Desainer

Biografi Coco Chanel Pengusaha Desainer Sepanjang Masa

Biografi Pengusaha Coco Chanel

biografi coco chanel

Biografi Coco Chanel, wanita bernama lengkap Gabrielle Bonheur Chanel. Pengusaha desainer yang lahir pada 1883, di Saumur, Maine-et-Loire, Prancis. Dia merupakan putri seorang wanita bernama Eugene Jeanne Devolle, yang bekerja sebagai tukang cuci di rumah sakit amal untuk orang miskin.

Coco merupakan anak kedua Jeanne dengan Albert Chanel. Dia punya kakak wanita yang bernama Julia, berjarak cuma setahun. Ayahnya bekerja menjadi vendor untuk alas pakain dan garmen. Usaha yang berpindah- pindah begitu juga tempat tinggal.

Keluarga Coco Chanel

Albert berkeliling dari pasar ke pasar diseluruh penjuru Prancis. Tahun 1884, dia menikahi Jeanne, dan tinggal di penginapan jelek. Albert sendiri selalu absen dalam kehidupan mereka. Alhasil Jeanne yang tidak paham birokrasi sempat mengalami kesulitan.

Dalam pendataan Albert tercatat tengah melalukan perjalanan. Sementara putrinya Coco, pernah di daftar kependudukan bernama “Chasnel”. Itu semua karena kesalahan pengucapan. Karena ketidak pahaman ibu dan absennya ayah, nama terakhirnya salah eja, yang mana karena kesalahan juru tulis.

Punya banyak anak tetapi hanya lima selamat. Jeanne tinggal bersama dua putra dan tiga putri. Usia 13 tahun, dia mengingat dalam biografi Coco Chanel, ibunya meninggal karena TBC ketika usianya 32 tahun. Tetapi ini belum pasti masalah utama mengapa Jeanne meninggal.

Dugaan bahwa dia meninggal karena kemiskinan, kelaparan, dan penomia. Ayahnya mengirim kedua putranya bekerja di perkebunan. Tiga putrinya kemudian dikirim ke tempat yatim- piatu. Muncul lah Congregation of the Sacred Heart of Mary, yang mengayomi gadis yatim dan terlantar dari rumah..

Mereka menawarkan tempat keagamaan bagi anak gadis. Hidup yang lebih baik, berkecukupan, tapi menekankan disiplin tinggi. Disini Coco menjadi bagian dari pusat keagamaan tersebut. Dia belajar disiplin hingga menjahit. Inilah mungkin tempat yang membentuk pola pikir desainer Coco Chanel.

Dia lalu meninggalkan tempat tersebut karena telah remaja. Dalam sebuah tulisan, ia menceritakan bahwa fakta “selir” Hitler omong kosong. Pandangan bahwa dirinya hidup glamor tidaklah tepat. Dia sebelumnya bercerita bohong, ayahnya mencari kemampanan dan dirinya ditinggal bersama dua bibi.

Ibunya telah meninggal diusia lebih muda dari 12 tahun. Coco diketahui juga menyembunyikan usia sebenarnya. Apapun kebohongan ketika menjadi “selir rahasia” Hitler bukan masalah. Karena Coco menjalani karir desainer dengan tangannya sendiri.

Lepas dari rumah yatim di Aubazin berarti mandiri. Tidak memilih pekerjaan menjahit, tetapi Coco malah menjadi penyanyi untuk pasukan kavaleri. Dia lalu memulai debut bernyanyi di kafe terkenal di Moulins Pavalion, La Rotonde. Dia pernah bekerja menjadi penghibur diantara penyanyi utama.

Taukah kamu bahwa namanya “Coco” baru dimiliki waktu ini. Namanya Gabriela, dan nama Coco itu datang dari pengalaman bernyanyi kabaret. Ia bernyanyi “Who Seen Coco?”, yang juga panggilan dia katakan berasal dari ayahnya, tetapi beberapa percaya cerita tersebut bohong.

