Agrobisnis

Bisnis Cemilan Kacang Oven Pengusaha Brusli

Profil Pengusaha M. Burhanuddin Rusli

jualan kacang brusli

Pengusaha Brusli atau Kacang Brusli begitu enak. Bisnis cemilan kacang oven ternyata menjanjikan. Ia

menjadi pengusaha lantaran mengikuti jejak orang tua. Inilah kisah Muhammad Burhanuddin Rusli, pria asal Surabaya, Jawa Timur, sukses merintis bisnis kacang oven. 
 
Bisnis tersebut diberinya nama Kacang Brusli. Produk kacangnya sukses dipasarkan ke beberapa kota di Jawa Timur. Sebelum menjadi pengusaha, ia adalah seorang guru di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Surabaya, dan sangat ingin mandiri. 
 
Karena keinginan kuat untuk menjadi pengusaha, maka dia mantab berganti profesi. Dia menjelaskan bukanlah kebetulan dirinya memulai usaha kacang tersebut.

Pengusaha Cemilan

Bisnis kacang bawang tersebut dimulai sang ibu. Rusli kecil terbiasa membantu ibunya produksi kacang bawang. Lantas dia aplikasikan bisnis kacang tersebut kembali. Namun bedanya kalau Rusli memilih memproduksi kacang oven.
“Saya sengaja memilih kacang oven karena lebih praktis,” tuturnya.
Kalau kacang bawang kan minyaknya banyak, susah buat dikemasnya. Kacang Bursli namanya sudah tersohor sebagai oleh- oleh Kota Surabaya. Bukan cuma wisatawan lokal tetapi juga wisatawan asing yang mampir mencicipi produk kacangnya.

Menyebar melalui sistem keagenan, kacang Brusli dijual di Jakarta, Balikpapan, Malang, dan kota lainnya. Bapak dua anak ini bahkan mampu menjual sampai ke Malaysia, Dubai, dan Hong Kong. Ia menjual sacara online melalui berbagai platform eCommerce.
Dia sudah menjalin kerja sama dengan 40 agen tersebar. Kalau yang dari luar negeri biasanya pakai ambil sendiri atau bisa dititipkan teman. Pengusaha 29 tahun ini mengaku, bisnisnya tidak menyasar segmen menengah bawah, karena tentu akan mematikan pasaran masyarakat biasa.
Untuk itu dirinya mengemas kacang Brusli sebagai produk premium. Tujuannya menyasar pasar kelas menengah atas dan terbukti berhasil. Cita rasa pun disesuaikan agar tidak mengecewakan. Dia menjual satu bungkusnya Rp.25.000 ukuran 222gram.
Varian rasanya asin, manis, dan pedas asin. Sebulan pengusaha muda satu ini memproduksi 2.000- 3.000 bungkus. Saat lebaran produknya bisa meningkat sampai tiga kali lipat. Pemenang wirausaha muda 2010 ini, menyebutkan dalam sebulan penjualannya rata- rata Rp.75 juta.

Dari bahan baku sampai proses pembuatan, dia mendapatkan omzet sampai 50%, marginya tentu bisa lebih besar namun kenaikan BBM cukup membebani.

Bisnis Rusli tidak instan langsung sukses. Kacang oven miliknya sudah diuji coba resepnya dulu. Ada tujuh kali uji coba resep sampai sukses dipasarkan. Alasannya adalah agar mencapai produk yang berkualitas. Bahan baku dia bekerja sama dengan beberapa pemasok untuk bahan baku.

Bisnis Kacang Oven

 

Cara pertama penjualan kacang Brusli melalui sistem titip. Dia menjual ke toko- toko kue, oleh- oleh, tetapi tidak berhasil mendongkrak penjualan. Memang waktu itu dia masih menggunakan peralatan sederhana, mulai dari mesin vakum, kemasan juga sederhana dan hasilnya jadi cepat melempem.

Sempat berputus asa, jualannya tidak laku, Rusli lantas banting stir bejualan kebab. Memang kala itu masih trennya usaha kebab. Tahun 2008 itu lahir bisnis kebab bernama D’Brusli Kebab. Tidak mau dipandang ikut- ikutan maka Rusli juga menjajakan burger, hotdog, nachos,dll.
 

 Setahun berbisnis dia lantas menawarkan kemitraan untuk kebabnya. Diperjalanan kemitraan tersebut gagal karena mitra tidak mau mengikuti manajemen dia tetapkan. Meski gagal tiga kedai miliknya masih berjalan sebagai investasi.

Tahun 2010, dia kemudian mengikuti sebuah pameran usaha mikro, disinilah awal mula Rusli buat kembali menawarkan produk kacangnya. Lewat berbagai perbaikan bisnis kacang Brusli mulai lagi. Jadilah produk kacang Brusli menarik perhatian pembeli di acara tersebut.

Dia mulai lagi membuka keagenan. Kemudian memanfaatkan media digital buat berpromosi. Buat produksi sudah tidak lagi sederhana. Rusli menyisihkan biaya untuk membeli mesin vakum. Maka dengan kemasan vakum kacangnya dapat bertahan empat bulan.

Meskipun sempat dipandang akan mengalami kegagalan. Nyatanya bisnis kacang Brusli semaki baik prospeknya. Sambil jualan kacang, Rusli masih mengurus usaha kebabnya, dan melakukan aktifitas pelatihan kewirausahaan.

Ketatnya perasaingan bisnis kuliner memang tidak dipungkiri. Ia sendiri menganalisa tersebut, jadi banyak hal dilakukan olehnya. Aneka inovasi dilakukan untuk menghadapi produsen kacang sekala besar. Ada varian rasa baru kacang Brusli yang siap diluncurkan.

Tidak mudah mencari konsumen memang. Dia mengelola baik hubungan dengan konsumen. Promosi juga tidak berhenti. Anak bungsu dari tiga bersaudara ini, melakukan promosi yang gencar dan tidak lupa mengikuti aneka pameran di luar kota.

Promosi digital sangat membantu bisnis Rusli. Apalagi jaman sekarang orang lebih memilih buat belanja online. Meski begitu, dia tetap tidak melupakan bisnis offline, maka Rusli bertekat membuka gerai tinggal mencari tempat yang cocok buat usaha kacangnya.

Sistem keagenan dipatoknya biaya Rp.1,5 juta/agen. Maka agen akan mendapatkan produk senilai Rp.1 juta. Tidak cuma berhenti di kebab, burger, dan kacang Brusli, yang dikemasnya dalam bisnis bernama D’Brusli Cafe. Dia masih berpikir untuk membuka bisnis minuman kesehatan Isajenik.

Produk ini difokuskan Rusli untuk mereka wanita yang mau menurunkan berat badan. Karena dia liat produk minuman diet tengah digemari. Tidak ada hambatan berarti dalam bisnis Rusli. Semuanya ia siapkan dan siap diluncurkan.

“Sebenarnya ini produk luar negeri, cuma kita kombinasikan dalam negeri,” paparnya.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top