Cerita pengusaha

Bisnis Pengusaha Ganteng Max Gunawan Lampu Ajaib

Profil Pengusaha Max Gunawan 

maxgunawam.png

  

Bisnis pengusaha ganteng Max Gunawan memang ajaib. Memiliki latar belakang arsitek dia menekuni pembuatan furnitur. Nama Max Gunawan sedikit dari pengusaha muda asal Indonesia, yang justru sukses di negeri orang. 
 
Max bukanlah anak orang kaya -meski tampan. Dalam sebuah diskusi umum inovasti dan motivasi, TEDxTalks, Max sedikit membocorkan kenapa dia membuat produknya sekarang.

Sejarah Pengusaha Ganteng

 
Alkisah Max kecil hidup dalam kekurangan. Bahkan nih, ia mengaku, waktu kecil iri dengan teman- teman yang memiliki mainan baru. “Semasa kecil saya selalu iri pada hal yang tidak bisa kami miliki,” kenangnya. 
 
Mulai dari liburan keluar negeri, robot transformer, dan banyak lainnya, itu semua diirikan oleh Max kecil. Hingga suatu hari ayahnya membawakan jeruk bali. Dia gembira sekali. Tetapi bukan karena mau makan buah tetapi apa yang dia dapat lakukan. 
 
Max kecil menggunakan kulit jeruk menjadi mainan. Itu loh mainan mobil- mobilan dari kulit jeruk Bali yang besar. Kulit jeruk menjadi  badan, sementara rodanya berbahan tutup botol, tinggal dia menariknya dengan seutas tali. 
 
Penoton acara tersebut terkejut bukan main. Namun disanalah, awal kecerdasan Max kecil, dalam hal membangun sebuah konsep dan membawa nasibnya menjadi arsitektur. Jurusannya arsitektur di Connecticut, Amerika Serikat, dimana dia mengambil spesifikasi desain produk.
 
Walau dia memilih arsitektur kecintaan akan seni lebih dominan. Kecintaan akan seni memuncak di semeseter kedua, dimana Profesor nya bercerita tentang Tadao Ando. Dia, Tadao Ando, merupakan sosok arsitektur ikonik asal Jepang yang mengerjakan lampu.
 
Lebih tepatnya dia menciptakan lampu natural, terkonsetrasi dan menyatu alam. Dimana Ando dapat penghargaan Pritzker Prize 1995. Ketika semester ketiga, Max lebih menyeriusi dunia arsitektur karena melihat sudut pandang lain.
 
Ia mendapatkan pekerjaan di perusahaan besar. Secara finansial dia telah sangat mapan. Namun kekosongan timbul. Apalagi ketika dia mengerjakan budget planning atau rencana anggaran. Dorongan membuat kemandirian sendiri.
 
Tepatnya 2012, dia merasakan kekosongan akan dunia arsitektur menurutnya. Dia bekerja lebih banyak memanajemen proyek dan kurang kreatif di desain. Ternyata dunia arsitekur tidak seseni bayangannya ketika masih berkuliah sangat korporasi.
 
Diwaktu sela dirinya mengerjakan sesuatu dalam workshop. Banyak mesin- mesin membantunya buat mendesain. Dia menciptakan sesuatu. Workshop memberikan pandangan berbeda. Terutama mengenai produk arsitektur idealnya.
Max tak segan memasarkan buatannya ke pasaran. Max ingin membuka usaha sendiri, mendesain, membuat produk sendiri. Dan pekerjaan tidak memberikan kesempatan. Disana dia tidak menciptakan sesuatu. Max disana justru bekerja dibidang perencanaan anggaran, bukan merancang. 
Sebuah pekerjaan bergengsi, gaji besar, dan memiliki nilai tinggi diatas kertas. Kemudian suatu ketika, dimana ia mengerjakan tugas, dan akhirnya memutuskan sudah cukup. Max selalu tertarik akan jenis objek bentuk sampai yang memiliki multi- fungsi.
 

Bisnis Dulu

 

Inilah titik dimana dia memilih entrepreneurship. Max menjadi pengusaha bukan soal uang. Tetapi Max ingin membuat produknya sendiri dan diapresiasi. Inspirasi Max tercipta ketika melihat karya seni arsitektur dunia bernama Jembatan Rolling Bridge, London.
Merupakan bentuk karya urban monumental berbentuk lipat. Awal dia ingin mencipatakan benda lebih besar, yakni rumah lipat yang dapat dimasukan mobil. Tentu semua membutuhkan uang terutama buat dia membuat prototipe.
Maka dia indahkan tetapi tetap produktif membuat benda kecil. Inilah awal dibuatnya Lumio, sebuah lampu portabel, yang bentuknya seperti buku. Lampu yang dapat digunakan kapapun, dimanapun, dan oleh siapapun.

