sampai perushaan ini membesar punya 14.000 karyawan dan 20 anak perusahaan. Perusahaan yang ikut “menumpang” di Pemerintah DKI Jakarta, di sebuah kamar yang menjadi kantor.

“Kalau sudah merasa berhasil, biasanya kreatifitas akan mandek,” ucapnya.

Pengusaha harus memiliki visi ke masa depan. Biografi Ciputra bermula pegawai Pemprov DKI. Dia lalu ditugasi menggarap Ancol. Bukannya meniru konsep dari Disneyland Amerika, malah Ancol tumbuh mandiri. Ancol kemudian menjadi miniatur Indonesia dengan keanekaragaman budaya.

Begitu tugasnya di Jay Group berakhir maka segera bergerak. Dia membangun Metropolitan Group. Ia bermodal Rp.10 juta dan pengalaman puluhan tahun. Tidak puas berbisnis bersama rekan- rekan bisnis. Ciputra mulai membuka perusahaan keluarga karena menuruti passionnya.

Ciputra ingin mandiri dengan berbisnis sendiri. Perusahaan Ciputra Group mengerjakan banyak lini bisnis. Tetapi utamanya bertahan sejak awal ialah perusahaan properti. Di tahun 1997, terjadi krisis moneter, maka terseok- seok lah perusahaan mengingat bahan bangunan impor.

Perusahaan Ciputra harus menanggung hutang berlimpah. Ia sempat berfirasat krisis di Korea, lalu ke Thailand, dan pasti berakhir ke Indonesia Namun pengusaha itu harus memilih optimis menjalankan usaha. Ciputra percaya diri melihat kinerja semua lini perusahaan tengah kinclong

Dia tengah mengerjakan banyak proyek strategis. Namun ternyata, sebagian perusahaan mempunyai hutang berupa dollar. Jumlahnya lumayan besar hutungan tersebut kepada bank asing. Tetapi masih tetap optimis, toh tanggapan masyarakat baik dan perusahaan bekerja sangat optimal.

“Tidak mungkin kami tidak bisa membayar hutang,” kenang Ciputra. Sayangnya, perhitungan semua meleset karena krisis menyerang mata uang, dimana rupiah terjun bebas nilainya dibandigkan dollar Amerika. Dalam tempo satu tahun nilainya berlipat lima kali lipat dan ini masalah.

Bagi perusahaan berhutang dollar maka harus membaya berlipat. Semua orang di perusahaan sangat panik melihat hutang. Bayangkan hutang menembus $100 juta dan sangat tidak diduga. Pemerintah sendiri nampak kwalahan. Krisis ekonomi nampak tidak membaik dalam berbulan bulan ke depan.

Ketika hutang menumpuk banyaknya proyek menjadi percuma. Karena masyakat terkena imbas pula, berupa daya beli menurun dan harga kebutuhan pokok naik tajam. Penjualan menukik tajam dari semua sangat kinclong. Ciputra segera menyimpulkan kapal tengah karam dan belum sepenuhnya.

Dia langsung ambil ancang- ancang. Hanafi Lauw rekannya yang membantu sampai jatuh sakit. Dia yang membantu mengurusi perusahaan malah strok. Hanafi bahkan tidak kembali sehat penyakitnya permananen. Bisnis properti luluh lantah, dan cuma satu perusahaan lumayan dalam keuangan.

Metropolitan Kentjana memiliki hutang terkecil diantara lainnya. Perusahaan lain sekarat, bahkan dia harus memphk banyak karyawan dan mencicil hutang. Tetapi itu terlalu banyak bahkan memecat keryawan saja tidak cukup.

“Di kamar tidur, di meja makan, bahkan saat saya mandi dengan air shower menyiram tubuh, saya berlinang air mata… Saya menangis tanpa saya sadari,” kata Ciputra.

Dia bersama anak dan menantu, manajemen perusahaan, harus setiap hari mendapatkan tekanan dari pihak bank. Dari kontraktor, mandor, dan pemasok juga menagih uang agar dilunasi. Pendapatannya dari perusahaan menyusut dan hampir kering.

Untuk menutup hutang dia rela melepaskan kepemilikan saham. Seperti Bumi Serpong Damai (BSD) yang harus dibagi kepemilikan. Tetapi adapula yang harus tutup selamanya seperti Bank Ciputra. Ia mati- matian bermodal kepercayaan saja. Ciputra menghadapi badai hutang yang menerpa semua aspek perusahaan.

Ia mengajarkan jangan biarkan mereka menunggu. Kamu harus datangi pihak bank dan kreditur, dan beri tahu keadaan sebenarnya. Ciputra bahkan mengajak berdiskusi mencari jalan keluar. Ini menjadi kesempatan untuk menegosiasi semua hutang.

Kerja Keras Ciputra

Ciputra bekerja keras semenjak kecil higga masuk ITB. Dia memulai satu bisnis dari garasi rumah. Bersama lima orang temanannya bermodal Rp.10 juta. Bisnis tumbuh hingga perusahaan ini dikenal bernama PT. Pembanguna Jaya, dan menjadi rujukan bagi pemerintah DKI Jakarta membangun.

Sejak kecil sudah bekerja keras, ia mengenang salalu ditindas tante- tantenya. Dia sempat diasuh oleh mereka ditugaskan mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Mulai dari membersihkan kamar mandi, tempat ludah, dan pekerjaan menjijikan lain.

Dia menikahi Dian Sumelar gadis semasa sekolah menengah. Ciputra mengenang ketika dirinya kecil tidak enak. Ketika tante- tante makan es serut maka cuma menyisakan es saja. Ciputra kebagian cuma es yang manisnya hilang. Maka dia mengajarkan tersebut kepada anak- cucu ketika bekerja nanti.

Mereka harus bekerja dari bawah sekali. Tidak ada lulus kuliah langsung menjadi direktur. Jiwa dan pribadi harus digembleng. Bahkan soal gaji mereka mengikuti setara pegawai biasa di kantor. Kunci sukses menurut Ciputra terletak di determinasi.

Termasuk bagi cucunya yang mau bergabung dalam perusahaan. Mereka tidak boleh mengandalkan kepitaran saja. Ciputra punya determinasi tinggi. Kalau ada masalah, dia akan menelephon orang untuk memecahka masalah. Pengusaha Ciputra yang tidak mau kalah akan keadaan sulit.

Soal gaya hidupnya, Ciputra sangat sederhana tidak berlebihan. Mobil Toyota Alphard seri lama dan suka memakai pakaian lama karena nyaman. Maka layak disebut pengusaha properti melegenda, bila dibandingkan mereka yang sekarang jauh.

Ciputra ditaksir memiliki kekayaan $1,45 miliar atau Rp.19, 7 triliunan. Dia menduduki posisi orang terkaya nomor 21 di Indonesia. Ciputra memilih menghabiskan masa pensiun di yayasan dan aneka kegiatan sosial. Termasuk dalam pendidikan melalui buku entrepreneurship, Universitas Ciputra dan beasiswa.’

Selamat Jalan Bapak Ir. Ciputra


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top