Ada kepercayaan namanya berasal dari Ko Ko Riko, atau Qui Qu’a Vu Coco, ataupun berasal dari kata ilus “kept women” dari Cocotte. Menjadi penyanyi kabaret dirinya memancarkan pesona. Di 1906, dia bekerja di resot spa di Vichy, yang mana menyediakan teater, ruang pertemuan, dan kafe.

Terus kapan pengusaha desainer ini memulai bisnis fashion. Kita lanjutkan kembali dari karir Coco di dunia intertainmen. Coco memang dikenal memiliki fisik menari. Gayangnya sudah fashionable jadi sangat menarik perhatian juri audisi.

Sayangnya, Coco tidak memiliki suara merdu, suaranya itu rata- rata tidak memiliki kelebihan. Jadi dia gagal melewati auditi untuk resort. Gagal membawanya bekerja menjadi pegawai Grande Gille, yang pekerjaanya melayani air untuk tamu, hingga masanya di Vichy telah selesai dan pindah ke kota Moulins.

Dia menyadari bahwa dunia intertainmen bukan dirinya. Di sana Coco bertemu seorang tentara, dan seorang pewaris bisnis tekstil, Etienne Balsan. Umur 23 tahun, ini pertama kalinya dirinya menjadi “selir”, dimana dia dilimpahi kehidupan mewah dari berlian, baju bagus, dan aneka perhiasan.

Tahun 1908, dia berselingkuh dengan Captain Arthur Edward “Boy” Capel. Kehidupan saat itu Coco sebut sebagai “dua lelaki gentel diantara tubuh kecilnya”. Capel sendiri merupakan kelas menengah. Coco pun ditempatkan di apartemen biasa.

Belajar Fashion Coco Chanel

Penampilan ala  tentara Capel menghiasi keseharian. Ia mengingat botol minuman milik Capel, yang lekukannya menjadi inspirasi. Botol yang sering dibawa di tas dengan tali pengikat. Ini yang menjadi inspirasi wadah parfum Chanel No. 5.

Coco menyebutnya monumen dari “indah, mahal, gelas yang lembut”. Keduanya sering berpergian bersama. Coco merasa lebih nyaman bersama Capel. Bahkan sempat berpikir untuk setia kepada sang perebut istri orang. Namun Capel memang seorang playboy meskipun sudah 9 tahun bersama.

Meskipun belum putus Capek bermain dengan wanita lain. Sampai pada 21 Desember 1919, terjadi kecelakaan mobil dan merenggut nyawa Capel. Disini Coco merasakan keterpurukan terdalam dari kehilangan kekasih.

Cocok mulai mendesain topi ketika di Balsan. Dia mendesain buat kebutuhan komersil perusahaan. Bisnis Chanel tumbuh sampai tahun 1910, dia mendapatkan gelar pembuat topi profesional. Bahkan telah memiliki toko fashion di 21 rue Cambon, Paris, yang bernama Chanel Modes.

Pada 1930, Arthur Capel sempat membantu berdirinya butik di Deavuille. Dia mendesain topi, baju kasual, jaket, dan lain- lain. Kesuksesan Chanel membuatnya menghidupi dua anggota keluarga. Dari Anthoinette sang kakak kandung, dan bibiny Adrienne, yang usianya sama dengan Chanel.

Mereka lantas direkrut menjadi model jalanan. Mengenakan semua produksi Chanel di jalanan Kota Paris. Bergaya menunjukan merek Chanel ke orang- orang. Dia dikenal menjadi “selir” banyak pria berpengaruh. Tetapi dia sama sekali tidak pernah menikah dan hanya berlalu begitu saja.

Bisnis Chanel tumbuh dengan 4.000 pegawai pada 1935. Uniknya, walau pernah berkencan dengan petigi film, bisnis Chanel tidak tumbuh baik disini. Artis endors Chanel tidak menjadi bintang besar dan kalah saing. Chanel bersaing dengan Elsa Schiaparelli, untuk mengendors selebriti Hollywood.

