Imelda Astari

Iswadi Pratama dan Duajurai.co Raih Kamaroeddin-Saidatul Fitriah 2018

Oleh
Tommy Saputra

Imas Sobariah, istri Iswadi Pratama (kiri) menerima Penghargaan Kamaroedin 2018 AJI Lampung dari dr.dr. Zelta Pratiwi, wakil keluarga almarhum tokoh pers Lampung Kamaroeddin.

BANDARLAMPUNG
— Sutradara Teater Satu Lampung Iswadi Pratama meraih Penghargaan Kamaroedin
2018. Sedangkan Penghargaan Saidatul Fitriah 2018 diberikan kepada Imelda
Astari dan Yudi Virgo, jurnalis Duajurai.co.
Penghargaan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung ini
disampaikan saat acara Malam Puncak HUT ke-24 AJI di Hotel Andalas, Bandar
Lampung, Minggu, 9/9/2018.
Udo Z Karzi, mewakili Dewan Juri mengatakan, Iswadi Pratama kiprah Iswadi
Pratama sebagai sastrawan dan sutradara Teater Satu Lampung memberikan
kontribusi positif dalam membangun kesadaran warga dalam berdemokrasi.
“Lakon-lakon yang dipentaskan Teater Satu yang disutradarainya dan terkadang ia
ikut memerankan sebagai aktor, banyak menyuarakan kemerdekaan pers, kebebasan
berbicara dan berekspresi, kritik terhadap penguasa lalim, perlawanan atas
ketidakadilan, dan keberpihakan pada rakyat yang tertindas,” kata wartawan Fajar Sumatera ini.
Dewan juri yang terdiri dari Budisantoso Budiman (LKBN Antara), Wakos Gautama (Tribun Lampung), dan Udo Z Karzi sendiri
sebelumnya menginventarisasi tiga tokoh sebagai nominasi, yaitu Iswadi Pratama,
Oyos Saroso HN, dan Sugeng Hariyono. “Berdasarkan hasil rapat, Dewan Juri
memutuskan, Penghargaan Kamaroeddin 2018 diberikan kepada Iswadi Pratama,” ujar
Udo.
Karya-karya mantan Redaktur Budaya Sumatera
Post dan Lampung Post, menurut
juri, banyak mengangkat tema sensitif seperti isu perlawanan atas tirani
kekuasaan, sikap kritis pada penguasa, koreksi atas kesewenangan,
ketidakadilan, kebodohan, kemiskinan, dst yang masih terjadi di sekitar kita.
Iswadi dengan kiprahnya membuktikan lewat teater sikap kritis dan keberanian
mengoreksi kesewenangan dan ketidakadilan justru terasa lebih menghujam mengena
pada sasaran dengan risiko minimalis. Gaung dari kerja seni sekaligus kerja
sosial-budayanya ini tak lagi sebatas di Lampung, tapi telah menasional, bahkan
ke mancanegara.
Imas Sobariah, istri Iswadi Pratama yang mewakilinya menerima plakat
mengatakan, tidak menduga akan penghargaan ini. “Terima kasih atas apresiasi
AJI Bandar Lampung. Semoga ini menjadi motivasi bagi Teater Satu Lampung untuk
terus berkesenian,” ujarnya.

Hendri Sihaloho (redaktur duajurai) dan Imas Sobariah (istri Iswadi Pratama) mewakili penerima Penghargaan Saidatul Fitriah dan Kamaroeddin 2018 foto bersama juri dan Ketua AJI Bandarlampung.

Penghargaan
Saidatul Fitriah
Selain Penghargaan Kamaroedin, pada acara yang dihadiri Ketua Komisi Pemilihan
Umum (KPU) Lampung Nanang Trenggono, Ketua Komisi Infirmasi (KI) Lampung Derry
Hendriyan, Ketua Ombudsman Lampung Nur Rakhman Yusuf, tokoh masyarakat, aktivis
LSM, dan para jurnalis ini, diumumkan juga Penghargaan Saidatul Fitriah 2018
dan lomba jurnalistik tentang sanitasi yang digelar AJI Bandar Lampung.
Penghargaan Saidatul Fitriah 2018 diberikan kepada Imelda Astari dan Rudi
Virgo, wartawan Duajurai.co untuk
karya jurnalistik mereka yang bertema “Sengkarut Instalasi Pembuangan Limbah
Tinja Bakung.
Imelda dan Rudi berhasil menyisihkan dua nominator lain, Ahmad Amri, Asrul
Septian Malik, dan Effran Kurniawan (Lampung
Post) dengan karya “Reklamasi Pantai di Kabupaten Pesawaran” dan Andi
Apriyadi (Radarlampung.co.id) dengan
karya “Jupriadi Penderita Kusta”.

