Agrobisnis

Jualan Ikan Kering Pengusaha Asal Bone

Profil Pengusaha Muda Hardin

pengusaha jualan ikan kering

Kenapa tidak jualan ikan kering sebagai bentuk usaha. Pengusaha asal Bone ini membuktikan bisnis itu soal kerja keras. Hardin lalu menceritakan awal mula masuk ke industri perikanan. Dia merupakan pendiri brand Balerakko Teluk Bone.

Usaha ini menghasilkan banyak produk unggulan berbahan ikan. Hardin memproduksi varian ikan kering yang tembuh ritel modern. Sebut saja seperti Carrefour, Alfa Midi, LotterMart, yang ada di Makkasar, telah memajang produk Balerakko.

Usaha Ikan Kering

Dirintis 2012 silam, berawal dari analisanya akan kehidupan masyarakat pesisir Kabupaten Bone. Dia melihat kehidupan sebagai masyarakat nelayan. Hardin sendiri merasakan betul pengalaman sebagai nelayan. Faktanya begitu nelayan melaut, mendapat ikan melimpah, tak sedikit terbuang begitu saja.
Mereka ketika mendapatkan ikan melimpah tak selalu laku. Bayangkan ikan- ikan tangkapan dengan pertaruhan nyawa terbuang. Mereka membuat begitu saja ikan ketika musim penghujan. Itu menjadi sampah sekaligus mencemari lingkungan. 
Ini membutuhkan solusi tepat begitu pikirkan seketika. Padahal kalau saja, para nelayan mengolah itu menjadi produk turunan, dapat dipastikan akan lebih mudah terjual. Hardin mengatakan kepada pihak pewarta Tribunnews: Ikan- ikan hasil tangkapan bisa diolah dan menghasilkan dua kali lipat.
“Saya berpikir kenapa potensi kekayaan alam Indonesia di sektor perikanan ini, tidak dikelola denga baik?” jelasnya.
Negara ini begitu kekurangan lapangan pekerjaan. Hardin tak mau tinggal diam. Modal dikeluarkan tak sampai sejuta. Ia lalu membeli ikan yang akan dibuang di musim penghujan. Diolahnya ikan itu menjadi 9 varian ikan kering dengan harga terjangkau.
Item ikan kering itu adalah ikan panggoro dijual Rp.21 ribu, tiko- tiko Rp.21 ribu, mairo Rp.20 ribu, ebi balaceng Rp.16 ribu, teri nasi Rp.32 ribu, bungo Rp.26 ribu, gabus Rp.26 ribu, ikan cambang- cambang Rp.26 ribu dan ikan bate- bate tanpa tulang Rp.26 ribu.
Produksi ikan memanfaatkan ruangan 5 x 3 meter di rumah. Peralatan awal menggunakan barang- barang dapur seadanya. Semua dilakukan menual dengan bantuan dari masyarakat Desa Menara, Kecamatan Salomekko, Bone. Produksi ikan mencapai 5 ton ikan atau 5000 pieces perbulannya.
Pria kelahiran Bone tahun 1987, yang tidak mau sendirian sukses menjual ikan kering. Begitu dia suskes maka diajaknya 60 orang karyawan. Hardin tidak mempedulikan anak putus sekolah, mantan narapidana, lulusan SMA, mahasiswa dan Sarjana dibolehkan.
Dia mengajak 30 orang dan 50 mitra kepala keluarga untuk membantu. Mereka membantu dari tahap mencari ikan sampai pemasaran. Omzet perbulan merambah naik sampai Rp.50 juta per- bulan, dan terus ditingkatkan agar masuk pasar modern.

Kedepan, dia ingin menggandeng jaringan Indomaret dan Alfamart, ini tinggal proses saja. Siapa sangka jualan ikan kering menjanjikan. Pengusaha asal Bone ini mampu membuktikan modal bukan segalanya, yang dibutuhkan pengusaha ialah membangun jaringan.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top