Tahun 2013, dia memutuskan resign kerja, menggeluti desain Lumio. Dalam ketidak pastian, dia mendapat ide mengumpulkan modal. Lewat KickStater yaitu website investasi startup, yang mana didalamnya siapa saja dapat berinvestasi.

 
Max ingat bahwa dia senang membawa kertas catatan. Membuat lampu berkonsep buku memang nampak keren. Idenya September 2010, dia mengerjakan prototipenya dahulu. Max mengatakan ada tantangan dimana dia harus benar membuatnya menyala tanpa mengurangi fungsi lipat.
 
Max berhasil membuat prototipe, dan kebingungan apa orang mau membeli. Tapi Lumio memang bisa menarik perhatian orang. Max makin percaya diri. Harapannya pada Februari 2013, dia akan dapatkan donasi KickStarter senilai $60.000, tetapi malah dapat sepuluh kali lipatnya yakni $578.000.
 
Max berencana membawa itu ke San Fransisco. Berbekal mesinnya dia akan membuat beberapa ribu lampu. Tetapi apakah dia akan mampu membuat segitu dan laku.
 
Dia keluar dari pekerjaan pindah ke China. Max mencari material termasuk rekanan pabrik. Dan pihak pabrik meyakini bahwa Lumio tidak akan laku. Beruntung Max tidak mudah menyerah, memilih buat mengiklankan dan mampu menjual $1 juta.
 
Produknya cantik sampai membuat orang terpesona. Alhasil Max tidak mengeluarkan banyak uang beriklan. Namun masalahnya permintaan menaik tajam sampai pusing. Max kepusingan karena tak mempunyai modal tambahan.

Ikut Shark Tank

 
Awalnya dia cuma berniat mengumpulkan $60 ribu dollar saja. Alangkah terkejut, karena ternyata dia mampu mengumpulkan 580 ribu dollar, menakjubkan dia mampu mengumpulkan 10 kali lipat! Untuk memproduksi Lumio, dia menetap sementara di China, disanalah satu per- satu Lumio diproduksi. 
 
Max sama sekali tidak memiliki pabrik pembuatan sendiri di manapun. Langkah cerdas Max ternyata membuahkan hasil. Namun perlu diingat, dalam perjalanannya, Max langsung turun tangan sendiri mengamati standarisasi. Uniknya dia mampu menjual Lumio tanpa marketing sulit. 
 
Soal satu ini berterima kasih kepada pihak ABC TV dengan acara bertajuk Shark Tanks, yang mengangkatnya. Kerap kali Max berpikir, “apakah ini akan berhasil?” Keraguan tersebut ditepisnya melalui terus bekerja. 
 
Ia tau dirinya tidak bahagia menjadi pegawai kantoran. Max terus berpikir apa yang harus diciptakan. Mulai lah berpikir apa yang dibutuhkan manusia jaman sekarang ini.

Lumio merupakan solusi energi manusia. Tidak cuma berhenti di lampu, Lumio juga sudah ada buat kita pengguna gadget, sebuah carger mini Lumio. Tidak cuma berhenti di Lumio dirinya juga mulai aktif memproduksi aneka furnitur multifungsi.

Shark Tanks, episode 15, ditayangkan 16 Januari 2015, dan Max Gunawan selaku pembuat Lumio mulai memperagakan produk hasilnya. Max mengdapatkan investasi sampai $350.000, dalam bentuk pembagian saham hasil 10%. 

 
Mark Cuban menyebut Lumio lampu terkeren, dan ditulis oleh People Magazine. Akhirnya Robert Herjaveck adalah Sharks -istilah investor di acara tersebut- yang setuju dengan tawaran Max. Lumio sendiri berbentuk buku lipat yang akan terbuka 180 derajat membentuk lingakran. 
 
Ujungnya ada magnet yang dapat kita tempelkan dimanapun. Awalnya Robert mengajukan $100 ribu. Tetapi ternyata ke lima Sharks ini memiliki minat. Mereka lantas berebut memberikan nominal tertinggi. Max adalah bukti nyata kesuksesan tidak semalam.
 
Lumio memang sangat fleksibel. Di jamannya sudah memiliki kemampuan menyimpan daya. Lumio memakai lampu litium layaknya handphon. Dapat diisi ulang melalui kabel USB, tentu bisa dilipat buat dibawa kemana- mana.
 
Bagi para Shark (nama juri Shark Tank) produk Lumio sangat menjual. Gampang dipasarkan serta rasional dalam proses produksi. Lumio beromzet $125 juta di November 2015, dan makin naik seiring penayangan Shark Tank keseluruh penjuru dunia.
 
Dari seluruh dunia ia mendapatkan pemesanan 3000 pesanan. Selepas Shark Tank Januari 2015, bisa menjual $3 juta di akhir 2014, dan seterusnya berlipat. 
 
Seperti diprediksi para Shark, bahwa Lumio akan sangat laku, bahkan sampai dijual sebagai barang high end di Design with Reach, Foundation of Louis Vutton dan MoMA Store.

Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top