Dewan
Juri menilai, kata Udo, karya jurnalistik Imelda Astari dan Rudi Virgo secara
komprehensif mengurai persoalan krusial Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
(IPLT) Bakung melalui serangkaian reportase sejak November 2017 secara kontinu
hingga saat ini. “Dengan liputan yang dirancang baik, karya jurnalistik ini
mampu memberikan informasi dan membangun kesadaran warga akan pentingnya
kesehatan lingkungan,” kata Udo

Menurut
Udo, keunggulan karya pemenang Penghargaan Saidatul Fitriah 2018 ini terletak
pada pilihan isu problem yang nyaris tidak pernah tuntas, yaitu menyangkut soal
kesehatan yang esensial bagi orang banyak.

Kelebihan
lainnya, serangkaian berita berkenaan dengan IPLT Bakung ini juga memiliki
kedalaman dalam penulisan didukung penelusuran ke lapangan dan menggali secara
komprehensif dari para narasumber berkompeten. Sehingga, jadi perhatian bersama
untuk segera ada solusinya.

Sedangkan
Jurnalis Tribun Lampung Sulis Setia
Markhamah menjadi juara pertama dalam lomba jurnalistik tentang sanitasi yang
digelar AJI Bandar Lampung. Karyanyayang berjudul “Warga Bakung Raup Rezeki dan
Ironi dari Sampah” berhasil mengalahkan tulisan dari peserta lainnya.

Juara
kedua Rudiyansyah (Lampung Post) dengan karya berjudul “”Potret Darurat
Sanitasi di Teluk Lampung”, juara ketiga Latifah dari bloger Mantuidaman.co, dan juara favorit
Agustinus Leantoro.

Profesionalisme Jurnalis

Ketua
AJI Bandar Lampung Fadli Ramdhan menjelaskan, AJI Bandarlampung menggelar
Penghargaan Saidatul Fitriah dan Kamaroeddin sejak 2008.

Penghargaan
jurnalisme tersebut diberikan setiap peringatan HUT AJI. “Tujuannya, guna
meningkatkan profesionalisme jurnalis dan mendorong kemajuan jurnalisme dan
menjaga iklim kemerdekaan pers di Lampung,” ujarnya.

Saidatul
Fitriah Award, kata dia, diberikan kepada jurnalis dengan karya jurnalistik
yang menginspirasi dan berdampak secara positif terhadap kehidupan masyarakat
dan demokrasi.

Sedangkan
Penghargaan Kamaroeddin diberikan kepada orang atau lembaga nonjurnalis yang
dinilai konsisten memperjuangkan kebebasan pers, demokrasi, dan hak asasi
manusia (HAM) melalui kiprahnya.

Menurut
wartawan Lampung Post ini, Saidatul Fitriah Award diberikan kepada jurnalis
dengan karya jurnalistik yang berdampak secara positif bagi masyarakat luas
terhadap kehidupan demokrasi.

Penghargaan
Kamaroeddin diberikan kepada orang atau lembaga nonjurnalis yang dinilai
konsisten

memperjuangkan
kebebasan pers, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM). 

Daftar Peraih Penghargaan
Saidatul Fitriah:

·        
Bambang
Eka Wijaya, kolumnis Buras/Pemimpin Umum Lampung Post (2008)

·        
Amirudin
Sormin, jurnalis Lampung Post
(2009)

·        
Agus
Susanto, jurnalis Lampung Post
(2010)

·        
R.
Didik Budiawan, jurnalis Tribun
Lampung (2011)

·        
Adolf
Ayatullah Indrajaya, Pemimpin Redaksi Lampung Ekspres Plus (2012)

·        
Ari
Suryanto, jurnalis Radar Lampung
dan Noval Andriansyah, jurnalis Tribun
Lampung (2013)

·        
Endri
Y., jurnalis Koran Editor
(2014)

·        
El
Shinta, jurnalis Lentera Swara
Lampung (2015)

·        
Febi
Herumanika, Rudiyansyah, Firman
Luqmanulhakim, Deni Zulniyadi, dan Effran
Kurniawan, tim jurnalis Lampung Post
(2016)

·        
Rizky
Panchanov, jurnalis Radar Lampung
(2017)

·        
Imelda
Astari dan Yudi Virgo,
jurnalis Duajurai.co (2018)

Daftar Peraih
Penghargaan Kamaroeddin:

·        
Asrian
Hendi Caya, dosen FE Unila (2008)

·        
Syarief
Makhya, dosen FISIP Unila (2009)

·        
Agus
Sri Danardana, Kepala Kantor Bahasa Lampung (2010)

·        
Ibnu
Khalid, mantan Ketua AJI Bandarlampung (2011)

·        
Juniardi,
Ketua Komisi Informasi Provinsi Lampung (2012)

·        
Mukri
Friatna, aktivis lingkungan hidup (2013)

·        
Udo
Z Karzi (Zulkarnain Zubairi),jurnalis dan budayawan muda Lampung (2014)

·        
Wahrul
Fauzi Silalahi, Direktur LBH Bandarlampung (2015)

·        
Siti
Noor Laila, anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (2016)

·        
ditiadakan (2017)

·        
Iswadi
Pratama, Sastrawan, Sutradara Teater Satu Lampung (2018).

Sumber: 

Fajar Sumatera, Senin, 10
September 2018


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top