Agrobisnis

Resep Membuat Kopi Rempah Bisnis Puluhan Juta

Profil Pengusaha Dewi Ratna Kumbiati

pengusaha kopi rempah

Berbisnis tidak selamanya direncanakan. Beberapa pengusaha sukses justru karena keahlian mereka sangat langka. Contoh ibu bernama Dewi Titik Ratna Kumbiati, siapa sangka dari keahlian meramu rempah mampu mendatangkan rejeki. Omzet diraih mencapai Rp.100 juta dari penjualan kopi herbal ini.

Berawal kebiasaan meracik kopi sendiri. Ratna tidak sekedar membuat kopi untuk tamu. Tetapi juga dimanfaatkan sebagai energi dan kesehatan keluarga. Ditambah racikan rempah turun- temurun itulah menjadi pembuka rejeki.
Racikan kopinya mendapatkan pujian dari tamu. Kemudian ada seseorang yang nyeletuk agar Ratna bisa menjualnya ke umum. Bermodal uang minim Rp.150 ribu, ia lantas membelikan kertas hvs, biji kopi, rempah- rempah. Cuma dibelikan biji kopi seberat tiga kilogram tidak banyak.
Ia lantas meminta digilingkan oleh pedagang pasar. Karena waktu itu Ratna belum memiliki mesin penggiling sendiri. “Saya sempat menggunakan kertas hvs sebagai pembungkus,” kenangnya. Yang mana sebelumnya kopi racikannya dilapisi kertas plastik dulu.
Bertahap dia membeli dua mesin pengemas kopi sendiri. Harga perunitnya Rp.3 juta, yang mana ia juga membeli satu mesin penggiling kopi seharga Rp.4. Baru berbisnis ternyata bisnis Ratna benar- benar mengasilkan keuntungan besar.

Bisnis cerdas

Sukses Ratna berbisnis tidak berhenti cuma menghasilkan untung. Ia memastikan bahwa produknya terjaga lewat membuka perusahaan. Ia memberi nama produknya Dewi Kumbi, tercatat hak paten sejak November 2011, dibawah perusahaan bernama UD. Cahaya Ilahi.

Selesai mengurusi perusahaan, produksi besar- besaran dilakukan pada Februari 2012. Pengusaha wanita asal Jombang ini tidak berhenti di kopi. Produk lainnya ada jahe merah, kopi putih instan, dan kopi bubuk rempah. Setiap produk dijual seberat 100gram. Produknya dibandrol Rp.12- 15 ribu tiap bungkusnya.

Produk Ratna laris karena berbekal fakta. Produknya sudah dijamin tidak mengandung kimia. Maka tidak perlu khawatir mengganggu kesehatan justru menjaga kesehatan. Dia meyakinkan dengan fakta bahwa umur 40 tahun sangat tidak baik minum kopi berbahan kimia yang di pasaran.

“…produk Dewi Kumbi bebas zat kimia,” jelasnya.

Produknya ada bernama Kopi Kapologo, yaitu perpaduan biji kopi excelsa memiki aroma moka kuat, dipadukan dengan rempah kapulaga, cengkeh, jahe merah, dan kayu manis. Ia mengembangkan satu ini karena pernah mendengar ucapan salah satu pelanggan.

Ia pernah mendengar bahwa kunir putih berkhasiat mengatasi kanker. Maka pengusaha wanita ini langsung merancang produk miliknya. Pokoknya setiap ada tanggapan positif dari pembeli, langsung ditanggapi dengan senang hati dan diaplikasikan ke produknya.

Produk miliknya tidak cuma dijual lokal. Orang Jepang pernah membrong produknya 10 kilogram, tahun 2010 silam, yang kemudian ada orang Belanda dan Malaysia. Berbekal tampil di pameran PRJ Kemayoran bisnisnya menggeliat. Produknya tersebar di Bali, Jombang, Sampit, dan Palembang.

Ia juga sukses menggaet pembeli dari Timur Tengah. Tercatat ada Mesir dan Dubai tertarik, namun dia menyatakan tidak ekspor ke sana. Alasannya karena permintaan besar tetapi dia belum memiliki kemampuan finansial ke sana.

Dibantu tujuh orang pekerja, bisnis rumahan ini ternyata menghasilkan banyak, sistem tenaga lembur ketika pesanan berlebih menunjang bisnis Ratna. Pemesanan langsung minimal 20 bungkus yang mana biaya pengiriman ditanggung pembeli.

Ide bisnis itu datang kala dia menyiapkan minuman untuk tamu. Kemudian lahirlah bisnis minuman rempah. Sejak berbisnis awal dia sudah mendaftarkan paten produknya ke Disperindag Kabupaten Jombang, mengantongi serifikat P-IRT atau industri rumah tangga.

Kopi- kopi milinya bahan utamanya didapat dari Wonosalam, Jombang. Bahan temulawak juga dia dapat dari Jombang. Berbeda dengan jahe dan kopi, temulawak diproduksinya tidak banyak hanya cukup 25kg selama tiga bulan. Beberapa kali dia mengikuti pameran hingga produknya dikenal oleh masyarakat.

Aktivitas bisnis Ratna ternyata bukan karena kebutuhan pokok. Melainkan mengisi waktu luang jadi ibu rumah tangga, namun ketika sudah terjun di dunia bisnis, pengusaha wanita muslim ini lakukan semuanya secara profesional. Jiwa entrepreneushipnya sangat kuat termasuk membantu kemajuan desa sendiri.

“Lha, terus saya mau ngurusi apa di desa?” selorohnya, wanita yang sebenarnya memiliki pekerjaan bagus yakni bimbingan konseling perusahaan, ini memilih berwirausaha juga karena ikut membantu membuka lapangan kerja.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top