Masuknya Nazi ke Pari membuat perubahan besar bisnis fashion. Bayangkan semua pengusaha yang keturunan Yahudi ditangkap. Toko- toko fashion ditutup kecuali millik Coco Chanel. Taukah kamu bahwa parfum Chanel dikuasai pihak kedua.

Ini membuatnya frustasi karena bekerja sama dengan “musuh”. Untungnya the Wertheimers, sosok penguasa produk Chanel No.5 ditangkap, karena apalagi kalau bukan berdarah yahudi. Walaupun pada akhirnya produk parfumnya dilabeli buatan yahudi.

Chanel bersikeras mendapatkan hak tunggal akan parfum itu. Menurut sebuah buku surat yang berisi permintaan hak ini janggal. Kecurigaan bahwa Chanel “merayu” menjadi bagian dari pasukan asal Jerman. Tujuannya menjadi bagian dari Nazi agar membebaskan produk parfum tersebut.

Singkat cerita Chanel melakukan tugas mata- mata Nazi di Paris. Bila wanita lainnya mendapatkan hukuman keras karena berkhianat. Chanel selamat bahkan segera terbang ke Switzerland. Parfumnya Chanel No.5 merdeka, dan dirinya kabur untuk menghindari hal tidak terduga.

Sempat ditahan pada 1994, Chanel ditanyai namun dibebaskan karena pengaruh Churcill. Dia adalah Winston Churchill. Muncul gosip mengenai hubungan keduanya dihalayak. Tetapi gosip paling bisa dipercaya ialah, Chanel memegang nama elit pro- Nazi pada jamannya.

Para Pro- Nazi dari Inggri yang meliputi orang kaya, politis, bangsawan, dan dari kerajaan. Churchill bahkan memerintahkan perlindungan duta besar Inggris- Prancis, Duff Cooper. Beberapa kali dia diselamatkan Churchill. Keduanya bahkan menjadi teman dimulai dari 1920 ‘an, berkat skandal lagi.

Coco berhubungan dengan Duke of Westminter. Sementara Churchill menjadi pahlawan di perang dunia. Alhasil dia menyelamatkan Chanel dari penangkapan kembali. Pindah ke Switzeland lantas bagaimana nasib bisnis Coco. Ternyata dia sama sekali belum melepaskan bisnis yang telah dirintis.

Pasca- perang banyak desainer berlomba- lomba berkarya. Termasuk Christian Dior, yang melesat pesat setelah jaman perang. Nama- nama lain menyusul seperti Cristobal Balenciaga, Robert Piguet, dan Jackues Fath.

Namun hanya Coco Chanel nampak mampu mengimbangi pola bisnis fashion mereka. Satu- satunya wanita yang menentang tren tidak masuk akal. Pengaruh para desainer laki- laki meliputi bantalan pundak, penyangga payudara, rok berat dan jaket ketat, dianggap Chanel tidak logis.

Umurnya 70 tahun dan rumah mode Chanel telah tutup 15 tahun. Chanel kembali mendirikan brand yang telah lama. Rumah modenya bangkit dan berperang kembali di dunia parfum. Kali ini, bisnis parfum Chanel berhadapan dengan Jacques Fath.

Kebangkitan bisnisnya sempat ditanggapi pemerintah curiga. Apalagi dia sempat menjadi bagian dari Nazi dan dicurigai agen. Namun Amerika dan Inggris menganggap Chanel membuka dunia. Gaya busana Chanel sangat menarik bagi fashion masa depan dan anak muda.

Diakhir hayat dirinya mengalami kesepian diantara karir bisnis. Brandnya baru menanjak ketika dia meninggal dunia. Sempat akan mendapatkan penghargaan karena tokoh inspirational. Namanya ditolak, selepas keluarnya surat rahasia intelegen Prancis menjelaskan keterlibatan Chanel.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top